Yujin membuka kedua matanya perlahan-lahan setelah siuman. Dia ngeliat sekeliling ruangan itu.
Putih...
Kok putih semua, sih?
Apa gue udah ada di surga?
"YUJIN! HAAHH, SYUKURLAH KAMU UDAH BANGUN!"
Suara yang sangat dikenali Yujin tadi membuatnya sedikit kaget sekaligus heran. Dengan susah payah dia pun bangun dalam posisi duduk.
"Lho... Mama...?"
Wanita berumur empat puluhan itu memeluknya erat. "Mama kaget begitu dapat panggilan dari sekolah!" Mama Yujin melepas rangkulan sambil memeluk kepala Yujin lembut.
"Kamu nggak kenapa-napa kan, Sayang? Soobin bilang kamu pingsan di toilet."
"Aku nggak kenapa-napa, kok..." Yujin ngucek-ngucek kedua matanya perlahan.
"Nih, minum tehnya dulu," Mama Yujin ngasih segelas teh hangat yang dibeli Soobin di kantin. Yujin minum dengan tidak berselera. "Tadi Mama dapat telepon dari sekolah. Terus Mama langsung ke sini walaupun Mama lagi rapat."
"Maaf ya Ma, aku ngerepotin Mama..."
"Nggak papa, Sayang. Kesehatan kamu lebih penting daripada kerjaan Mama," kata mamanya Yujin. "Oh ya, setelah ini kamu cek tensi ya, Sayang."
Yujin ngangguk menurut. "Papa mana, Ma?"
"Papa masih kerja. Dia sebenernya belum tau kalau kamu pingsan. Mama sengaja nggak bilang sama Papa. Bisa-bisa Papa kamu panik. Ayo minum lagi tehnya."
Yujin pun minum lagi. Sebenernya teh yang dibeli Soobin itu teh manis, tapi entah kenapa lidahnya pahit banget.
"Soobin mana, Ma?"
"Dia di kelas. Dia sama Doyoung jagain kamu sebelum mama belum datang."
"Hah... Doyoung?" ulang Yujin.
Mama Yujin mengangguk. "Iya. Dia masih di luar tuh. Katanya dia nggak bakalan masuk kelas kalau kamu belum siuman."
Hah? Seorang Doyoung bilang kayak gitu?
Atau itu cuman pencitraan aja?
"Mau ketemu dia, nggak?"
Yujin langsung menggeleng. "Nggak ah."
"Lho, kenapa? Dia itu suami kamu loh, Yujin. Suami kamu," kata mamanya sambil nekenin dua kalimat terakhir.
"Dia itu nyebelin banget, Ma. Suka gangguin aku di kelas," kata Yujin cemberut.
"Yeee, dia gangguin kamu karena dia pengen minta dapat perhatian dari kamu, Sayang, jangan salah...," goda mama Yujin. Yujin makin cemberut.
"Ish, Mama suka ngegodain aku banget deh!"
Lagi asyik bercandaan dengan sang ibu, Doyoung pun masuk. Yujin langsung berhenti ketawa.
"Udah siuman?"
Yujin ngangguk. "Udah."
"Bagus deh. Soalnya lu ngerepotin banget," kata Doyoung dengan kata-kata pedas.
"Sorry. Gue pusing banget soalnya. Perut gue juga mual tadi. Tapi sekarang mendingan lah..."
Mamanya Yujin langsung natap mereka berdua giliran. "Kalian berdua... kalian berdua udah ngelakuin 'itu'?" tanyanya kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIJODOHIN ➖ Doyoung & Yujin🐇[COMPLETED]✔️
Fanfiction"Gue dijodohin sama orang yang nggak gue suka!" -kdy & cyj