3.Berbohong

35 6 5
                                    

Arh pov

   Selama gue di koridor menuju kamar Fhir gue hanya bisa merenungi kata2 Dr.Vereli yg membuat gue scr tidak sadar meneteskan air mata,gue sadar selama ini gue mungkin kurang perhatian sama Fhir Pdhl gue udh janji akan selalu merhatiin dia. Tapi apa nyatanya,gue malah sllu ninggalin dia sndr di Indonesia. Walaupun gue sering pulang pergi Korsel-Indo,tapi tetap aj gue g ad waktu utk nemenin Fhir,smtr gue Indo hanya beberapa hari. Itupun bkn utk jalan2,tp utk pekerjaan gue.

   Tapi,kenapa tiba2 gue ngerasa sakit pada bagian...... Tunggu,ini bknnya rasa yg sama saat gue kecelakaan waktu Itu! Apa jangan2 ginjal gue mengalami mslh lagi. Tidak Tidak,tidak mungkin ginjal gue mengalami mslh lagi,ini pasti cuman perasaan gue aja. Kmrn kan dokter tlh mengatakan klo gue udh 90% sembuh akibat kecelakaan itu,g mungkin kan kambuh lagi.

   Tapi kan itu baru 90%, pastinya masih ada 10% lg yg mengiyakan klo penyakit gue kembali.

   Namun gue harus berusaha menjaga kesehatan gue demi bisa menjaga Fhir.

   Tanpa gue sadari gue udh sampai didepan pintu kamar Fhir. Gue menghapus air mata gue yg g sengaja menetes tadi, perlahan gue ketuk sebelum akhirnya ada yg membuka pintu itu. Saat gue masuk, gue liat ekspresi mereka yg penasaran dg pernyataan dokter yg disampaikan ke gue.

   Semuanya hanya bisa diam melihat gue didepan pintu dan keadaan terrasa sangat canggung. Tidak ada sedikit pun suara terdengar.

   "Apa kata dokter tentang keadaan Fhir?" Suara Kriss terdengar memecahkan keheningan tadi.

   "Iya,bagaimana keadaan nuna?" Sam membuka mulut menghilangkan kecanggungan.

   Gue menghela napas pelan. "Dokter blg Fhir sudah bisa pulang!" Terdengar suara bersyukur dari mereka walau sangat pelan.

   "Tapi..." kata gue ini membuat semua terdiam dan keadaan kembali hening dan sunyi, tidak ada suara apapun terdengar kecuali suara kegelisahan menunggu lanjutan kalimat gue tadi.

"Tapi....
Gue cuma mau ngingetin sebelum pulang kerumah kita makan siang dulu karna gue tau pasti kalian semua lapar termasuk perut gue yg g bisa dikompromi ini."

   Terdengar suara desissan dari mereka dan sedikit suara kekesalan, gue cuman biaa sedikit tersenyum.

   Gue tau situasi seperti ini bukan saat yang tepat untuk memberi tahu mereka tentang keadaan Fhir yang sebenarnya. Maka dari itu gue berbohong,memang lucu melihat ekspresi kekesalan mereka, apalagi Sam. Tapi gue tau mereka semua juga pasti sedang berbohong, mereka tau ini memang bukan saat yg tepat untuk semuan

   "Sebelum kita memesan makanan nanti, kita harus memesan golok terlebih dahulu." kalimat Sam tersebut membuat semua tertawa walau terlihat dipaksakan.

   Fhir juga terlihat terlihat tertawa, gue yang melihat Fhir hanya bisa tersenyum. Tapi gue merasa bersalah karna udah berbohong sama Fhir. Walau gue tau ini demi kebaikan Fhir, tapi tetap aja rasa bersalah ini ada.

   "Yaudah kalau gitu, kita langsung aja siap - siap pergi makan siang, gue jg udah lapar nih hyung." Kalimat Sam kembali membawa gelak tawa lagi.

   Sam itu chingu gue yang memang paling aneh, selain soal kerapiannya yang sangat detail. Dia jg org yang paling nyebelin sekaligus ngeselin dan pengundang gelak tawa siapapun yg melihat dan memdengarnya.
Wkk

TBC

Thanks y yg udah ngeread dan ngevote. Tapi gue masih berharap ada yang lebih banyak lagi yang koment. Plisss gue butuh banget saran kalian untuk jadi inspirasi gue sakligus memotifasi gue.
Okay......
  

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang