25 Desember, 06:02
Setelah mimpi yang cukup panjang dan aneh kemarin aku akhirnya dapat terbangun pagi hari juga, aku yakin bahwa hari ini akan hanya seperti hari biasanya. Aku cukup terkejut karena biasanya aku dibangunkan oleh Alarm tapi kali ini aku membangunkan diriku sendiri.
Aku langsung mandi dan menggenakan baju yang bersih, saat selesai aku lantas ingin mengetahui apa yang terjadi di kamar Mincy, apa mereka tidur nyenyak? Aku langsung mendekati kamarnya dan mulai membuka pintunya saat ku lihat ternyata Mincy dan teman-temannya masih tidur bahkan mereka tidur dekat dengan alat musik mereka. Aku yakin mereka kelelahan malam tadi, aku pun langsung menutup pintu kamarnya. Didepan kamar Mincy terdapat sebuah lemari, didalam lemari itu terdapat fotoku dengan teman-temanku sebenarnya foto angkatan. Aku pun mendekatinya dan melihatnya kembali, aku jadi teringat dengan salah satu temanku, namanya Daniels dia tinggal disini. Di desa yang sama. Aku mungkin akan mengobrol sedikit dengannya, mendatanginya sekarang dan mungkin menceritakan tentang mimpi aneh yang ku alami malam tadi. Aku langsung menghabiskan sarapan dibawah dan keluar dari rumah. Saat ku keluar, cahaya matahari menghalangi penglihatanku namun setelah ku lihat kembali ternyata cuaca seperti akan hujan kembali. Aku harap hujannya tidak akan terlalu deras seperti kemarin, setelah keluar aku langsung melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki ke rumah Daniels. Rumahnya berada dibawah sementara rumahku diatas. Ternyata kegiatan didesa ini tidak sesepi terakhir kaliku berjalan, banyak yang berjualan dagangan dan juga banyak anak kecil sedang bermain.
2 menit kemudian,
aku berada dekat dengan rumah Daniels. Rumahnya juga lumayan besar dia memiliki halaman belakang dan aku yakin dia sedang disana, aku langsung teriakan namanya "DANIELS! DANIELS!" aku tunggu beberapa detik dan akhirnya ia menyapaku dan aku bersalaman dengannya."Finn Excle! Bagaimana kabarmu, nak?"
"Daniels Young! Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?"
"Haha, aku baik-baik saja. Ngomong-ngomong ada apa kau kesini?"
"Aku hanya ingin berbicara dengan teman lamaku, kau tidak keberatan kan?"
"Dengan cuaca yang cukup cerah seperti ini tentu saja kau adalah tamuku, ayo duduk disini."
Dia memiliki kursi diterasnya, kami duduk disana dan membicarakan banyak hal konyol, kami juga meminum kopi buatannya. Awalnya namun setelah itu aku langsung menghantarkan kataku pada tujuanku berbicara dengannya.
"Daniels, kau tau kan cita-cita ku saatku masih di sekolah?"
"Ya, kau adalah orang yang sangat fanatik dengan kota-kota dan kau ingin kesana ya kan? Bagaimana apa kau sudah menemukan pekerjaan di kota?"
"Ya itu memang aku tapi setelah 3 bulan berada dirumah aku masih tidak mendapatkan pekerjaan, aku hanya membantu ibuku mengantarkan makanan ke berbagai desa dekat sini."
"Itu cukup bagus, membantu orang tua adalah hal yang utama."
"Kau mungkin benar, ngomong-ngomong kau tidak akan percaya apa yang ku mimpikan semalam"
"Memang apa yang kau impikan?"
"Aku bermimpi aku sudah mewujudkan cita-citaku berada disuatu kota, namun yang aku lihat hanyalah kota yang sudah terbengkalai dan tak ada apa-apa hanya semacam gedung yang ditinggalkan. Tapi disini bagian anehnya."
"Apa maksudmu, aneh?"
"Sebuah bom dijatuhkan tepat dikota tersebut, dan untungnya aku berhasil kabur. Ya itu akhir mimpi tersebut namun entah mengapa aku seperti memegang bom itu. Apa ini sebuah mimpi atau kenyataan? Aku tidak tau tadi malam aku memimpikan hal ini."
"Baiklah, jadi kau masih memikirkan perkotaan ya?"
"Oh ya, kau harus tau. Beberapa hari yang lalu aku pergi ke Desa Oliver, aku menemukan sebuah mayat yang hanya meninggalkan tulang-tulangnya saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Holds
FantascienzaMasa Depan, orang-orang zaman dahulu mengira bahwa masa depan adalah waktu yang terbaik untuk dilahirkan.Tapi mereka salah, masa depan tidak seperti yang mereka kira. Aku bahkan berpikir bahwa lebih baik aku dilahirkan saat Thomas Edison belum menem...