"Kata benci dan cinta itu saling bersisian. Jika kamu terlalu membenci seseorang maka jangan heran jika suatu saat nanti kamu akan terlalu mencintainya"
Jika ada yang kalian tanyakan apa yang Blue tidak suka pasti dia akan menjawab Mr Gavyn. Jika kalian bertanya siapa yang paling Blue benci maka dia juga akan menjawab Mr Gavyn. Bahkan jika kalian juga bertanya siapa sosok yang ingin Blue jauhi maka dia juga akan menjawab Mr Gavyn! Sekarang Blue benar-benar membenci nama tersebut, bagaimana bisa nama tersebut dengan kurang ajar memenuhi isi otak cantiknya saat ini!Blue menghela nafasnya kasar. Berulang kali dia berusaha mensabarkan dirinya. Dia berjalan kearah ruangan CEO disebelahnya. Dia mengetuk pintunya terlebih dahulu, setelah ada perintah untuk masuk dia pun segera memasuki ruangan yang menurutnya sakral untuk dimasuki.
"Ini jadwal anda untuk hari ini Sir" ucap Blue sopan yang mungkin mrnurut Gavyn lebih terdengar seperti orang yang sedang menahan emosi
"Apa perlu saya yang membacakannya Sir?" tanya Blue saat melihat orang didepannya diam dan hanya menatap lembaran didepannya
"Tidak" jawabnya
"Baiklah Sir" ucap Blue "Kalau begitu saya permisi"
'Ayah dan anak sama saja' batinnya kesal
Blue berjalan meninggalkan ruangan CEO dengan langkah sedikit lebih panjang. Andai saja saat ini dia memakai celana pasti dia akan berjalan lebih panjang dari langkahnya saat ini. Blue bahkan melupakan satu undang-undang penting perusahaan ini, Dimana setiap karyawan wanita dilarang memakai celana
Menyebalkan bukan??
Blue masuk kedalam ruangannya kembali. Dia melihat laporan yang masih belum selesai karena terhambat oleh pesta penyambutan CEO baru. Sejujurnya dia paling benci menunda pekerjaan karena jika dia terlalu lama menunda pekerjaan maka akan datang pekerjaan yang jauh lebih banyak dari ini.
Blue memijit pelipisnya, dia menyenderkan kepalanya dikursi untuk beberapa saat dan Setelah dirasa cukup lebih baik dia kembali duduk dengan tegak "Semangat Blue"
Blue mengetikan jemari lentiknya diatas keyboard, mencoba memfokuskan dirinya sendiri dan benar saja setelah berlama-lama dihadapan layar monitor, dia tenggelam dalam pekerjaannya yang semakin hari semakin menumpuk karena laporan-laporan data perusahaan yang cukup banyak
Pesta sialan! Sekarang lihat pekerjaanku semakin banyak saja
Blue menghela nafasnya lega setelah kurang dari dua jam dia berkutat pada berkas-berkas laporannya. Dia berjalan kearah ruangan Ceo dan membukanya secara perlahan. Blue berjalan mendekati Gavyn lalu memberikan berkas laporan yang berada ditangannya.
Gavyn menatap berkas itu datar. Dia membukanya dan membaca hasil kerja sekertaris yang sudah tiga tahun bekerja pada ayahnya
Pantas saja Dad tidak mau mengenalkan pada koleganya
Gavyn akui kemampuan wanita dihadapannya ini memang pantas diacungkan jempol. Dia tau bahwa Blue lulus dengan nilai coumloude, dia bahkan tau jika Blue berhasil menyelesaikan S1 nya selama 3 tahun dan juga berhasil menyelesaikan S2 nya kurang lebih selama 2 tahun. Lima tahun dia menyelesaikan kuliahnya diperancis dan berhasil membawa kebanggan tersendiri untuk keluarga Russell.
Dia bahkan bisa merebut perusahaan ayahnya kembali
"Sorry sir, apa ada yang salah dari laporan yang saya berikan?" tanya Blue
"Ulangi laporannya"
Apa??!!!!
Ingin rasanya Blue memaki orang dihadapannya saat ini, bahkan Mr Peterson selalu bangga dengan hasil kerjanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Gavyn
RomanceDont copy my story Namanya Blueberry , Kisahnya mungkin tidak semanis buah Cherry ataupun seabu-abu buah strawberry. Banyak hal yang dilaluinya setiap hari, bekerja adalah prioritasnya saat ini. Percayalah, dulunya semua bisa dimiliki oleh Blueberry...