Sudah hampir satu bulan Bojing melamar Jiao, tapi dia belum juga menemui keluarga dari sang calon istri, entah karena apa. Dan Jiaopun tak terlalu peduli akan hal itu, karena sejujurnya dia masih belum siap bertemu dengan keluarganya yang lain.
"Ahh.. Lelahnya." keluh Bojing membanting tubuhnya dikursi, tak sadar jika ada orang lain selain dirinya di apartemen itu,
"Oh jadi kau Han Bojing yang melamar adikku tanpa meminta izin pada kami?"
Bojing reflek menatap asal suara, ahh... Huang, err~ reinkarnasi Huang maksudnya,
"Dia kakak pertamaku Huang, ini kakak keduaku Wen, dan ayahku Wei Sheng," Jiao datang membawa gelas berisi teh untuk ayah serta kakaknya,
'Aku tahu. Dimasa lalu juga merekakan ayah dan kakakmu!!' batin Bojing tersenyum canggung menatap ketiganya yang seolah ingin mengulitinya,
"Namaku Han Bojing, sekarang ini tengah menjalani hubungan serius dengan Jiao." ujar Bojing memperkenalkan diri,
"Berhubungan serius tapi tak meminta izin pada ayahnya? Bernyali juga kau anak muda." seru Wei Sheng.
Bojing tertawa miris dalam hati. Entah kenapa melihat Wei Sheng disini seolah melihat Kaisar Yuan, apa dia juga harus berurusan masalah restu disini? Dimasa lalu dia kesulitan mendapat restu, apa disini juga sama? Ini sih sama saja mengulang masa lalu namanya.
"A-aku bermaksud menemui Anda, ternyata Anda beserta keluarga lebih dulu berkunjung." jelas Bojing mencari alasan,
"Jika kami tak kesini. Mungkin kau tak akan menemui kami? Aku salah?" kini giliran Wen
Ahh... Entah kenapa setiap pembelaan yang dia keluarkan berakhir dengan dia yang salah. Dan kenapa juga mereka terlahir kembali dengan sikap yang sama overprotektifnya? Setidaknya berikan dia kemudahan dizaman ini ya?
"Tentu aku akan menemui kalian. Aku tengah mencari waktu yang tepat, kalian tahu bukan Jiao sudah mengundurkan diri dari dunia hiburan tapi tetap terkena gosip sampai sekarang? Aku sekarang ini menunggu gosip Jiao mereda, aku tak ingin Jiao tertekan."
Wen mendengus tak percaya, "Aku bisa membungkam semua media. Kau saja yang pengecut tak ingin menemui kami."
Salah lagikan?
"Bojing adalah orang yang selalu menemaniku. Ayah dan kakak jangan memperlakukannya seperti itu!!" seru Jiao tak suka,
"A-ah maaf adikku, hanya saja pria itu bertindak seperti pengecut." ujar Huang merasa tak enak,
"Bojing bukan seorang pengecut!! Di-dia adalah ksatriaku, saat orang mengutukku, menghujatku dia ada untuk melindungiku, punggung itu selalu menjadi tempat persembunyianku. Aku tak menyalahkan kalian karena menelantarkanku begitu saja dan datang menemuiku setelah kejadian naas menimpaku. Hanya saja, izinkan kami bersama ya?"
Bojing ingin sekali memberi tepuk tangan pada Jiao. Seperti yang diharapkan dari sang artis, benar-benar terlihat menyakinkan.
"Kau memang putriku." Wei Sheng memeluk penuh bangga pada Jiao, sikap anak gadisnya itu benar-benar seperti mendiang istrinya yang penuh dengan kejutan,
Ahh kenapa juga mereka harus bercerai saat itu?
"Kalian aku restui." ujar Wei Sheng setelah melepas pelukannya,
"Ayah!!" seru Huang dan Wen protes,
"Kenapa? Kita memang sudah sepakan merestui mereka. Dan juga kita tahu latar belakangnya tak ada masalah. Bojing memang yang terbaik untuk Jiao."
Jiao tersenyum sumringah, dan reflek memeluk Bojing bahagia.
"Oiii... Kalian belum resmi!!" seru ketiga orang overprotektif itu heboh,
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Slip [END] (REUPLOAD)
FantasyHighest rank #9 in Fantasy Yang Jiao seorang artis yang karirnya diambang kehancuran karena skandal, dia kemudian memutuskan untuk berdo'a di kuil, saat dia menuruni tangga kuil seseorang mendorongnya, dia sudah pasrah cidera parah karena tangga ku...