Prolog

635 51 3
                                    

Ini bukan tentang si kaku dan si biang rusuh pembuat onar. Ini bukan tentang si dingin dan si cerewet yang bodoh. Atau ini bukan tentang si nerd dan si bad boy yang berwajah tampan.

Ini adalah tentang kisah cinta dalam kebisuan, memendam tanpa berani mengungkapkan, ini hanyalah tentang aku si gadis pendiam dan dia si lelaki dingin bak es batu. Dia si cowok bermata hazel yang mampu mencuri hatiku.

Jika dikebanyakan novel-novel atau film-film ftv si gadis pendiam dipasangkan oleh si lelaki brandalan, tetapi tidak untuk kisahku ini. Mungkin takdir seolah sudah merencanakan tugasnya dengan mengatur alur hidupku dengan seapik mungkin.

Tanpa kusangka, ternyata semesta ikut membantu, mempertemukanku dengan sesosok cowok kaku sekaligus dingin, cowok yang sangat irit bicara dan cuek dengan sekitarnya.

Bagaimana aku bisa suka padanya? Pasti kalian bertanya-tanya. Akupun tidak bisa menjawabnya karena itu semua takdir yang menjalankannya. Aku sebagai pemeran hanya mampu mengikuti alur.

Awalnya aku mengira hanya sebatas rasa kagum terhadap seorang cowok, namun aku salah. Rasa kagum itu bukanlah sekadar kagum, tetapi ada rasa lain yang hinggap juga di dalam hatiku yang terdalam.

Aku merasa cemburu ketika dia bersama dengan cewek lain, aku merasa iri jika dia tertawa dengan orang lain, dan aku merasa hilang jika dia pergi tanpa salam.

Aku menyadari perasaan ini telah berubah, bukan lagi rasa kagum pada seseorang, bukan lagi rasa suka terhadap lawan jenis, tetapi ini adalah rasa cinta yang tumbuh tanpa diduga. Entah kapan datangnya yang jelas aku takut. Takut jika dia nyaman bersama cewek lain, takut jika dia lebih bahagia dengan cewek lain, dan takut jika dia tiba-tiba pergi meninggalkanku.

Apakah itu yang dinamakan hanya perasaan sebatas suka? Tidak! Bukanlah rasa suka yang membuatku gila, namun rasa cinta. Cinta yang datangnya tiba-tiba, cinta yang tidak butuh alasan untuk menjelaskannya.

Dari awal aku sadar, jatuh cinta dengannya tidak semudah mengucapkan kata indah. Jatuh cinta dengannya cukup rumit. Selalu ada kata sulit yang tak bisa kujelaskan.

Bahkan memendam perasaan padanya saja hanya menambah duka dan memperdalam luka.

Jalan pikirannya saja tidak bisa kutebak, berubah-ubah seiring jantung berdetak. Terkadang dia bersikap manis, kadang dia bertingkah tidak peduli atau bersikap dingin. Aku terlalu buntu hanya untuk mengetahui segala tentangnya.

Jika aku bisa memilih lebih baik aku tidak usah dipertemukan dengannya bila hanya rasa sakit yang kuterima dari penantian ini. Sayangnya, takdir tidak bisa kukendalikan ia berjalan sesuai kehendaknya. Dan aku, hanya sebagai insan yang mengikuti lika-liku hidup yang realita.

-------

Note: Hargai setiap karya seseorang dengan memberi vote serta kritikan dan saran. Terima kasih😊

Love in SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang