Bab 1, Pregnant

1.6K 73 25
                                    

Disc: Karakter by MK

Sum: Cinta, pengorbanan, dan dendam dapat terjadi. Dimana Sasuke anak yatim dan merupakan pelayan ramen mencintai seorang anak pengusaha kaya Namikaze Naruto. Mereka saling mencintai dan menjalani hubungan rahasia, sampai dimana hubungan itu terungkap. Akibat tidak direstuinya hubungan mereka, membuat salah satu diantara mereka meninggal dalam rumah yang mereka beli bersama. Rumah yang terlihat indah namun terasa seram, kelam, dan mencekam tak salah orang menanggapinya sebagai rumah berhantu. Ada desas-desus dimana orang yang memasuki rumah itu akan dikutuk oleh pemilik rumah yang sebelumnya mati terbunuh. Siapapun yang menginjak rumah itu akan mati sampai dendamnya terbalas.

Warning : OOC, typo, SasuNaru dll

Rate: M (khusus di bawah umur, harap lewati saja adegan yg tidak berkenan. Jika tetap membaca bagian itu, resiko ditanggung pembaca)

Ganre: Horor and Romance

"Kesamaan kata atau kalimat atau cerita, lokasi dll itu murni karena unsur ketidaksengajaan, karena ff ini murni dari inspirasi Rin sendiri yang idenya mungkin sudah pasaran ^_^"

"Human talk"

'Human think'

"Ghost talk"

'Ghost think'

"Selamat menikmati rumah baru anda tuan. Semoga anda nyaman tinggal disini" ucap seorang laki-laki yang memakai topi, cukup senang karena akhirnya rumah ini laku terjual.

Orang asing itu hanya tersenyum menanggapi. Ia memasuki rumah tua namun terlihat sangat indah karena pemandangan rumah itu langsung tertuju kearah indahnya pantai, sorot pencahayaannya pun sangat diperhatikan di rumah berlantai dua ini dari matahari terbit sampai matahari terbenam dapat terlihat dari sudut yang pas dalam rumah itu. Bahkan terdapat kolam renang dan kolam air panas disana. Mungkin ia beruntung mendapat rumah indah ini dengan harga yang benar-benar murah, atau mungkin tidak.

Sang laki-laki yang memakai topi ini pamit undur diri pada pemilik rumah baru. Baru saja sang lelaki melangkahkan kakinya untuk keluar gerbang, seketika angin dingin membelai tengkuknya. Sang lelaki bertopi itu mengusap tengkuknya yang terasa merinding. Sang lelaki merasa ada seseorang yang mengawasinya, tepatnya berada di lantai dua. Laki-laki itu pun menolehkan matanya secara perlahan kearah lantai dua dibelakangnya. Dirinya terkejut ketika melihat sesosok bayangan pria yang menatap tajam kearahnya dengan mengeluarkan air mata darah dari dibalik jendela kaca di lantai dua itu dan dengan cepat pula bayangan itu hilang. Sang lelaki mengucek matanya, merasa matanya sudah salah melihat. Sang lelaki melangkahkan kembali tubuhnya kearah gerbang dengan cepat tak ingin berlama-lama berada di rumah indah namun terasa mencekam ini. Dadanya bertalu-talu dengan cepat, nafasnya terasa tercekat. Ia merasa sudah berlari dengan cepat tapi entah kenapa gerbang masuk itu terasa semakin menjauh dan akhirnya laki-laki itu pun tersandung oleh akar pohon besar yang timbul diatas tanah.

"Aduh.." sang lelaki mengusap lututnya yang berdarah karena ia terjatuh cukup keras. Sang lelaki menyiram lukanya dengan air mineral yang ia bawa untuk membersihkan lukanya dari kotoran yang menempel sambil meniup-niupkan lukanya menahan rasa nyeri dari luka itu. Sang lelaki menghela nafasnya ketika dilihatnya lukanya tak terlalu dalam.

Tes... Tes... Tes...

Sang lelaki menatap heran pada tetasan air berwarna merah yang jatuh dekat dengan lukanya. Lelaki itu menyolek air kental berwarna merah dari kulitnya dan membauinya, sang lelaki menyerngit tidak suka ketika air itu berbau seperti bau anyir darah. Tetesan air berwarna merah itu terus menetes mengenainya, sedikit heran dan penasaran dengan sumber dari tetesan air itu. Sang lelaki pun mendongak dan seketika matanya membola terkejut. Badannya seketika bergetar ketakutan, kedua tangannya pun mendekap erat mulutnya berusaha untuk tidak berteriak ketika melihat sosok yang ia lihat di balik jendela lantai dua itu sibuk mengeluarkan jantung yang sudah tidak berdetak itu dari dada laki-laki pemilik rumah yang baru, tubuh orang asing itu penuh dengan darah dari leher, dada laki-laki itu dan juga perutnya yang sengaja ditusukkan pada batang pohon besar yang ada di atas kepalanya. Dengan perlahan ia melangkahkan kakinya berusaha tidak menimbulkan suara. Jantung yang sudah berdetak tidak karuan, wajah pucat yang melihat syok tubuh yang sudah tak bernyawa itu, badan bergetar ketakutan takut jika sosok yang membunuh pelanggannya menyadari keberadaannya, tangannya pun masih senantiasa mendekap mulutnya. Berusaha untuk kabur dari tempat itu secara perlahan namun juga cepat dan tidak menimbulkan suara, tapi apa mau dikata tubuhnya tidak mau berkompromi, tubuhnya terlalu lemas bergerak dan akhirnya laki-laki itu tersandung kembali oleh akar pohon yang menurutnya sangat menyebalkan itu.

Home CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang