"Oh iya. Gimana hubungan kamu sama alfian nak?" Tanya salamah antusias
Masih sama seperti pertama kali kita bertemu mi...
Dingin, acuh. Bahkan ia menganggapku angin lalu baginya....batinnya"Alhamdulillah baik mi.." jawabnya tersenyum
Dibalik senyum manismu itu, terdapat rasa sakit yang teramat dalam anakku...
Walaupun kau pandai menyembunyikan dari orang lain, tapi ummi tau, bahwa kau telah rapuh..
Memang aku ini bukan ibu kandungmu. Tapi aku tau apa yang ada pada dirimu.
Kau memang kuat nak!
Maafkan ummi yang berniat menolongmu. Tapi malah membuatmu lebih hancur dengan melihat arini dan alfian.Ummi lakukan ini agar namamu tak tercoreng.. dan anakmu tak menanyakan siapa ayahnya. Karena sekarang dan sampai nanti, alfianlah ayahnya!
Dan ummi bersyukur...
Arini anakku menerimamu dengan lapang dada.. walaupun kau harus berjuang untuk menggoyahkan hati alfian agar mau menerimamu..Bersabarlah nak...
Ummi yakin. Allah telah membuat skenario yang terbaik bagi setiap umatnya!Ummi salamah bercerita panjang lebar. Dilihatnya zahra yang masih setia tersenyum. Tak terasa air matanya menetes
Dengan penuh kasih sayang zahra memeluk umminya. Dirangkuhnya bahu yang bergetar namun tak mengeluarkan suara itu
Ya. Zahra tak mau menangis di depan siapapun. Cukup zahra dan penciptanya saja yang tahu.
InsyaAllah ummi...
***
Mobil hitam mengkilat telah terparkir dengan apik di depan toko butik Qu.
Tak selang lama, seorang akhwat berwajah tirus keluar dari tokonya dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Assalamualaikum mas" ucap arini setelah memasuki mobil sambil menyalami alfian dan dibalas kecupan hangat dari suaminya
Dilubuk hatinya ia merasa bahagia akan kesetiaan suaminya yang telah berpoligami. Tapi disisi lain ia merasa bersalah dengan zahra. Arini memang menerima zahra menjadi istri kedua alfian..
Tapi wanita mana yang mau dipoligami.
Ia tak mau egois dengan kesenangannya saja.
Ia harus memikirkan masa depan anak dan suaminya. Arini yakin dengan datangnya zahra, pasti anak dan suaminya akan bahagia.
Mengingat umurnya yang tinggal menghitung bulan, arini tidak mau egois.Suatu hari nanti, Akan ku satukan engkau dengan zahra mas..
"Kita langsung pulang?"
"Eh, iya mas" jawabnya gugup
"Kamu kenapa sayang, wajahmu seperti banyak pikiran saja?"
"Arini gak kenapa-napa kok mas" sargah arini
"Kamu yakin" ulang Alfian yang melihat kegusaran di wajah istrinya
Apakah ini waktu yang tepat untukku mengutarakan masalah ini ke suamiku? Pikir Arini
"Ceritakanlah.." ucap alfian tersenyum sambil mengelus pergelangan tangannya
"Hhmmm... Mas,
Mau sampai kapan kamu mengabaikan zahra seperti ini? Apakah mas Al mau menunggu Arini tiada?"Cukup Arini. Aku tidak ingin membahas masalah itu! ucap Alfian yang wajahnya mulai memerah
☆★☆★☆★☆★☆★☆★
A/n
Alhamdulillah...
Maapkeun author yang kelamaan hiatus.
Setelah menyelesaikan sekian banyak acara dan mengatasi mood booster yang gak ketulung ini. Akhirnya update juga..JANGAN LUPA LIMA WAKTU!
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Stories
SpiritualAz Zahra Qurrota 'ayun, lahir di keluarga yang serba berkecukupan dan kehidupan yang penuh dengan cinta. Namun Semua itu berubah sejak ia menginjak dewasa, perjodohan, poligami dan keretakan rumah tangganya... akankah ia sanggup melewati semuanya?