Lantunan gitar itu begitu merdu dan menenangkan, orang itu hanya memetik gitarnya tanpa berniat untuk menyanyikannya. Hingga angin berhembus bersama dedaunan pun tak mengganggu aktifitas orang ini. Memang dia sedang berada di danau tempat yang menenangkan untuk sendiri.
"Dia kembali ."
"Ada apa? ada masalah," dengan wajah yang masih dibilang datar itu.
"Tuan mobil kita dalam masalah, sepertinya ada kerusakan pada mesinnya," mengabarkan dari luar jendela mobil.
"Cepat perbaiki mesinnya atau panggilkan mobil yang lainnya, saya ada meeting 15 menit lagi," masih acuh dengan sopirnya itu.
Sedangkan sang sopir sedang sibuk dengan panggilan untuk sang tuannya itu. Pemuda itu malah asyik dengan ipadnya . matanya membulat dengan sempurna, hingga sebelah tangannya terkepal. Ia juga memberikan tanda merah pada data itu.
Hingga di perusahaan, ia tetap menahan amarah yang keluar dari tadi. Dia tetap berjalan menuju tempat meeting .
"Woy Dava.. Tumben pagi banget dateng, gak biasanya?" menepuk-nepuk pundak sobatnya ini yang sedang berjalan menuju ruang meeting.
"Gue ada rapat sama investor untuk proyek berikutnya,dan lo Dit gue mau lo bagi tugas untuk pegawai baru kita yang berjumlah 3 orang dan lo keluarkan orang ini ," menunjukkan data profil salah satu pegawai.
"Emang kenapa kita sudah lakukan seleksi untuk mereka dan dia pantas disini karena dia mempunyai kemampuan," masih bingung dan meneliti dimana kesalahan dari data itu.
"Gue gak mau tau itu, dan apa alasan lo ke dia nanti yang penting dia keluar dari D&N company ini," meninggalkan adit yang bingung setengah mati dengan sahabatnya ini.
Hingga pada siang harinya Aditya nugraha atau di panggil Adit membuka pintu dengan sangat kencangnya.
BRAK...
"Dav lo gak bisa gini dong, lo harus profesional dalam hal menghentikan karyawan lo, apalagi orang itu mempunyai kualitas yang baik sebagai karyawan di tempat kita, lo tahu dia itu lulusan terbaik di universitas terkemuka, dia mempunyai nilai sempurna, terus apa alasan gue untuk bilang sama dia," duduk di sofa.
"Apapun itu.." balas Dava.
"Gak Dav, itu gak mungkin gak masuk akal, atau lo ada masalah sama ni orang? Lo kenal dia? "
"Gue gak kenal dia."
"Terus lo ada masalah apa sama dia, kenal aja enggak gimana sih lo Dav, aneh."
"Gue gak aneh Dit ," membolak balikkan dokumen yang ada di depannya.
"Ok kalo lo gak nerima dia atau masih kekeh dengan pendirian lo ingin ngeluarin dia silahkan, gue gak masalah tapi lo yang akan dapat masalah dari itu semua Dav, maaf tuan Putra saya permisi," melangkah tanpa menghiraukan bagaimana sikap sahabatnya itu.
Dan saat Adit keluar tangan Dava mengepal dengan erat, wajahnya memerah menandakan kalau dia sedang marah saat ini.
" Kenapa lo dateng lagi ke dalam hidup gue!!" mengacak rambutnya frustasi dan melemparkan cangkir yang berada di sampingnya.
PRANG...
"Gue benci sama lo."
🍒🍒🍒
" Nara, lo kenapa jadi barista disini? kan elo mau kerja tadi."
"Gue dikeluarin dari tempat gue kerja, lo tahu kan gue itu udah kerja keras untuk masuk, eh malah kata Aditya gue dikeluarin atas perintah ceo perusahaan itu, sebel gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope And ...?
RomanceRevisi setelah ending yah, kalo mau kasih saran atau komentar gak apa-apa kok. Satu kesalahan bisa membuat dunia seseorang hancur dalam sekejab begitu pula nasib Kinar Rahayu. Hanya satu kesalahan yaitu bertemu adik dari Dava Saputra Panduwinata. Me...