Pt. 1

485 77 16
                                    

Suara para hadirin terdengar.

Beberapa orang bahkan berdiri dari tempat duduk mereka, bertepuk tangan sambil meneriakkan ucapan selamat bagi dua manusia yang baru saja resmi menjadi sepasang suami istri ini.

Seorang perempuan berambut cokelat dengan gaun putih panjangnya turun dari altar, diikuti dengan seorang laki-laki dengan jas hitam yang tengah meggandeng perempuan tersebut.

"Selamat atas pernikahan kalian, Jimin."

Seorang wanita paruh baya tersenyum, kemudian memeluk perempuan yang tak lain adalah sang pengantin wanita. "Sudah Ibu bilang bukan, kalian pasti sangat cocok."

"Terima kasih, Ibu." Si pengantin wanita tersenyum, semanis yang dia bisa.

Namun perlahan senyumnya berubah aneh ketika pengantin pria—suaminya menoleh dan memandanginya.

Jangan melihatku seperti itu. Sialan.

"Yonghwa-ya, kau benar-benar cantik." Wanita paruh baya yang lain datang sambil tersenyum.

"Terima kasih, Bibi Park."

"Sekarang kau sudah menjadi Park Yonghwa, kau harus memanggilku Ibu. Oke?"

Si pengantin perempuan mengangguk.

Jadi, inilah mereka.

Lee Yonghwa dan Park Jimin.

Mereka baru saja menikah, benar-benar baru. Beberapa jam yang lalu resepsi baru saja dilaksanakan.

Hari ini banyak sekali yang memeluknya, merangkulnya, memberi kecupan di pipinya diikuti dengan ucapan selamat.

Dan—percaya atau tidak—bagi Yonghwa, ucapan selamat atas pernikahannya ini benar-benar membuatnya mual.

Andai dia bisa memuntahkan isi perutnya sekarang, dia akan melakukan hal itu sekarang, detik ini juga. Tapi posisinya sekarang tidak memungkinkan.

Lagipula, tidak lucu kan kalau Yonghwa berkata bahwa dia tidak ingin menikah padahal dia baru saja resmi menjadi seorang istri beberapa menit yang lalu?

Tapi sebenarnya, dia ingin mengatakan hal itu. Sangat ingin.

Menikah di umur 19 tahun? Yang benar saja!

Itulah yang sampai sekarang ada di pikiran Yonghwa.

Masa mudanya seakan hilang begitu saja. Impiannya untuk menikahi pria tampan pujaannya kini terbang ditiup angin, begitu kenyataan membawanya untuk menikahi pria yang sama sekali tidak ia cintai. Si gila Park Jimin.

Yonghwa memang tidak ingin menikah. Lalu Jimin?

Well, jangan kira Park Jimin menginginkan pernikahan ini. Tidak. Benar-benar tidak. Jimin mempunyai tipe istri yang dia inginkan.

Cantik.

Ramah.

Sopan.

Lembut.

Pintar memasak.

Manja.

Menarik.

Dan sejauh ini, Yonghwa tidak memenuhi satu pun dari hal tersebut.

Sial bukan?

Soal hubungan mereka, keduanya hanyalah teman satu sekolah sejak sekolah menengah pertama.

Jujur saja, mereka jauh dari kata akur.
Hanya saja, siapa sangka kalau orang tua mereka saling mengenal, bahkan bersahabat.

Dan persahabatan orang tua mereka membawa mereka pada sebuah perjodohan gila yang tidak bisa mereka tolak. Mereka bahkan tidak diberikan kesempatan untuk memilih.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 13, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Married in YoungWhere stories live. Discover now