Final Episode

1.8K 141 18
                                    

Author's POV

Wanita berparas cantik dengan sweeter hangat berwarna putih serta celana pendek berwarna hitam tengah berjalan sendirian di pinggir pantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita berparas cantik dengan sweeter hangat berwarna putih serta celana pendek berwarna hitam tengah berjalan sendirian di pinggir pantai. Langkah nya begitu pelan dan tenang. Ia tersenyum ketir mengingat semua kejadian yang masih terekam jelas di otaknya. Mengingat rentetan cerita yang tak henti-henti nya menghantuinya.

Ia menarik dan menghembuskan nafasnya kasar. Matanya berkeliling menikmati setiap inci pahatan indah Yang Maha Kuasa yang tergantung di depan matanya.

Lalu ia menghentikan kakinya. Berdiri di bibir pantai membiarkan kakinya tersentuh air.

"Hai.. Aku merindukanmu." Kilatan air mata terpantul dari matanya.

"Aku tak menyangka bahwa kau bukan rumah ku lagi. Saat aku merasa ini terlalu sulit, aku selalu ingin kembali. Melupakan semuanya dan kembali padamu. Namun..." Ia menutup mulutnya menahan isakan kuat yang sepertinya akan ia keluarkan.

"Namun.. seseorang menggenggam tanganku. Ia menuntun ku ke lorong gelap nan berduri. Aku takut. Aku sangat kesakitan. Tapi ia terus menggenggam tanganku dan tersenyum padaku. Meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja. Akhirnya, aku melihat sebuah cahaya. Dan dibalik cahaya itu, sebuah jalan penuh bunga indah telah menungguku. Aku tidak berani melangkah lebih jauh kesana, karena orang itu ternyata sudah meninggalkanku terlebih dahulu. Ia meninggalkanku sendiri. Aku gundah. Haruskah aku tetap di lorong gelap berduri ini atau melanjutkan perjalananku menuju cahaya itu sendirian?"

"Bada-ya.. apa kau ingin tau rahasiaku?"

"Sejujurnya... aku ingin kesana." Ia tersenyum menatap jauh laut di hadapannya. Namun sedetik kemudian isakannya keluar begitu saja dari bibir kecilnya.

"Bolehkah aku kesana? Bolehkah aku menuju cahaya itu, sendiri?" SinB menjatuhkan dirinya lalu memeluk erat kedua kakinya yang ia lipat tepat di lututnya. Ia menyembunyikan wajahnya dikedua lututnya dan menangis disana. Deburan ombak yang bergulung-gulung mereda seakan mengerti perasaan wanita itu, mengerti bahwa wanita di hadapan mereka sedang butuh ketenangan.

"Eonni, bisakah aku mempercayai kata-katamu sekali lagi?" Ucap SinB ditengah tangisannya.

Flashback

"SinB-ah..." wanita cantik dipenuhi cahaya putih bak malaikat memanggil namaku dengan lembut. Aku suka ada yang memanggil namaku setulus itu.

"Berbahagialah eoh? Jangan pikirkan aku, aku bahagia disini. Aku bersatu kembali dengan orang yang kucintai. Jadi kau juga harus berbahagia dengan orang yang kau cintai. Jangan menolak apa yang telah ku berikan padamu, itu janji yang akhirnya bisa ku tepati padamu setelah aku pergi."

Aku tidak bisa berkata apapun. Aku hanya menangis menatap wanita dihadapanku yang aku tau kami saling menyayangi. Kami memiliki hubungan yang tidak semua orang miliki.

"Jangan menangis lagi ya.. eonni menyayangimu. Buka hati mu.. banyak orang yang membutuhkan senyumanmu disana. Jangan pikirkan aku.. kau boleh bahagia sekarang, SinB-ah, adik kecilku." Ia tersenyum manis di hadapanku. Menghapus air mataku lalu menghilang begitu saja.

I'll Wait For You (Mermaid) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang