SESALKU

70 9 89
                                    

Pagi ini halaman kampus sudah dipenuhi mahasiswa baru yang akan mengikuti acara OSPEK. Aku menjadi salah satu panitia pendamping mahasiswa baru kelompok 12 untuk fakultas ekonomi. Tugasku  membantu mahasiswa baru jika mereka kesulitan untuk menyelesaikan tugas dari panitia bagian acara.

Setelah upacara pembukaan OSPEK dan panitia sudah memberi tugas yang aneh-aneh untuk MaBa, jadi sekarang tugasku dimulai dengan mengajak MaBa untuk menerangkan kembali apa saja yang harus mereka siapkan untuk besok. Aku memilih taman sebagi tempat kami berkumpul, menurutku ditaman lebih enak dari pada diruang kelas . Angota kelompok yang aku dampingi berjumlah 15 orang, kami mulai duduk melingkar di sudut taman.

Acara perkenalan dimulai dari aku kemudian dilanjutkan ke MaBa, ku pandangi satu persatu saat MaBa mulai memperkenalkan dirinya. Pada saat MaBa terakhir memperkenalkan dirinya aku merasa sangat kaget karena cara dia berbicara, tersenyum dan menggelengkan kepala sangat mirip dengan teman ku saat SMP dulu, yang sejak kejadian itu dia menghilang dari hidupku.

__**__

Hari ini aku mulai masuk SMP yang sangat jauh dari rumahku, bahkan sekolah yang kumasuki ini beda kota dengan tempat tinggal orang tuaku. Dikota ini aku tinggal bersama nenek dan budeku yang kebetulan menjadi guru di sekolah yang aku masuki.

Aku masuk kelas diantar oleh budeku, kelas sudah ramai sekali aku jadi bingung mau duduk dimana. Dari arah belakang kelas ada anak perempuan yang maju kearahku, kulihat dia pakaiannya sangat aneh menurutku karena yang lain pakai segaram sekolah SD sedangkan dia roknya tidak terlalu panjang bajunya pendek tapi dia pakai jilbab.

"Ayo duduk sama aku, bangku sebelahku masih kosong" katanya sambil menarik tanganku untuk mengikuti dia.

"Perkenalkan namaku Giska, siapa namamu?" tanyanya setelah kami duduk dibangku yang sama.

"Anindya" ku jawab seperlunya saja

"Kamu dari SD mana?" tanyanya lagi padaku

"SDN 1 Tumpuk"

" SD Tumpuk Ngepeh? Timurnya MIM tumpuk ya?" rupanya dia masih berusaha mengajakku berbicara.

Tapi aku sama sekali tidak tahu SD mana yang dia sebutkan Ngepeh?, MIM Tumpuk? Aku bahkan belum pernah mendengan nama tempat itu.

"Bukan, SDN Tumpuk Sawoo Ponorogo" jawab ku

"Apa?, berarti kamu dari Ponorogo?" belum sempat ku jawab dia malah memangil dua orang yang duduk dibangku depan kami dan menceritakan asal-usulku yang berbeda kota dengan mereka.

Akhirnya aku berkenalan juga dengan dua orang itu yang ternyata bernama Bella dan Rena.

Setelah hari itu kami mulai berteman, mereka adalah teman pertamaku ditempat yang baru ini. Kami menghabiskan banyak waktu bersama entah itu bermain ataupun belajar.

Tidak terasa sekarang kami sudah kelas dua SMP, sekarang di sini aku sudah memiliki banyak teman yang aku kenal tetapi teman dekatku tetap Giska.

Aku terpilih sebagai sekertaris OSIS untuk satu tahun kedepan dan Alpian terpilih sebagai ketuanya. Alpian ini berasal dari kelas yang sama dengan ku, dulu di awal-awal kelas satu aku merasa nama dia sangat aneh dan anaknya sangat kecil dan dekil.

Sejak terpilih menjadi anggota OSIS di semester dua kelas satu dulu aku mulai dekat dengannya, ternyata dia anak yang sangat pandai jadi aku merasa nyama dekat dengannya.

Kini aku memiliki kurang cukup waktu main lagi dengan Giska kedekatan kami pun mulai merenggang, karena selain sibuk di OSIS aku juga sibuk di Pramuka dan ekstra lain . Sedangkan hubunganku dengan Alpian semakin dekat sejak menjadi pengurus inti di OSIS dan Pramuka.

S E S A L K UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang