ONE - GOOD BYE AR

40 2 0
                                    

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Ya! Itu adalah kenangan dimana seseorang manusia sedang merasakan ketertarikan satu sama lain. Sama halnya seperti Ardian dan Sinntiya mereka adalah dua pasang sahabat sejak mereka duduk dibangku taman kanak kanak hingga kelas 3 Sekolah menengah atas.

Di masa itulah kedua insan ini merasakan "Cinta monyet",namun keduanya tidak ada yang ingin mengutarakan isi hati tersebut dikarenakan mereka hanya tidak ingin "merusak persahabatan".

Dari situlah Sintiya demi sedikit mulai menjauh karena dia tidak ingin perasaannya itu membuat dia semakin sayang kepada Ardian. Dan sama halnya Ardian dia juga demi sedikit menjauh terhadap Sintiya.

Mereka ingin dengan cara tersebut rasa itu segera hilang karena mereka tau jika suatu saat nanti seandainya mereka menjadi dua sepasang kekasih mereka takut jika hubungan itu tidak semulus persahabatannya dan mereka sangat takut dengan kata putus ataupun perpisahan.

Dan entah apa yang membuat mereka berdua betah menjauh sampai sampai mereka sudah akan menginjak putih abu abu dan itu artinya mereka akan lulus dari sekolah menengah pertama

...

Deg! Deg! Suara denyut jantungku begitu nyaring dipagi hari ini.

Ya! Hari ini gue bakal ada acara perpisahan
SMP BAKTI 01 dan hari ini pula adalah hari dimana aku dan Ardian akan beda sekolah.

"Sintiyaa!!sin! Ayo bangun udah pagi loh. Cepat sholat dan mandi!" Wanita separuh baya ini sedang mengguncang tubuh Sintiya yang susah sekali dibangun kan.

kebo banget yaallah anak hamba. batinnya

"Iya mah,sintiya udah bangun ni"balasku sambil mengumpulkan nyawa nyawa ku yang masih berterbangan kesana kemari

"Udah bangun apanya,orang mata kamu aja masih nutup rapat gitu. Ayo bangun!" Bentaknya sekali lagi

Bunda ku sangat cerewet jika pagi hari begini dan kadang aku sangat jengkel padanya tapi bagaimanapun juga aku tetap sayang sekali pada bidadari itu.

Sebanarnya aku sangat amat sekali malas untuk bangun karena aku sangat tidak ingin berpisah dengan Ardian. Namun bagaimana juga aku harus melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya.

"Hoaaammmm,gue harus semangat"

...

"Pagi bun,yah"Sapa ku sambil mencium kedua pipi orang tersayang ku "Pagi juga buat kakakku tersayang"disaat aku ingin mencubit pipi nya namun di malah mencubit ku terlebih dahulu.

"Pagi sin"Ucap mereka serempak sambil menunjukan senyum padaku.

"Kamu udah siap buat lulus?kira kita nilai kamu berapa ya sin?"tanya ayah

"Ya siap dong yah,masak gak siap sih. Mana sintiya tau ayah ehehe"Ucapku sambil melahap roti bakar keju kesukaan ku.

"Eh dek,kok gue udah jarang lo gak main lagi sama ardian? Biasanya kemana mana bareng udah kayak permen davos"

"Tau"sambil mengangkat bahu ku. Dan seketika itu mood ku hancur karena pertanyaan tersebut. Entah kenapa aku merindukannya

Waiting For Love,Come for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang