Chapter 59 - The Hidden Soul Of The Public Figure - Suspicion?

137 17 0
                                    

Karena kuliah sebentar lagi akan datang, maka berencana untuk satu kasus ini selesai. Oke dah langsung aja cuz untuk baca.

Check!

-*-

Perempuan itu duduk termenung dikursi pada ruang make up, pikirannya segera buyar ketika sang kapsternya masuk ke ruang tersebut.

"Rilley, ternyata masih disini." Ucap sang kapsternya tersenyum seraya menutup pintu, lalu membereskan alat make up yang masih berada dimeja rias.

Rilley berdiri dan melangkah padanya, "Terima kasih ya untuk nasehatmu, berkatmu aku berhasil memerankan dengan baik." Kata dia seraya memeluk sang kapsternya dari belakang.

Setelah melepas pelukan, dia tersenyum tipis. "Aku pulang duluan, Desty. Jumpa nanti." Lanjutnya lalu meninggalkan sang kapster yang berdiri dan terdiam karena pelukan temannya.

>>

"Hueri Sallington!!" seru Jane dari balik telepon.

Anne segera menjauhkan telepon karena frekuensi tinggi dari handphone, lalu mendekatkannya lagi.

"Iya, Sallington. Kamu masih ingat, bukan?" Tanya Anne dengan tersenyum tipis.

"Tentu saja, Anne. Siapa yang tidak mengingatnya. Lalu kenapa kamu memberitahu dia?"

"Yah, dia akhirnya meminta Kak Rilley untuk menjadi istrinya. Meski itu permintaan Kak Salli dalam film pendek tadi, tetapi aku merasa dia bersungguh-sungguh." Jelas Anne seraya memangku pipinya dimeja dengan satu tangan.

"Jika itu memang benar, aku turut senang deh. Akhirnya Salli ingin menikah." Sambung Jane dengan nada bahagia.

"Apa yang kamu lakukan, Anne? Ayo ke ruang ganti." Seru Dick pada adiknya, membuat Anne mengangguk.

"Aku juga. Baiklah, aku putus dulu, ya. Aku harus ke ruang lain, sampai jumpa." Kata Anne mengakhiri sambungan.

"Iya, sampai jumpa." Jawab Jane, sebelum Anne memutus sambungan dan mengikuti kakaknya.

Setelah Anne berada diruang ganti khusus perempuan, dia sudah melihat sutradara, para kru, para pemain, dan yang lain berada ditempatnya berada.

Dia pun mendekati Bob yang berdiri bersandar didinding depan ruang ganti, "Ada apa disini? Kenapa semua berkumpul?"

"Gergina tadi hampir terkena patung lagi."

"Lagi? Apa sebelumnya Rilley pernah hampir kejatuhan patung?" Tanya Anne dengan nada khawatir.

Bob mengangguk pada dia yang kemudian melangkah menuju artis perempuan yang terkenal tersebut.

Dalam hati Bob bertanya-tanya apa yang membuat istrinya itu tidak sering mengobrol dengannya lagi jika dirumah, dia sangat penasaran dengannya.

"Melamun lagi?" Tanya Jupiter yang sudah ada disampingnya.

Dilihatnya Jupe mengangkat satu alisnya, "Tidak, tidak. Aku hanya penasaran dengan dia."

Melihat pandangannya ke arah Anne membuat George kembali menatap Bob, "Rasa penasaranmu tidak cukup untuknya kini, yang dia rasakan lebih dari apa yang aku rasakan ketika buah hatiku pertama hampir gugur ditengah perjuanganku." Ucapnya seraya menutup mata.

Bob memiringkan kepala menatap partnernya itu, "Apa maksudmu?" Tanya dia bingung pada ucapan George yang selalu berteka-teki.

Dick yang baru berada didekat mereka tertawa pelan mendengar pertanyaan bingung Bob pada George, "Hanya masalah perasaan saja." Sambungnya pada Bob Andrews.

Melihat Anne hendak berjalan dengan artis itu membuat George akan melangkah menuju Anne, "Berusahalah." Katanya tersenyum lebar lalu menarik lengan Dick untuk mengikutinya.

>>

"Anda baik-baik saja, Gergina?" Tanya Pete Crenshaw muncul dari pintu dan masuk dalam ruang ganti pria, disana dia melihat sutradara, ayahnya, artis Rilley Gergina, aktor Hueri Sallington, dan para partnernya sudah berkumpul.

Rilley mengangguk padanya, "Iya, Crensh." Jawabnya pada Pete.

"Sebaiknya kamu bersama, Anne dan George saja. Pasti kamu masih syok." Saran Daniel pada Rilley.

"Bagaimana peranku sebagai 'Reylita', sir?" Tanya Rilley menatap Daniel dan sang sutradara.

Weshille tersenyum tipis pada artisnya, "Tidak perlu khawatir, Sesah yang menggantikannya. Meskipun dia kurang darimu." Jawabnya tenang. Lalu dia berdiri, "Kita segera ke panggung, Hueri." Lanjutnya pada aktor disamping Rilley.

Hueri terlihat ragu menatap sutradaranya, lalu menatap Rilley yang mengangguk padanya. Dia pun menuruti dan melangkah mengikuti Tuan Hunston dan Tuan Crenshaw.

Keesokan harinya ketika Hueri akan pergi ke panggung untuk melanjutkan syuting, dia melihat artis yang menggantikan Rilley sedang melakukan sesuatu.

"Apa yang kau lakukan, Reyland?" Tanya Hueri membuat Sesah segera menatapnya.

"Tidak ada." Jawab Sesah, lalu pergi mendahului Hueri yang menatapnya curiga dari belakang.

**

Ini awal masalah, ya. Lanjutan dilihat saja nanti.
Sampai jumpa.
Voment?

Sabtu, 12 Agustus 2017
At 16.11 PM

The Eight Detectives | Revisi ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang