Suatu hari, seorang ustadz dalam sebuah pengajian kelompok bertanya kepada semua anak didik kesayangannya di majlis ilmu tersebut
"Siapa disini yang sudah siap menikah?"
Semua pria lajang itu terdiam
"Ada seorang akhwat hafalan al qurannya menuju 10 juz. Untuk penampilan gak usah diragukan lagi, ia sudah siap menikah dan mencari kriteria ikhwan yang gak terlalu muluk-muluk.
Mampu membimbingnya dalam menuntaskan hafalan Quran dan tipe suami romantis. Lima bulan lagi ia akan berangkat untuk beasiswa S2 di Jerman, tapi kalau di antara kalian ada yang siap meminangnya ia siap ikut suaminya. Ada yang minat? Masih ada waktu untuk dipersiapkan."
Tegas sang ustadz
Sontak hati 10 orang murid ini berkecamuk, beberapa ada yang berkata dalam hati,
"Wah, ketinggian nih kriterianya, jangankan 30 juz, juz 30 aja masih belepotan"
Yang lain bilang, "Waduh 5 bulan ya, bisa nggak ya ngejar hafal quran, minimal nyamain 10 juz"
Ternyata ada satu murid yang dikenal sholeh, ia berdiskusi dalam hati
"Ya Allah, aku ingin jadikan momentum ini untuk menguji kemampuanku dalam menghafal dan memperbaiki diri. Kalaulah ia memang jodohku, mudahkanlah. Jika bukan, aku lebih bahagia jika saudaraku yang ada disini bisa bersanding dengannya. Aamiin"
Sepulang dari pertemuan itu, ada yang melupakan begitu saja tantangan sang ustadz
Ada yang semangat memperbaiki diri tapi kandas di tengah jalan, namun bedanya dengan seorang murid yang satu ini, ia menikmati proses perubahan dirinya. Target 2 juz hafalan quran per bulan pun ia tekadkan, ibadah sunnah seperti tahajud dan sholat dhuha dan hajatpun ia rutinkan, olahraga dan semangat menjemput rizki pun ia kuatkan. Tak ketinggalan baca buku strategi menjadi lelaki romantis dan suami idaman pun ia lahap.
Bulan keempat ustadz bertanya lagi, "Jadi, ada yang siap untuk segera meminangnya? Sudah sekiatar 10 ikhwan yang datang ke rumahnya. Namun belum ada satu pun yang diterima"
Kesembilan murid pun berdalih macam-macam perihal ketidakpastian mereka, ada yang bilang kriterianya ketinggian, ada yang merasa bukan tipenya, ada yang belum siap dan lain-lain
Tiba-tiba, seorang murid sholeh pun menjawab dengan mantap, "Bismillah ustadz, saya siap meminangnya"
Di akhir pengajian sang ustadz berdiskusi empat mata dengan murid tersebut
"Benar kamu siap mencoba untuk melamarnya? Siap ditolak?" Tanya sang ustadz
"In syaa Allah siap ustadz, saya sudah yakin dengan ketentuan Allah, saya melakukan semua persiapan bukan karenanya, tapi karena ingin menjadi lelaki yang dicintai Allah. Tantangan ustadz menjadi pemicu saya untuk meningkatkan kualitas diri. Alhamdulillah, selama 4 bulan ini saya sudah hafal 8 juz. Menuju 10 juz in syaa Allah" Jawab murid itu dengan mantap
Semua teman-temannya tercengang 😰😰