🔥20 - 1 step to end

8.9K 1.7K 313
                                    

Apa kalian percaya pada kata 'kesabaran dan kejujuran tak akan mungkin mengkhianati mu?' Elly rasa itu benar.





Hidupnya yang awalnya seolah tersesat didalam ruangan hampa berubah. Ia tak perlu takut akan tersesat dan hilang arah lagi setelah ini. Karena ia telah menemukan pegangan yang kuat untuknya





Sudah hampir 3 bulan berlalu sejak kejadian hari yang tak ingin ia kenang tapi sialnya selalu teringat itu. Dan selama 3 bulan itu, elly menata hidupnya dari 0. Ia berusaha melupakan masa lalunya yang kelam dan berusaha memperbaiki dirinya.





Seperti impiannya, ia ingin hidup berbahagia dan jauh dari kota yang ia tinggali. Terlalu banyak kepahitan disana dari pada kenangan manis.





Dan elly beruntung karena seongwoo selalu menemaninya melewati masa sulit, mendengarkan keluh kesahnya dan membuatnya tertawa. Terkadang elly ingin menangis, dia terlalu banyak melakukan dosa tapi Tuhan malah memberikannya seongwoo. Seseorang yang menerimanya apa adanya dengan segala kekurangannya.





Elly bahkan tak tau bagaimana caranya harus mengucapkan kata syukur atas kehadiran seongwoo disisinya.





Walaupun ia belum mencintai seongwoo sepenuhnya, ia berusaha agar tetap dapat mencintai lelaki itu dengan utuh. Sama seperti yang seongwoo lakukan padanya.





Elly diam-dian tersenyum geli saat melihat seongwoo yang diomeli oleh ibunya. Seongwoo menunduk dan meminta maaf kepada calon mertuanya itu, padahal ibu elly hanya bercanda saat memarahinya tapi seongwoo terlihat begitu menyesal.





Entah sejak kapan hubungan ibu elly dan seongwoo terjalin dengan baik. Yang ia tau, ia mengenalkan seongwoo pada ibunya beberapa hari setelah kejadian itu dan mereka sudah seperti pasangan ibu dan anak yang serasi.





Elly pun bersyukur karena ibunya sudah meninggalkan pekerjaan haramnya dan berganti profesi menjadi seorang pramusaji disebuah restoran. Walaupun gajinya tak sebesar waktu bekerja di 'club' tapi elly bersyukur.





Ayahnya? Entahlah. Elly tak tau menahu tentang kabar orang tua itu. ia dan ibunya telah pindah secara diam-diam dan memulai kehidupan yang baru disebuah desa.





Dan seperti halnya seorang calon ibu, kandungan elly membesar dan sudah memasuki bulan ke 5. Elly selalu bersabar menunggu kapan hari dimana ia kelak dapat menggendong anaknya dan merawatnya hingga besar nanti.





Dan elly sekali lagi harus bersyukur karena seongwoo menyayanginya serta anak yang dikandungnya. Bahkan seongwoo seolah lupa kalau bayi yang ada dalam kandungan elly bukanlah anaknya.





"Capek?" Tanya elly ke seongwoo yang baru saja selesai membereskan barang-barangnya. Lelaki itu membaringkan tubuhnya dan meletakkan kepalanya di paha elly lalu mengangguk singkat.





Hari ini seongwoo pindah dan lelaki itu sibuk menata rumahnya. Tak heran ia lelah karena harus mengangkat dan memindahkan banyak barang.





"Mau aku bikinin minuman yang seger gitu?" Tawar elly. Seongwoo duduk dari baringnya dan menghadap elly




"Ngeliatin kamu aja aku udah seger, hilang capek aku"




"Ih dangdut banget sumpah!" Protes elly. Iya sih protes tapi mukanya merah.





Seongwoo ketawa ngakak lalu ngusak surai elly lembut. Elly yang digituin mulai nutup matanya karena ngerasa nyaman. Cewek itu naruh kepalanya di dada seongwoo danngelingkarin tangannya di pinggang seongwoo





"Tumben manja, biasanya kalo aku deket-deket bilangnya aku bau ikan teri"




Elly ketawa, "gak tau deh"





Seongwoo diam-diam juga senyum ngeliat tingkah elly yang manja. Lelaki itu ngangkat tubuh elly yang lebih gendutan ke pangkuannya lalu nangkup muka elly





"Hey"




"Hm?"




"I love you"





Elly terdiam. Perlahan dia senyum lalu ikut nangkup muka seongwoo





"Love you too"




"Ha? Apaan aku gak denger nih aku pake hetset!" elly manyun karena kesal. Dia berusha ngelepasin tangan seongwoo di pipinya tapi lelaki itu dengan cepat cium pipinya yang ngebuat dia seketika membatu





Seongwoo tuh jarang banget yang namanya nyium dia. Sekalinya cium pun di pipi atau enggak dikening. Gak pernah di bibir.





"Elly"




"Apa?!" Jawab elly sedikit sewot




"Mau jadi istri aku gak?"




"H-ha?!"




Seongwoo nelan ludah, "ia. Jadi istri aku. Jadi rumah aku, jadi teman hidup, jadi ibu dari anak-anak kita kelak, jadi orang pertama yang aku lihat dipagi hari, jadi penyemangat aku, jadi tempat sandaran aku, jadi---"




"Ih kebanyakan jadi nya! Iya aku nau!"




"H-ha?" Lah gantian cengo.




"Aku mau jadi istri nya kak seongwoo. Udah kan?" Jawab elly dengan muka yang udah merah. Seongwoo perlahan senyum lebar lalu meluk elly erat. Gak lupa dia ngucapin terima kasih dan cium kening elly berulang kali.





Elly bisa ngerasain perasaannya tenang dan damai disaat-saat kaya gini. Dia ngalungin tangannya dileher seongwoo dan bersamaan dengan seongwoo yang nangkup mukanya





And step by step, their faces drew closer with the heartbeat.... elly starts to close her eyes as well as the nose of the two who meet each other. They are ready to start their first kiss but-----





"EKHM!"





Mereka ngejauhin wajah mereka lalu menunduk dalam saat ibu elly begitu saja melewati mereka dengan sekotak ayam goreng dan begitu saja berlalu menuju dapur.





"Kakak sih!" Bisik elly




"Kamu juga tau!"




"Aku kan juga lupa kalau ada mama gimana sih!"




"Yaudah nanti aja tunggu gak ada mama, oke?"




"IH!"





Tbc


Ready for the last part?

Toy 🌹Kang Daniel✔Where stories live. Discover now