Rough

89 14 2
                                    

Hyena baru saja keluar kelasnya dan berjalan menuju kantin ketika siku tangannya ditarik oleh seseorang. Kim Jonghyun, sahabatnya.

"Ke kantin?"

"Hm," Hyena mengangguk. Mereka pun berjalan menuju kantin seperti biasanya.

Jonghyun adalah seorang murid populer di sekolah. Ganteng, pintar, dan menjabat sebagai ketua osis tahun ini. Beberapa kali Hyena menanyakan apakah Jonghyun tidak malu berjalan bersamanya, jawabannya satu kata, tidak.

Hyena hanya seorang murid perempuan yang pendiam dan tidak memiliki banyak teman karena sifat pendiamnya. Ia mendapat sahabat seperti Jonghyun pun adalah keajaiban. Saat itu ia memang sedang dalam kesusahan karena di bully teman sekelasnya di dekat gudang sekolah. Jonghyun lah yang menyelamatkannya, lalu mereka berteman sampai sekarang.

Intensitas murid yg membully-nya semakin meningkat semenjak Jonghyun selalu bersamanya. Walaupun mereka berbeda kelas, tapi Jonghyun tidak pernah absen untuk mengunjungi Hyena walaupun hanya sekedar melewati kelasnya jika ada jam kosong.

Hyena baper? Jelas. Bahkan sampai sekarang. Ia tidak bisa memungkiri bahwa ia menyukai Jonghyun. Gadis mana yang diperlakukan khusus seperti itu yang ujung-ujungnya tidak menyukainya? Apa lagi dia adalah lawan jenis. Lalu Jonghyun? Tidak tahu. Tapi Hyena yakin, sahabatnya itu juga pasti menyukainya.

"Mau makan apa?" Tanya Jonghyun. Hyena menempelkan jari telunjuknya ke mulut sambil berpikir memilih menu.

"Bibimbap aja,"

"Minum?" Jonghyun yang berdiri di belakang Hyena bergerak ke arah samping dan mengeluarkan dompetnya.

"Jus wortel."

"Bibi, pesan 2 bibimbap dan 1 jus wortel, tambah 1 cola." Ucap Jonghyun sambil mengeluarkan uangnya.

"Aku belum sempat menraktirmu jajangmyun, Jonghyun-ah,"

"Lupakan saja, tidak apa-apa." Timpal Jonghyun sambil tersenyum manis.

"Hey! Lihat! Lagi berduaan tuh!"

"Ish dasar gadis penggoda! Apa dia tidak punya harga diri?! Jonghyun harusnya menjauhinya saja!"

Jonghyun dengan reflek menutup telinga Hyena. Ia melirik kearah gadis yang menggosip tadi dan tersenyum miris.

"Kalian saja yang iri." Gumam Jonghyun.

Beberapa menit kemudian nampan berisi makan siang mereka akhirnya terhidangkan. Mereka makan dengan tenang dan diam, tidak seperti biasanya. Hyena akan menjadi cerewet jika sudah bertemu dengan Jonghyun, tapi kali ini ia memilih diam karena mood sedang tidak baik. Apa lagi kalau bukan karena gadis penggosip tadi?

"Enak?" Jonghyun membuka pembicaraan. Ia menatap gadis yang duduk di depannya itu setelah menyelesaikan makan siangnya.

"Hm," jawab Hyena. Ia juga sudah selesai makan. ia berniat berdiri dan segera kembali ke kelasnya, namun Jonghyun menahan tangannya dan menyuruhnya untuk duduk kembali.

"Apa kau marah soal tadi?" Jonghyun kembali bertanya.

"Aku sedang tidak ingin menbahas itu."

"Kau marah. Harusnya aku tidak bertanya."

Jonghyun memperburuk suasana hati gadis itu dengan meninggalkannya begitu saja disana. Dan sama sekali tidak menoleh ke belakang. Hyena sudah di puncak amarahnya, ia tidak mau berbicara dengan siapapun saat ini dan langsung pergi ke kelasnya.

Keadaan ini berlarut-larut hingga 3 hari. Tidak ada pesan-pesan yang biasanya saling mereka kirimkan. Hingga sampai pada berita Hyena berpacaran dengan Jinyoung, teman satu kelas Jonghyun.

RoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang