“Jika memang tak ada lagi ruang di hatimu untukku, mungkin ini adalah akhir dari ceritaku. Dan aku, tak pernah ingin melanjutkannya lagi.”
.
Part 1
.
“Soomin-ah... aku merindukanmu.”
Lagi-lagi, kata-kata Baekhyun itu terngiang di telinga Yoora.
Soomin? Siapa Soomin? Siapa Soomin yang dirindukan Baekhyun itu? Pertanyaan seperti itu selalu saja bermunculan dalam benaknya, tapi apa daya, anak ke-4 keluarga Lee itu tidak akan pernah mau menjawab rasa penasarannya.
Memeluknya, menangis di pelukannya, tapi menyebut nama gadis selain dirinya? Apa-aan itu! Kalaupun Baekhyun hanya mengigau, pasti ada alasan kenapa nama ‘Soomin’ yang disebutnya. Tapi apa alasannya?
Yoora memandangi wajah tampan lelaki yang sedang tertidur pulas di bangku sebelah kanannya itu. Sejak kejadian tengah malam tadi, mereka belum berbicara lagi, sepatah katapun. Seakan ada penghalang di mulut mereka yang menahan mereka untuk saling bicara satu sama lain. Yoora, butuh banyak penjelasan dari lelaki itu.
“Yoora.” panggil lelaki yang duduk di bangku sebelah kirinya, Chanyeol.
“Ya?” gadis itu memalingkan wajahnya ke arah Chanyeol.
“Aku...” Chanyeol menatap Yoora ragu-ragu.
"Ada apa?”
“Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.” Ucap Chanyeol yang langsung membuat Yoora terdiam seribu bahasa.
Ini... bukan mimpi kan? Ini... bukan khayalanku saja kan? Lelaki ini... benar-benar mengatakan hal yang sama dengan apa yang kudengar kan?
“Bagaimana?” tanya lelaki itu menanyakan pendapat Yoora dengan penuh harap.
“Kapan?”
“Sepulang sekolah, setuju?” Chanyeol mulai terlihat bersemangat.
Yoora tersenyum, “Baiklah.”
Tanpa sepengetahuan kedua insan itu, Baekhyun mengepalkan tangannya.
♥♥♥
Setelah sebelumnya memanggil sopir untuk mengantar mobil pribadinya ke sekolah, akhirnya Chanyeol pun mengajak Yoora ke suatu tempat dengan menaiki mobil pribadinya itu. Sepanjang perjalanan, tak ada percakapan ringan apapun di antara mereka. Yoora terlihat tertidur pulas sementara Chanyeol fokus memegang kendali kemudi.
Chanyeol memberhentikan mobilnya di tepi jalan. Ia tersenyum memandangi Yoora yang masih terlelap di sampingnya. Lelaki itu kemudian meraih selimut yang ada di jok belakang mobilnya dan menyelimuti tubuh Yoora sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan mereka.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam dari Seoul, akhirnya mobil yang dikemudikan Chanyeol pun sampai di Donghae, Provinsi Gangwon. Lebih tepatnya di area Taman Mercusuar Mukho. Lelaki itu kembali menatap Yoora yang masih terpejam. Apa gadis itu sebegitu lelahnya menjalani gaya hidup ala vampir keluarga Lee?
“Yoora.” Tangan Chanyeol bergerak ragu-ragu menyentuh pipi gadis di sampingnya itu.
“Eungh...” Yoora mengerjapkan kedua matanya. “Kita sudah sampai ya?” lanjut gadis itu masih setengah sadar.
“Buka saja matamu.” Chanyeol membuka paksa kelopak mata Yoora lebar-lebar menggunakan jari-jari tangannya dan tertawa kecil.
Yoora terdiam, terpesona oleh pemandangan laut yang membentang luas di depannya yang ia lihat dari dalam mobil Chanyeol. Sedetik kemudian, ia menyadari kalau tubuhnya sedaritadi tertutupi selimut tebal nan hangat. Ia tersenyum, tentu hanya Chanyeol saja yang bisa menyelimutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SADISTIC NIGHT
ФанфікиKim Yoora diminta untuk tinggal bersama dengan sebuah keluarga yang sama sekali tidak dikenalnya tepat saat ia berumur 17 tahun atas permintaan ayahnya sendiri. Keluarga yang memperlihatkan banyak kemisteriusan itu terdiri dari 10 anggota boygroup t...