Ini part terakhir ya.
Makasih buat yang selalu support dan bikin jantung author ser-ser karena liat rank nya naik turun. Dan sesaat sebelum nulis part ini, rank nya #431 dalam Fanfiction.Aku senang sekali.
Oke. Check it out babe.
***
Selama ini ia hanya memendamnya dalam-dalam dan teringat lagi jika ia melihat Jimin. Puteranya yang berpacaran dengan anak tirinya. Gadis yang menghilangkan nyawa isteri tercintanya.
Awalnya ia rela. Setiap ibu pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Ia juga salut isterinya memilih jalan demikian. Tapi saat tak ada perubahan pada Seulgi - gadis itu tetap tak sadarkan diri - membuat Tuan Park kesal dan geram setengah mati.
Pengorbanan isterinya percuma.
Karenanya, ia merencanakan hari ini. Mengatur beberapa pemegang saham agar membuat Tuan Kang sibuk dengan rapat dadakan itu dan berusaha menghilangkan kecurigaan dirumah sakit dengan meminta pengawalnya yang begitu handal untuk merusak CCTV dan menyuap beberapa perawat untuk menghindari kamar Kang Seulgi. Apapun yang terjadi. Jadi, meski tak dijaga didepannya, tak akan ada yang masuk.
Dan, nyatanya rencana itu bersih dari halangan. Lelaki itu tersenyum smirk. Jimin bukanlah termasuk halangan yang ia maksudkan.
Sebelum melepas pelatuk itu, Tuan Park memandang ke arah Jimin dan Namjoon yang terdiam dengan kedua tangan di atas bak tertangkap basah melakukan kriminal. Padahal yang menodongkan pistol itulah tersangkanya.
"Appa..." lirih Jimin.
"Apa kau tega melihat ayah yang kehilangan ibumu?"
"Apa ayah tega melihat aku kehilangan Seulgi?" tanya Jimin dengan cepat tepat setelah tuan Park mencoba menjelaskan bahwa tindakannya nanti tak bersalah.
"Kau masih muda. Carilah gadis yang lain, yang lebih baik." Nada Tuan Park melemah. "... Lagipula, dia akan cacat. Kau mau merawat-"
"Bagaimanapun dia. Dia milikku. Aku akan menjaga semua yang menjadi milikku dengan sebaik-baiknya."
Well, ini bukan saatnya Namjoon kagum dengan kata-kata manis Jimin mengingat suasana sedang tegang. Tapi Namjoon tetaplah Namjoon. "Aku fikir sekarang genre nya berubah menjadi romantic ya." katanya dengan berbisik.
Yeri memutar bola matanya malas. Kenapa yang Jimin bawa adalah Namjoon, coba saja Jungkook. Pastilah ketegangan ini segera berakhir karena maknae itu akan segera menghajar para pengawal. Jungkook bisa melakukan segalanya. Jadi Yeri yakin dia juga pasti bisa melumpuhkan para pengawal itu dengan sekali gerakan. Tapi yang berdiri disamping Jimin itu adalah Namjoon, yang memang sih kuat dan berotot, tapi sayang kekuatan otaknya tak sebanding dengan kekuatan fisik yang dimilikinya.
Yeri kemudian memandang Irene dimatanya, menguatkan gadis yang sejujurnya lebih tua darinya itu. Yeri tersenyum simpul meski ia gemetaran tiap kali menatap pistol di tangan tuan Park yang bagaikan bom waktu.
"Begini saja Ayah." kata Jimin.
Tuan Park hanya nengangkat dagu dan alis kanannya sedikit sementara pistolnya masih mengarah ke kepala Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCESS WITH A CHARMING BOY [1-33 END]
Fiksi Penggemar***REPUBLISH*** Was #431 in fanfiction (110917) [Private!] Kang Seulgi adalah putri keluarga Kang yang termasuk kedalam lima pengusaha terkaya di Korea Selatan. Bukan salahnya jika ia menjadi manja dan bersikap sesukanya. Sudah takdirnya pula untuk...