Ini part selanjutnya.. Aku gak ngecek2 lagi jadi maaf kalau ada typo atau ceritanya ngawur. Voment sangat dibutuhkan. Terima kasih🙏
•••••♧•••••
"Annyeong haseyo Minsoo-ssi. Oraenmaniya" Ucap Mingyu sambil tersenyum.
~
Sungguh canggung sekali kondisi saat ini. Minsoo hanya bisa memainkan air hasil dari minuman dinginnya tanpa menatap Mingyu karena memang itu kebiasaannya kalau tidak ada obrolan sedangkan Mingyu? Dia terus menatap wanita dihadapannya. Bagi Mingyu, wanita didepannya berbeda sekali saat mereka pertama kali bertemu. Rambut yang awalnya digerai kini disanggul. Ditambah balutan make up yang soft membuat auranya memikat siapa saja, termasuk Mingyu sekarang.
"Apa kabar?" Ucap Mingyu untuk memecahkan keheningan. Minsoo sedikit terlonjak dengan perkataan Mingyu tiba-tiba.
"Ah.. Baik"
"Hanya itu saja?" Minsoo terlihat bingung dengan pertanyaan Mingyu.
"Lalu aku harus apa?"
"Biasanya jika sudah menjawab pertanyaan akan ada pertanyaan lagi untuk dijawab agar obrolan tidak berhenti" Jawab Mingyu panjang lebar. Minsoo mengedipkan mata berulang kali. Ia masih bingung lalu beberapa detik kemudian mulutnya membuka sedikit.
"Ah..geurae. Mianhaeyo.
Gumam Minsoo sambil menganggukan kepalanya.Bagaimana denganmu, Mingyu? Pasti kabarmu sangat baik juga, 'kan?" Lanjut Minsoo yang sekarang mulai berani menatap Mingyu walaupun itu hanya sekilas.
"Tidak selalu baik" Jawab Mingyu singkat.
"Hanya itu saja?" Tanya Minsoo balik. Mingyu hanya menaikkan bahunya ke atas.
"Lalu aku harus apa lagi?" Rupanya Mingyu mengikuti apa yang dikatakan Minsoo tadi. Dia ingin bercanda sedikit karena sangat gemas dengannya.
"Kau tidak sadar dengan ucapanmu tadi?" Mingyu dengan entengnya menggelangkan kepala sambil meminum Americano Iced nya.
"Ah oke baiklah aku bakal tutup mulut kalau begini caranya" Melihat Minsoo merajuk membuatnya tambah manis.
"Kau yakin?" Tidak ada jawaban dari Minsoo. Ia melihat minumannya yang mulai habis.
Masa bodoh dengan Mingyu. Batinnya.
"Baiklah. Berarti kamu tidak penasaran dari mana aku dapat nomor kamu" Kepala Minsoo dengat cepat mengangkat ke atas untuk melihat pria dihadapannya.
"Hyaa~ curang sekali"
"Kenapa curang? Itu kan tadi kamu bilang sendiri kalau mau tutup mulut" bela Mingyu sambil tangannya dilipat didepan dada. Minsoo mendengus kesal mendengar perkataan Mingyu. Ternyata sikapnya seperti ini. Menyebalkan.
"Sebaiknya kau langsung masuk ke gate saja. Kau buang-buang waktuku tuan Mingyu"
"Wah kau ternyata tukang ngambek ya? Apa kau tidak merasa senang bertemu denganku lagi?" Tanya Mingyu sedikit memajukkan wajahnya ke Minsoo. Jangan lupakan Mingyu! Dia visualnya Seventeen, boyband korea yang sedang naik daun dan hampir wanita di seluruh dunia mengidamkan pria bergigi gingsul ini. Dan apa ini? Mingyu dengan rela menunggu Minsoo yang notabenenya orang asing hanya bertemu dengan Mingyu 2 kali saja.
"Memang, aku orangnya seperti itu dan-
Mingyu memicingkan matanya menunggu jawaban dari Minsoo.-ya, aku sungguh senang justru malah merasa terhormat karena seorang idol terkenal dengan relanya ingin bertemu dengan karyawan kontrak ini" Lanjut Minsoo. Respon Mingyu hanya terkekeh kecil.
"Aku senang mendengarnya tapi aku juga tidak terlalu suka dengan jawabanmu" ucap Mingyu santai.
"Mana yang kau tidak suka tuan?"
"Jangan anggap aku ini idol saat bertemu denganku. Entah mengapa itu membuatku tidak suka. Ah lagi, Jangan panggil aku tuan. Cukup panggil namaku saja. Aku tahu kau lebih tua sedikit dari aku" Minsoo kaget dengan ucapan Mingyu.
Bagaimana dia bisa tahu kalau aku lebih tua sedikit dari dia? Batin Minsoo.
"Dan lagi, apa kau tidak merasa jantungmu berdebar sangat kencang saat melihatku?" Lanjut Mingyu. Yang ditanya hanya mengangguk tanpa bersuara.
Heol. Benarkah wanita ini tidak berdebar saat aku dekati? Pikir Mingyu.
Lalu kedua sudut bibirnya tertarik ke atas menampilkan senyum manisnya.
"Benarkah kau tidak merasakannya?" Tiba-tiba tangan Mingyu menangkup pipi Minsoo dan dia menghapus jarak agar lebih dekat dengannya membuat hidung mereka bersentuhan. Nafas Minsoo tercekat karena hanya beberapa senti saja bibirnya bisa menempel ke bibir Mingyu.
"Sekarang bagaimana? Baru kali ini aku melakukannya dengan orang asing, Nuna" Nafas Mingyu sangat terasa di wajahnya. Minsoo bingung dengan situasi sekarang. Ia hanya bisa mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Minsoo berdo'a agar manusia satu ini menjauh dari hadapannya. Namun tiba-tiba Mingyu memajukan wajahnya lagi hingga kening mereka menempel.
Astaga! Demi unicorn yang sedang hamil! Mata Minsoo kini ia tutup. Seluruh organnya kaku. Jika ia salah langkah, bibirnya akan saling bertemu!
Oh damn tolong aku! Jerit Minsoo dalam hati.