1. Pertemuan Pertama

1.3K 134 49
                                    

" Hanna, kamu tidak pulang sayang? " Pertanyaan itu terlontar dari mulut seorang guru disekolahnya, Hana menoleh karena tahu suara siapa yang sudah menyerukan namanya. Wajahnya tersenyum sangat manis, membuat wanita yang lebih dewasa darinya itu ikut menarik sudut bibirnya melihat seorang malaikat kecil tengah duduk sendirian ditaman, padahal jam pulang sekolah telah usai.

" Daddy bilang ingin menjemputku " Sahutnya pelan, ia menepuk tempat disebelahnya, tangannya menggenggam lollipop berwarna pelangi. Rambutnya dikuncir kesamping, poninya dijepit menambah manis penampilannya. Sejak ia mendaftar menjadi guru disini, fokusnya terus dicuri olehnya. Banyak yang menyukai gadis disampingnya ini termasuk murid-murid laki-laki dikelasnya, selain cantik , ia punya senyum cerah yang meneduhkan.

" Lantas, dimana Daddymu " Tanyanya lagi, Ia mengerucutkan bibirnya dengan begitu menggemaskan sambil menggeleng. Wanita disampingnya itu tersenyum sambil mengelus rambutnya dengan sayang. Hanna hanya tersenyum kecil , padahal didalam hatinya ia melonjak senang karena hanya dengannya saja wali kelasnya ini terlihat begitu menyayanginya seperti anaknya sendiri.

" Aku tidak tahu. Dia belum datang, dan seharusnya aku sudah terbiasa dengannya yang terlambat , Daddy kan punya perusahaan besar " Sahutnya. Akh! Wanita disampingnya itu merendah, ia bukan berada dilevel yang sama dengannya. Beredar gosip kalau Ayahnya itu memang pengusaha terkenal dan handal, Hanna bukan anak sembarangan, tapi ia mendengar juga kalau kedua orang tua nya bercerai. Walaupun tak tahu banyak tapi ia pernah mencuri dengar waktu para guru tengah makan siang bersama dikantin sekolah.

" Ibu Guru Sulli sudah punya pacar? " Pertanyaan itu membuat Sulli langsung terdiam. Pacar? Melirik pria saja ia tak pernah, Sulli terlalu sibuk mencari uang jadi tak sempat yang namanya mencari pacar.

" Ibu tidak punya pacar sayang " Sahutnya pelan. Ia membuka tasnya dan mengambil tissue dari tasnya. Sekarang sudah jam pulang, dia pun akan segera pulang karena perutnya sudah sangat lapar.

" Bagaimana kalau Ibu sama Daddy ku saja?" Ajukan darinya membuat Sulli tersenyum simpul. Ia belum memikirkan sampai sana. Jadi wanita itu hanya menggeleng saja sambil membersihkan mulut Hanna yang kotor karena lollipop yang dimakannya. Suara mobil berhenti terdengar, Sulli dan Hanna menoleh, ia melihat sosok seorang wanita cantik yang keluar dari dalam mobil dengan rambut keriting panjang, hidung mancung, heels setinggi tujuh senti, tak lupa juga tas keluaran terbaru yang dijinjingnya. Sulli bangun dari tempatnya diikuti Hanna yang langsung berlari kepelukannya.

Sulli tersenyum kecil pada wanita yang tengah dipeluknya itu, apakah ini Ibunya? Kalau ia pantas saja Hanna sangat cantik.

" Aunty Krys.. " Pekiknya. Wanita itu tersenyum sambil mengusap kepala keponakannya. Krystal menoleh dan melihat seorang wanita yang ia taksir seumuran dengannya, ia mendekatinya dengan senyum tipis menghias wajahnya. Ia merasa kalau wanita dihadapannya ini adalah seorang guru disekolah keponakannya, bisa dilihat dari pakaiannya yang terlihat beda jauh darinya. Sedangkan Sulli, ia merasa sangat-sangat sederhana kalau harus disandingkan dengan wanita disampingnya ini. Seperti langit dan bumi, perbedaan mereka begitu jauh dan terlihat kontras sekali.

" Terima kasih sudah menemani keponakanku " Sulli salah sangka, ternyata wanita didepannya ini adalah Tantenya.

" Itu sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai guru disini Nona " Sahutnya sambil tersenyum kecil. Krystal mengangguk lalu tangannya menggenggam tangan Hanna dengan erat.

" Daddymu menyebalkan, tidak tahukah dia kalau Aunty sedang kencan, huh! " Rutuknya. Sulli hampir tertawa karena ocehan wanita dihadapannya ini. Sedangkan Hanna sudah terkikik geli, kapan sih Daddy nya punya waktu untuknya. Padahal tadi pagi Daddy nya bersemangat sekali bilang akan menjemputnya, tapi semuanya hanya bualan semata.

Love by Accident✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang