Ready for start?
.
.
.
Happy reading!
Rintik-rintik bunga salju perlahan meloloskan diri dari naungan langit, jatuh tertarik oleh gravitasi bumi dan menyentuh permukaan tanah yang kering.
Perlahan, bunga-bunga salju itu menjadi ratusan, bahkan ribuan. Jatuh meluruh memenuhi kawasan kota Paris yang gemerlap indah di malam itu. Membentuk tumpukan salju lembut di jalanan maupun atap-atap bangunan.
Suhu pun merendah. Jika tadinya udara malam bersuhu 2°C, kini -4°C. Orang-orang pada akhirnya memilih menghangatkan badan mereka menggunakan jaket tebal maupun selimut sembari meminum minuman hangat.
Ada pula yang menggunakan payung serta syal tebal guna menerobos hujan salju pertama itu untuk bepergian.
Hari ini adalah hari Sabtu, tepatnya malam minggu, jalan raya mulai ramai. Apalagi musim ini adalah musim liburan. Kemacetan tak sedikit ditemukan di kota yang berikon Menara Eiffel itu.
Hembusan napas pelan beserta asap udara yang mengepul keluar dari mulut Hera, kejenuhan rupanya memenuhi otak gadis remaja itu.
Sepasang netra biru kelamnya memandangi sudut-sudut kota besar itu dari balik kaca mobil, sesekali mendengus ketika mendengar suara klakson mobil yang saling menyahut.
Sial. Hera benci kemacetan.
Anak itu mendengus, kepalanya menoleh ke samping, mendapati sang ayah yang tengah berusaha menunggu dengan sabar kemacetan malam itu.
Kemudian menoleh ke belakang, mendapati ibu serta kakaknya yang terlelap.
Gadis itu mengulum bibir, kembali duduk seperti posisi semula, kali ini sembari memeluk kedua lutut. Gadis itu menghembuskan napasnya panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] MY QUEEN ✔
FantasyWerewolf, vampire, serta makhluk makhluk Underworld sangat membutuhkan pemimpin. Pemimpin mereka yang ditunggu tunggu selama satu abad adalah seorang immortal, makhluk yang abadi. Taehyung dan yang lainnya berusaha melindungi adik angkatnya dari ke...