Part 1

544 62 18
                                    

Tubuh itu tergantung tak bernyawa di dalam sebuah kamar sewa yang berada dikawasan padat penduduk di kota kecil bernama Hwang Ri. Salah satu staf kepolisian bernama Jieun yang ditugaskan untuk menangani kasus ini mulai memperhatikan kondisi sekujur tubuh mayat naas itu. tanpa banyak bicara, Jieun mulai memutari mayat itu tanpa rasa jijik atau takut. ia terlampau biasa menangani dan melihat hal-hal seperti itu. Gadis itu memperhatikan dengan seksama guna memastikan tak ada sesuatu yang terlewatkan.

"Kurasa dia bunuh diri" ucap rekan Jieun bernama Haneul. Namja berperawakan tinggi dengan senyum lebarnya. 

"Mana bisa menyimpulkan semudah itu tanpa adanya hasil forensik" balas Jieun. 

"Dia ini sebatangkara, sudah sejak 5 bulan menganggur dan tiap malam selalu mabuk-mabukan" jelas Haneul dari hasil penyelidikan yang ia lakukan.

"Apa kau juga sudah memeriksa cctv gedung ini?"

"File nya sudah ku minta dan akan segera ku periksa" jawab Haneul membuat Jieun mengangguk.

"Kalau begitu aku akan menemui teman-temannya"

"Arraseo"

____

Go Mari, seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja berhasil menyelesaikan masa kuliahnya ditemukan tewas dengan tubuh tergantung di dalam kamarnya. Ia tinggal disebuah kamar sewa dikawasan padat penduduk di kota Hwang Ri. Ayahnya mengalami kecelakaan satu hari sebelum hari kelulusan kuliahnya.

Jieun meminum air mineral setelah menghabiskan nasi dan sayur sop direstoran itu. perutnya yang kelaparan terisi sudah. ada banyak hal yang harus ia lakukan dan selidiki dari kasus gantung diri Mari namun badannya terlampau lelah jadi ia memutuskan untuk pulang. setelah membayar makanan ia beranjak pergi sembari memandang sesaat kasus yang ditanganinya diberitakan di televisi. 

"Aku pulang" ucap Jieun sembari membuka pintu dan melepas kedua sepatunya. 

"Noona baru pulang?"

"Eoh" 

Jieun memiliki dua adik laki-laki yang tak memiliki hubungan darah dengannya. silsilah keluarganya terlampau rumit hingga sulit dijelaskan bagaimana awalnya ia tinggal dengan dua lelaki yang sebenarnya asing. dua adiknya bernama Kim Taehyung dan Jeon Jungkook. dua lelaki yang berbeda satu tahun dan sama-sama menempuh pendidikan di universitas. 

"Noona sudah makan?" tanya Jungkook. Jieun hanya mengangguk dan menghempaskan tubuhnya diantara dua adiknya yang tengah menonton tv. 

"Kenapa kalian belum tidur? memang tidak lelah pulang kerja part time malah menonton tv sambil minum?" 

"Gwenchana, kami bukan namja lemah, benar kan hyung?" Taehyung mengangguk membenarkan. 

"Aaah sepertinya hanya aku yang terlampau lelah" keluh Jieun seraya melesak ke bahu Jungkook. 

"Waeyo?" tanya Taehyung. 

"Hanya lelah saja"

"Makanya, menikah saja sana" ucap Jungkook memberi saran. 

"Benar, kurasa Haneul hyung menyukaimu noona"

Jieun tersenyum miris "Aku tidak percaya pernikahan" ucap Jieun ringan membuat kedua adiknya saling bertatapan sejenak.

"Kami juga" kompak Taehyung & Jungkook. 

Ketiganya hening seakan-akan sadar dengan nasib yang sama. mereka benar-benar tak memiliki hubungan darah namun rasa kekeluargaan begitu terasa nyata. hanya dengan beberapa menit saja, Jieun sudah terlelap dibahu Jungkook sementara kedua namja itu malah terbahak menonton acara night live sembari meminum soju. waktu berlalu dan tenaga seakan terkuras, mata juga terasa berat. Taehyung bangkit, 

Lovely MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang