Chapter 11

4.1K 300 0
                                    

•Author POV

     Keesokkannya,

     "Ahh... kira-kira kita bunuh siapa lagi, yaa?" kata Audrey sambil menggeliat malas dikursinya.

     "Pelajaran pertama kan Bahasa Indonesia, gurunya Bu Ani." jawab Alex cuek sambil memainkan handphone-nya.

     "Iya, ya. Pak Azam kan sudah dibunuh seminggu yang lalu." kata Audrey menggumam sambil menyeruput jus jeruk yang baru dibelinya tadi pagi sekali.

     Teng...teng...teng...

     "Ahh! Bel masuk sudah berbunyi! Jadi tidak sabar ingin segera merobek mulutnya." kata Audrey girang.

     "Hmmm..." respon Alex.

     "Kamu juga harus belajar membunuh yang sadis, jangan asal tancap dada langsung mati, dong! Kita kan psikopat, bukan pembunuh bayaran." kata Audrey menekankan setiap katanya.

     "Hmmm..."

     "A..lexx..." kata Audrey cemberut.

     "Iya, iya." jawab Alex kesal.

*****

     "Selamat pag...akhhh!!" sapa Bu Ani yang baru saja masuk ke dalam kelas dan matanya langsung ditusuk oleh Annie.

     "Akhh...matanya keras sekali, susah untuk dicabut." gerutu Annie.

     "Sekali-kali aku dulu, dong." kata Joseph.

     "Huuh! Tidak mau! Harus aku yang pertama! Dan selalu aku!" kata Annie kesal.

     "Akhhh, mata kiri...ku!!" jerit Bu Ani.

     "Shttt! Tolong diam dulu, Bu guru. Joseph, ikat tangan dan kakinya!! Jangan lupa mulutnya disumpal kain yang ada disana!!" kata Audrey dari jauh sambil menunjuk kain bekas dipojokan sana.

     "Aiyy, aiyy, siap kapten!" kata Joseph sambil melakukan yang disuruh oleh Audrey.

     "Hmmmppph! Hmmmppph! Hmpp!"

     "Baiklah, sekarang giliranmu, Alex." kata Audrey mempersilahkan.

     "Ahh...emmh...baiklah." Alex pun maju perlahan-lahan.

     "Harus mulai dari mana dulu?"

     "Terserah kamu, bebass!" kata Audrey sambil memasang earphone ke dalam telinganya.

     "Ah, baiklah."

     Alex pun sudah berdiri tegak didepan Bu Ani. Ia mulai dengan menggoreskan pisau kecilnya yang agak tumpul itu agar terasa lebih sadis di tangan kanan Bu Ani.

     "Akkh...hmmmph!"

     Kemudian ia mengiris jari tangan Bu Ani bagian kanannya satu per satu.

     "Ahh...jarinya keras sekali!" gerutu Alex.

     "Mau aku bantu?" tanya Josh menawarkan diri.

     "Ti..tidak usah. Aku bisa sendiri, kok."

     Selanjutnya Alex menggoreskan pisau tumpulnya itu dibagian belakang telinga Bu Ani, lalu Alex menyiram air mendidih yang sengaja ia bawa dari rumah dan menyiramkannya ke telinga Bu Ani.

     "Ahh...Alex, kau pintar sekali! Pasti enak itu rasanya!!" kata Audrey sambil bertepuk tangan.

     "Hehe, makasih." kata Alex malu-malu, sebenarnya ia takut setengah mati.

     "Ok, sudah cukup! Sekarang giliranku!" kata Joseph mengambil alih.

     "Oh ya, baiklah." kata Alex mundur.

     Tiba-tiba dari belakang ada pisau yang langsung menancap ke arah dada Bu Ani, dan seketika Bu Ani sudah tak bernyawa lagi.

     "Ahh...Audrey!! Aku baru saja ingin bermain dengannya!!" gerutu Joseph.

     "Hihihi, hari ini khusus buat latihan Alex dulu, ya!" kata Audrey cekikikan dan tersenyum nakal sambil meninggalkan kelas dan diikuti oleh Joseph—lebih tepatnya dikejar-kejar.

     "Haah..." keluh Alex.

     Huffftt, sungguh hari yang melelahkan sekali... keluh Alex dalam hatinya.

________________________________________

Hola!!
Jangan lupa vote yaw!! :3

My Classmates Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang