Run Away

14.2K 1.2K 9
                                    

Baju pengantin yang ditaburi puluhan bahkan ratusan kristal membuat siapapun ingin memilikinya.
Rose tidak mengerti soal pernikahan ini, harusnya Joana kakak sepupunya yang menikah dengan Mr. Hyde tapi sepupunya itu malah kabur bersama Taylor kekasihnya.

Rose bergerak gelisah saat perias mempercantik dirinya, tega sekali Ayahnya menyuruh dia yang bahkan tidak mengenal siapa Mr. Hyde untuk menikah dengan laki-laki itu.
Bisnis lagi-lagi menjadi alasan yang pasti, Rose baru saja menyelesaikan studi S2 nya di Oxford university.
Seharusnya saat ini dia mengisi posisi penting di salah satu perusahaan milik keluarga, bukan malah menikah seperti ini.
"Selesai... Lihat betapa cantiknya anda!" Tedy, make up artis terkenal menyuruh Rose untuk memandang wanita yang seperti putri di dalam cermin.
Dia menggulung rambut coklat keemasan Rose dan menyanggulnya dengan praktis menghias dengan kuncup mawar putih serta menyematkan mahkota yang terbuat dari berlian diatas kepala.
Make up sedikit tebal tapi tidak berlebihan, Rose sampai lupa bagaimana wajahnya sendiri.

"Oh Rose, kau cantik sekali nak!" Puji Ibu memasuki ruangan mempelai wanita, dia berjalan ke arahku dengan terkagum-kagum.
Sementara Rose memutar bola matanya, "Dimana Joana?, Apa Ayah sudah menemukannya?" Tanya Rose.
Dia masih berharap Joana datang dan bertukar posisi dengannya, tapi itu tidak pernah terjadi.

Musik dimainkan, suara piano menggema di gedung pernikahan, Rose di gandeng oleh Mr. Jhonson.
"Kau harus menghormati suami mu, dia orang yang berpengaruh untuk kelangsungan perusahaan kita" bisik
Rose terkekeh pelan, "Itu sebabnya Ayah menjual ku pada laki-laki itu?".
Ayah merapatkan pegangannya, "Jaga bicaramu!"

Rose menatap wajah calon suaminya dari balik cadar yang menutupi wajahnya, laki-laki itu terlihat sangat tampan dengan tuksedo hitam.
Rose menggelengkan kepala, tapi mata dan hatinya tidak bisa mengikuti akal sehatnya, dia mengagumi laki-laki yang berdiri menunggunya.
Apa dewa yunani turun ke dunia untuk menikahinya?.
Tangannya di gandeng dengan lembut, hingga mereka berdiri di depan pendeta untuk mengucapkan janji sumpah sehidup semati.
Mr.Hyde membuka cadar, bola mata berwarna biru menatapnya.
Rose menelan ludah, dia punya banyak teman laki-laki dan tidak ada yang membuat jantungnya berdegup kencang seperti ini.
Mr. Hyde mengecup ringan bibir Rose yang di sambut sorakan para tamu undangan.

Entah sudah berapa jam Rose berdiri, tersenyum bahkan berbasa-basi dengan para tamu undangan yang mengucapkan selamat.
Dia tidak menemukan suaminya, yah Mr. Hyde menghilang dari sisinya.
"Permisi!" Pamit Rose pada ibu-ibu yang terus mengajaknya mengobrol.

Rose berjalan menyusuri koridor untuk pergi ke kamarnya, dia melihat Mr. Hyde suaminya mencium seorang wanita.
Wanita itu menatap Rose, seperti menyiratkan laki-laki itu adalah miliknya.
Rose menahan nafasnya, dia tidak cemburu, dia bahkan tidak mengenal Mr. Hyde tapi laki-laki itu adalah suaminya, sekarang dia suaminya dan dia mencium wanita di kamar pengantin di hari pernikahannya.
Rose membalikkan tubuhnya, berjalan ke arah balkon yang mengarah ke taman untuk mencari udara segar dan ketenangan.

"Hai" sapa seorang wanita, dia wanita yang berciuman dengan Mr. Hyde.
Rose masih diam menatap kearah kolam air mancur di tengah taman.
"Aku Sarah McLaren, kekasih William!".
Wanita itu memperkenalkan dirinya, walau dia tahu Rose enggan berkenalan dengan dirinya.
"Dan kekasihmu itu, adalah suamiku!" Tekan Rose.
Sarah tersenyum, "Yah, aku tidak sekaya dirimu yang bisa membuat William menikahiku. Tapi apa artinya pernikahan bisnis, pernikahan tanpa cinta!".
Rose menelan ludahnya, kata-kata Sarah tepat mengenai jantungnya.
"Seorang laki-laki seperti William, setelah menikahimu, menandatangani kontrak investasi kemudian dia akan kembali padaku, membiarkan istrinya kesepian di dalam istana megahnya tanpa sentuhan cinta!".
Rose menoleh ke arah Sarah, dia menampar pipi wanita itu.
Tamparan yang keras hingga telapak tangan Rose pun ikut berdenyut karena sakit.
"Apa yang kau lakukan!" Bentak suara khas laki-laki.
Rose menoleh keasal suara dan melihat Mr. Hyde dengan pandangan marah menatap kearahnya.
Air mata dipelupuk, menggenang, terbendung, tanpa memberikan jawaban Rose pergi meninggalkan dua orang itu.

Setengah berlari dia menuju kamar pengantin, membuka koper, melepas gaun pengantinnya jika perlu dia ingin merobek dan menghancurkan gaun itu.
Rose mengganti baju dengan T shirt dan celana jeans, melirik kearah tas yang berisi dompetnya kemudian berlari keluar meninggalkan hotel.
Persetan dengan bisnis keluarga, dia tidak ingin harga dirinya di injak-injak oleh dua orang itu.

William menatap marah kearah Sarah, "Apa yang kau katakan padanya?!".
Setelah ciuman terakhir yang diminta Sarah, William ingin melepaskan semua hubungan antara dia dan Sarah.
William hanya ingin memiliki pernikahan yang normal setelah menikahi Rose, dia bukannya tidak kenal dengan Rose.
Dia pernah bertemu Rose beberapa kali di pesta bisnis, wanita yang jadi incaran para laki-laki pengusaha sekelasnya itu sudah menarik hatinya.
Walau awalnya Joana yang dia pilih, tapi saat mendengar wanita itu kabur bersama kekasihnya Mr. Jhonson menawarkan putri semata wayangnya.
William seperti mendapatkan kado natal terindah, bagaimana tidak Rose akan menjadi istrinya.
Kembali ke permasalahan sekarang, kenapa Rose menampar Sarah?.
"Aku tidak tahu, aku hanya ingin berkenalan dengan istrimu!" Kata Sarah berbohong.

William berlari menuju kamar pengantin, dia melihat gaun pengantin Rose tergeletak begitu saja diatas lantai kamar dan koper wanita itu menghilang.
Tidak, dia tidak boleh kehilangan Rose!.
"Kevin... Rose menghilang, cari dia dan jangan sampai berita ini tersebar!" William menelpon sekertaris pribadinya.

Sementara  di balik pintu kamar yang terbuka, Sarah tersenyum tidak lama dia menelpon seseorang. "Hallo, kantor NewsGossip..."

Faith (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang