1. Introduction

327 19 1
                                    

Hai semua , aku Jiyong. No no no ! Kalian pasti berpikir aku leader boyband Korea bernama bigbang itu kan ?? Huh kenyataannya bukan, aku cuma siswa high school biasa bertubuh kecil (tidak terlalu kecil sih, menurutku. Temanku yang mengatakannya)

Oh ya, tahun ini aku duduk di kelas 11 Seoul International High School. Disinilah aku mempelajari banyak hal. Mulai dari pelajaran sampai ke percintaan hihii. Cinta ? Hey, Ji ! Kau sekolah cuma cari pacar ? Dasar !!

Berbicara soal pacar, yah memang benar sih di high school ini aku mendapatkan cintaku. Tapi hey jangan salah sangka ! Nilaiku masih bagus kok tidak terganggu. Kenyataan nya aku selalu masuk 3 besar parallel dari satu angkatanku.

Emm bukannya sombong atau bagaimana, tapi pesona seorang Kwon Jiyong di sekolah ini tidak usah ditanyakan lagi. Banyak sekali gadis2 bahkan dari kalangan noona yang mengejar diriku. Yah itu sih urusan mereka, palingan cuma aku tanggapi dengan senyuman. Dan jika kalian bertanya apa aku menikmati semua itu tentu saja aku menikmati nya. Hey jadi populer itu enak tau! Dengan begini setidaknya aku bisa merasakan secuil kehidupan dari seorang G-Dragon atau pria tiruanku, Kwon Jiyong. Cih lihat saja bahkan namanya sama denganku.

Oke kembali ke popularitas diriku. Kadang aku juga merasa kasihan pada para gadis yang mengidolakan diriku. Mereka mutlak tak bisa mendapatkan ku, terutama hatiku. Seperti yang terjadi saat ini ...

"Jiyong oppa! Tunggu sebentar ada sesuatu yang ingin ku katakan!"

Hmm, aku pun menoleh ke sumber suara. Oh, Gong Minji. Gadis manis ini, ada apa ya memanggilku ?

"Ada apa, Minji-ah?". Ucapku disertai senyuman yang mengembang dari bibirku. Kulihat pipinya memerah. Duh lucunya, rasanya ingin ku cubit!

"Ngg itu ... Eh .. ngg .. aduh bagaimana ini?? Ngg .. jadilah pacarku oppa! Aku telah menyukaimu sejak lama. Maukah ??" Tanya nya sambil menatapku penuh harap.

Duh, sudah kuduga akan seperti ini. Gadis yang malang, kau mencintai orang yang kurang tepat. Segera ku ucapkan kata2 yang selalu menjadi andalanku di situasi seperti ini.

"Maaf, Minji-ah. Kau mencintai orang yang kurang tepat. Aku tidak bisa membalas perasaanmu" Kuucapkan kalimat itu dengan yakin.

"Ta ... Tapi ... Kenapa oppa ?? Apa yang kurang dariku??" Minji mengucapkannya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Hmm ?? Kenapa ?? Karena.... -"

Belum selesai kalimatku, terdengar suara seorang laki-laki dengan nada berat yang khas di telingaku.

"JIYONGIIEEEE MY BABY , MY FUTURE LIFE, CALON PENDAMPINGKU!! DO U MISS ME ?? BECAUSE I MISS U SO MUCH BABY...."

Perhatianku pun teralihkan. Ck mahkluk ini, selalu tidak kenal situasi. Mana suaranya sengaja dibuat sangat keras. Untuk apa? Yah tentu saja agar seisi dunia tau apa yang dikatakannya. Cih! Menyebalkan!!

"YAK! Seunghyun, bisa kau kecilkan sedikit suaramu itu! Setelah ini aku tidak yakin telingaku akan baik2 saja." Ucapku dengan kesal.

"Ah, maaf. Jika tidak begitu aku tidak puas sayang..." Seunghyun kemudian dengan seenaknya merangkul pinggangku dan akan mencium pipiku sebelum tanganku mendarat tepat di bibir sexy-nya itu. Setelah itu dia kembali ke mode awal: cuek dan terlihat dingin.

"Ya ya terserah padamu"

Kualihkan tatapanku ke Minji. Gadis itu nampak membeku di tempat nya.

"Oh ya, Minji. Kau tadi bertanya alasanku menolakmu ?? Perkenalkan, ini Seunghyun. Pacarku ter babo. Kuulangi , pa-car-ku" kataku dengan penuh penekanan di akhir kalimat.

Ya, laki-laki di sampingku ini adalah kekasihku. Kami telah menjalin hubungan hampir dua tahun lamanya. Tidak masalah bagi kami menjalin cinta sesama jenis. Seringkali orang lain mencibir kami, namun kami tidak mempedulikannya. Bagi kami asalkan bersama itu tidak akan menjadi masalah.

Awalnya orang tua kami terkejut ketika mengetahui putra nya mencintai sesama jenis. Namun melihat keseriusan kami, mereka pun luluh dan merestui kami. Bahkan Choi eomma (ibu Seunghyun) sangat memanjakanku. Tidak jarang beliau meng anak tiri kan Seunghyun dan lebih membelaku, hahaa. Ibuku? Oh ya, beliau tentu saja bangga memiliki calon menantu yang beliau bilang super duper tampan. Beliau lah yang paling semangat ketika Seunghyun datang ke rumah untuk menginap ataupun sekedar mengantarku.

Kami satu tingkat tetapi berbeda kelas. Namun hal itu tidak mengurangi komunikasi diantara kami. Setiap ada waktu senggang, kami pasti menyempatkan diri untuk bertemu. Seperti saat ini, Seunghyun yang kelasnya berada di lantai tiga turun untuk mengajakku ke kantin.

"Jiyong ayo ke kantin. Aku sudah lapar" ucap Seunghyun tegas lalu menarikku begitu saja. Tak lupa kuucapkan salam perpisahan kepada Minji.

"Minji-ah! Aku duluan ya! Bayi besarku sudah lapar" Oh, Ji! Jangan lupa tambahkan senyuman di setiap ucapanmu!

Kutinggalkan gadis itu begitu saja. Huh biar saja. Aku hanya akan mengikuti laki-laki yang sedang menarik tanganku ini kemanapun kapanpun dia mau.

No matter what people will do, what they say about us. I, Kwon Jiyong will always be with him. Follow him everywhere he wants to go. Why ? Yea because I love him. I love Choi Seunghyun.


-TBC

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang