Dawn without Sunrise | MinYoon, TaeKook, NamJin ✅

Chapter 10: Paradox

Dawn without Sunrise

OST: SERENDIPITY - Jimin

***

"Hyungie, apa yang terjadi?"

Jimin turut menghambur dari dalam rumah. Ia menghampiri Namjoon yang baru saja memungut selembar di antara ribuan kertas peringatan yang dijatuhkan dari 'langit'.

Mata Jimin terbeliak membacanya.

"Hyung-"

"Diam dan baca saja, Chim."

Jimin mengunci mulut seketika. Pemuda itu tak tahu mengapa saat tiba-tiba otaknya seperti ditampar oleh sesuatu. Pelipisnya berdenyut sakit. Mungkin lempengan tulang keras di keningnya sebentar lagi akan meledak; siap berancang-ancang memuntahkan warasnya.

*

KEJAHATAN LINTAS BATAS - PERINGATAN PEMBINASAAN BLACK SUN

Salam perdamaian.

Peraturan ini berlaku untuk seluruh penduduk Black Sun, tanpa terkecuali.

Terkait dengan keputusan yang diambil pada rapat tertutup oleh dewan Kejaksaan Tinggi Korea Selatan dan Kementerian Pertahanan, dengan berat hati kami beritahukan bahwa dalam waktu 24 jam dari sekarang, akan diterapkan PERATURAN BARU DI BLACK SUN berupa REVISI STANDAR NORMA DAN KESUSILAAN.

Selama masa percobaan peraturan baru ini, penduduk Black Sun dilarang melakukan kejahatan terhadap sesama manusia (tidak peduli apakah manusia tersebut berasal dari Black Sun atau Dunia Atas), dilarang melakukan tindakan asusila, dilarang untuk membunuh, bahkan dilarang untuk menipu dengan kebohongan sekecil apa pun.

Peraturan ini bersifat mengikat dan dibuat sebagai bahan pertimbangan apakah Black Sun layak dipertahankan sebagai bagian dari wilayah Korea Selatan. Jika penduduk Black Sun lolos percobaan, Black Sun akan diakui sebagai wilayah Negara ini dan mendapatkan hak penuh sebagaimana warga sipil yang lain. Namun, jika penduduk Black Sun gagal menunjukkan perilaku baik dan mandiri, pengumuman pembinasaan Black Sun akan kami lakukan 72 jam sebelum hari eksekusi.

Tim intelijen khusus dari kejaksaan akan memasang 100.000 kamera pengitai mikro di seluruh sudut Black Sun. Demi mengukur kualitas dan level kemandirian penduduk Black Sun untuk bertahan hidup, selama masa percobaan, pihak Dunia Atas akan menyetop pengiriman bahan makanan, obat-obatan, senjata, dan suplai oksigen bersih ke wilayah Black Sun.

Terima kasih.

*

Ini gila.

Padahal bukan dirinya yang memegang kertas terkutuk itu. Namun, Jimin merasa tangannya mendadak basah oleh keringat. Bukan hanya dirinya yang tiba-tiba kacau. Jimin kini melihat Namjoon seperti seorang "kekasih" yang tertampar telak, tersadar bahwa dirinya telah dikhianati.

Hiperbolisnya, ditusuk dari belakang.

Kertas itu kemudian jatuh di dekat mata kaki Jimin. Pemuda yang kikuk dan bingung itu tidak memungut. Ia sudah hapal isinya tanpa harus membaca berulang kali.

Ada satu intisari yang Jimin reguk dengan otaknya tanpa perlu susah payah berpikir: Kebinasaan Mereka Sudah Dekat.

Pemuda itu menatap kakaknya. Ia menemukan Namjoon tengah menggeram dengan benci. "Kim Seokjin."

Sungguh, Jimin tidak tahu mana yang lebih sakit antara perpisahan dan pengkhianatan. Ia memegang lengan Namjoon dan tubuh kakaknya itu seolah mengeras menjadi patung lilin. Jimin takut jika patung lilin yang kelihatan beku itu ternyata punya daya ledak yang mematikan. Pemuda itu menyingkirkan tangannya perlahan.