Bagian 11- Bahagia vs Menderita

74 9 0
                                    

"Allah, ntar gue bilangin ama mama.. makasih ya udah mau anter gue tadi"

"Iya, gue pulang dulu"

"Ya hati hati"

"Apa???" tanya Malvin memastikan bahwa yang didengarnya benar.

"Ah, engga kog. Ya udah sana katanya takut kemalaman?"

Iya, ini juga mau pulang. Daa?" Ucap Malvin meninggalkan Tiara yang sebelumnya tangannya berhasil mencubit pipi Tiara.

*****

Paginya Malvin telah stay seperti biasa didepan rumah Tiara, berhubung mamanya sedang shopa holic alias shopping jadi tidak ada yang menyuruh Malvin menunggu didalam.

"Tin..Tin..Tin.." Klakson motor ninja malvin terus ia bunyikan agar Tiara segera keluar. Terlihat wajah Tiara yang terpampang nyata dibalik jendela atas kamarnya. Ia buru buru bersiap siap untuk pergi ke sekolah.

Saat selesai, 1001 omelan telah dilontarkan Malvin ke Tiara, namun tak satupun omelan itu didengar oleh Tiara. Ia hanya ingin segera sampai disekolah untuk mengikuti upacara. Tiara meminta agar Malvin melaju lebih cepat, berhararap agar ia bisa mengikuti upacara. Berbeda dengannya, namun Malvin malah melaju lebih pelan dari biasanya berharap agar Tiara terlambat dan bisa berduaan dengannya.

Sampai digerbang sekolah, ternyata telah tertutup. Tiara melirik jam dan menunjukkan pukul 07:20.
"Adduh udah telat banget nih..." Ia gugup dan panik

"Sekalian aja bolos, jarang jarang bolos sama kakak kelas lho" Karena takut terkena omelan Bu Naomi, Tiara mengiyakan saja ajakan Malvin.

Malvin membawa Tiara ke suatu tempat melewati teriknya matahari dan macetnya ibukota. Hingga sampai pada suatu pedesaan, ia melaju dengan kecepatan sedang.
"Vin.. kita mau kemana sih?"

"Udah, yang pasti aman. Bentar lagi sampe kok..."

"Awas ya kalo lo macem macem" Malvin hanya menjawab dengan senyuman sinis.

Perjalanan yang membuat badan mereka pegal bagaikan tertimpa bulan akhirnya telah sampai. "Ini dimana sih Vin, gue belum pernah kesini" tanyanya ketika Malvin memarkirkan motor ninjanya di samping suatu rumah.
"Ini rumah nenek gue, mau masuk ngga?" Tiara menurut saja karena merasa bahwa tidak mengerti keadaan disana.

"Eh cucu nenek yang ganteng mampir... Bawa siapa tuh?" suara yang mirip orang masih muda ternyata tidak seperti kedengarannya.

"Kenalin nek, ini temen Malvin"

"Iya nek, saya Tiara" Jawab Tiara ramah sambil mencium tangan nenek.

"Oh, iya. Kalian udah makan belum? Makan dulu yuk?" ajak nenek pada mereka berdua.

Selesai makan, Malvin mengajak Tiara keliling ke kebun teh milik neneknya.
"Ya Tuhan Vin... ngga nyangka gue. Ternyata dijakarta masih ada tempat yang kayak ginian"

"Ya ada lah, kemana aja lo sampe ngga pernah liat kaya gini?" Ejek Malvin padanya, namun ia tetap tidak merespon dan malah menikmati indahnya pemandangan disana.

"Nek.. Malvin pulang dulu ya? Ntar kapan kapan kalo ada waktu, Malvin kesini lagi deh..."

"Lho, Vin kog buru-buru amat?"

"Iya nek, takut tanggungan kan Malvin bawa anak orang"

"Hhehe" Tiara hanya senyum senyum dan kemudian berpamitan untuk pulang.

Belum setengah perjalanan sampai rumah Tiara, tubuh mereka kini sudah diguyur oleh hujan dan menyebabkan Tiara menggigil. Mereka berhenti di sebuah halte, disambung dengan Malvin yang memasangkan jaketnya ke tubuh Tiara.
"Nih, lo pake! Takut sakit ntar"

EngagedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang