"Ra gue duluan ya? Udah sore gue takut dimarahin nyokap gue. Lo jangan hujan-hujanan nanti sakit, tunggu reda aja, daaah." Kirana berpamitan dan meninggalkan Tiara sendiri di dalam kelasnya.
"Iya, bawel lo kaya nyokap gue." Tiara melambai pada Kirana. Tiara menghembuskan napasnya, dia juga ingin segera pulang. Sayangnya hari ini langit sedang tidak bersahabat, hujan turun dengan derasnya tanpa henti sejak pagi tadi. Tiara terpaksa menunggu hujan hingga reda, dia bisa saja pulang menggunakan payung apabila menaiki kendaraan umum, pasalnya hari ini Tiara mengendarai motor karena kesiangan dan hampir terlambat.
Karena bosan Tiara memutuskan untuk berkeliling sekolah sambil menunggu hujan reda. Saat Tiara melewati perpustakaan matanya menangkap sosok seorang laki-laki sedang membaca buku sendirian, entah buku apa yang sedang dibacanya. Gila! Jam segini masih di perpus baca buku? Rajin banget. Gue sih mending pulang, pikir Tiara.
Merasa sedang diperhatikan dari luar laki-laki itu memandang ke arah Tiara, dia terdiam sejenak kemudian tersenyum singkat. Jantung Tiara seketika berdebar lebih cepat, perasaannya tak karuan melihat siapa yang baru saja tersenyum kepadanya.
Tiara awalnya ingin menyapanya tapi Tiara mengurungkan niatnya, karena laki-laki itu terlihat sangat asyik dengan buku di hadapannya.
--o0o--
Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman melihat siapa yang ditemukannya tanpa sengaja, hatinya menghangat melihat wajah polos yang memandangnya dari balik jendela.
Sesaat matanya berpaling pada buku yang sedang dibacanya, ditutupnya buku tebal berisi rumus-rumus fisika yang begitu digemarinya. Dia beranjak, berbalik meninggalkan tempat yang selalu dia datangi setiap hari setelah bell pulang sekolah berdering.
Dia mempercepat langkahnya, berupaya menyusul seseorang yang baru saja berlalu meninggalkan tempatnya saat ini.
Senyumnya kembali mengembang menemukan sosok perempuan yang dia cari sedang berdiri di koridor, sendirian menatap langit yang masih menghujani bumi. Dia semakin mendekatinya, namun perempuan itu sempat beranjak untuk menerobos hujan.
"Tunggu." tangannya menahan lengan perempuan itu. "Masih hujan, tunggu reda aja." ucapnya lembut.
Mata Tiara lagi-lagi terpaku, betapa kagetnya dia melihat siapa yang sedang menahan lengannya saat ini. Jantungnya mulai berdebar kencang tak karuan. Ini curang, laki-laki di di depannya justru memasang wajah yang nampak begitu tenang.
"Hey, Ra.." dia melambaikan tangannya di depan wajah Tiara. Membuyarkan lamunan Tiara.
"Eh, iya?"
"Kenapa diem aja? Sampe bengong gitu? Lupa ya sama gue?" dia tertawa, tawa yang membuat debaran jantung Tiara semakin kencang. Kalau saja Tiara punya riwayat penyakit jantung, mungkin saat ini dia sudah tak sadarkan diri.
Tiara menghembuskan napas perlahan, berusaha menenangkan hatinya. Mana mungkin aku lupa Vin. "Lo inget sama gue?" hanya kalimat itu yang terlontar dari mulut Tiara dari sekian banyak kalimat yang bermunculan di pikirannya.
Lagi, laki-laki itu tertawa kemudian tersenyum penuh arti. "Ya ingetlah, gak mungkin gue lupa sama lo, Tiara Maharani cewek yang kesasar di kebun cuma gara-gara main petak umpet."
Wajah Tiara memerah, tak pernah dia sangka seseorang yang selama ini selalu diingatnya dengan jelas juga mengingat dirinya. "Gue juga gak lupa kok, Marcell Davino Putra." Tiara menjawab dengan antusias.
Davin senang melihat Tiaranya yang masih sama seperti dulu. "Lo gak berubah Ra." tanpa sadar dia mengucapkan itu di depan Tiara.
"Yaiyalah, emang gue power ranger apa?"
Davin langsung terbahak, dia tak menyangka kalau dari sekian banyak respon yang mungkin, justru kalimat itulah yang di dapatnya dari seorang Tiara. "Ya gak power ranger juga kali, maksud gue tuh sifat lo ra.." Davin diam sejenak, dia mulai canggung menyadari Tiara menatapnya dengan serius, "Masih suka hujan-hujanan."
Tiara tersenyum kemudian memalingkan wajahnya, memandang hujan yang tak kunjung reda. "Gue gak suka hujan-hujanan kok kalo gak terpaksa, gue takut hujan Vin sekarang."
------------------
Hi readers hehe🙋
Apa kabar nih? Maafkan aku yang baru bisa update cerita ini sekarang setelah hiatus cukup lama :'3
Aku sempet kehilangan mood dan kehilangan inspirasi buat kelanjutan cerita ini jadi aku tinggalkan, malah sampe aku unpublish ya :'3Tapi hari ini update lagi yeaaaay🎉 doakan saja agar author ini selalu dipenuhi inspirasi biar bisa konsisten update sesuai jadwal🙏
Happy reading!!
Bubye~
KAMU SEDANG MEMBACA
Macaron
Teen FictionTiara Maharani, gadis ceria yang akan memulai kehidupan barunya di SMA Cahaya Purnama, di sekolah barunya ini keinginannya tercapai. Kira-kira apa ya keinginan Tiara? Yuk langsung aja baca ceritanya~ aku ga pandai bikin sinopsis hehe selebihnya baca...