love you

326 30 4
                                    

         Apa begini rasanya sakit hati??? Apa ini yg namanya dikhianati???
Di depan sana , dengan mata kepalanya sendiri dia menyaksikan sang kekasih menikah dengan orang terdekatnya,  yang bisa di bilang sahabatnya.
Kenapa??? Tanyanya dalam hati .
'Sakit' raungnya hatinya.
'Kenapa shika? Apa arti penantianku selama ini??'

Naruto hanya bisa mematung sambil membekap bibirnya yg bergetar menahan tangis,  menyaksikan sang kekasih shikamaru yg saat ini sedang tersenyum bahagia dengan kiba sang sahabat yang saat ini sudah berstatus suami dari sang kekasih? Atau mungkin mantan kekasih saat ini.

Dengan langkah pelan dan bergetar,  naruto melangkah ke depan untuk memberi selamat kepada mereka.
"Naruto?" panggil kiba dengan raut wajah bahagia, berkebalikan dengan shikamaru yang saat ini menpilkan wajah kaget serta pucatnya.
"H.. Hai kiba"sapa naruto terbata dengan senyum terpaksa dan dengan mata yang berkaca-kaca karna menahan tangis.
"Akhirnya kau datang juga , aku menunggumu sedari tadi ,eh...kenapa dengan matamu?? Kau menangis?? Kenapa??" tanya kiba khawatir.
Wajar dia khawatir , secara sang sahabat seperti sedang menahan tangis , sebab dia tak tau apa-apa.
"Hehe...aku bahagia kiba, aku terharu melihat kau yang sudah menikah" bohongnya
"Selamatnya ya sahabat manisku,semoga bahagia selalu" lanjutnya dengan senyum yang di buat seceria mungkin.
"Terimakasih naru"kata kiba dengan tulus.
Dan mereka pun berpelukan, dan tanpa di sadari kiba naruto melirik shikamaru dengan pandang kecewa, sambil meneteskan air mata.

Naruto melepas pelukan sambil menghapus air matanya.
Lalu berjalan ke samping kiba yang berarti menghadap shikamaru.

"S..s...Selamat atas pernikahan mu" kata naruto dengan tanpa melihat shika.
Sakit hatinya saat harus mengucapakan kalimat itu.
Harusnya dia yg di sini di samping shika , tapi kenapa???
Lagi-lagi dia menangis , tapi langsung di hapusnya.
Tangannya di angkat untuk berjabat tangan, tapi shikamaru tak langsung menerima uluran tangan itu.
'Naru' batinnya 'maafkan aku'
"Shika??" panggil kiba sambil menyadarkan shikamaru dari lamunan.
"E..eh iya, t..terima kasih" kata shikamaru membalas jabat tangan naruto.
'Naru'sekali lagi batinnya, wajahnya menunjukan ekspresi menyesalnya.
Tapi sayang naruto tidak melihat itu , karna dia lebih memilih menunduk , dari pada melihat wajah orang yang sudah memvuatnya kecewa.

Naruto mencoba melepaskan tautan tangan mereka,  tapi shikamaru tak melepasnya.
'Huft' batinnya sudah sakit tolong jangan tambah sakit lagi mohonnya.
"Maaf.. " katanya pelan,  sambil melepas paksa tautan tangan mereka.
Setelah itu naruto buru-buru pergi dari sana,  hatinya tidak sanggup kalau dia terus berada di sana.
Dia takut,  kalau dia sampai lepas kendali dan menyebabkan kekacauan .
Dia sadar tempat dan posisinya,  dia juga tak mau kiba tau siapa shikamaru bagi naruto.

  Disinilah naruto,  di balkon gedung tempat resepsi pernikahan kiba dan ahikamaru.
"Jadi ini balasanmu atas penantianku selama ini shika?? " bisiknya pilu,  air mata kecewa pun menetes kembali.
Ingatan naruto pun kembali ke 2 tahun lalu,  saat shika pergi.

Flasback

Saat itu sore hari,  matahari juga belum tenggelam,  hari masih cerah tapi sudah tidak terik lagi.
Di bangku Taman naruto duduk sambil bergandengan tangan serta menyandarkan kepalanya ke bahu shika sambil memejamkan mata dan tersenyum manis.
"Naru" panggil shikamaru,
"Hemm" jawab naruto masih sambil memejamkan matanya.
Tangan shikamaru dia bawa ke wajah manis naruto dan memebuat wajah mereka saling berhadapan.
Saat itu naruto membuka mata indahnya yang berwarna biru sebiru langit.
"Apa kau mencintaiku?? " tanya shikamaru
Dengan alis yang mengkerut dan bibir yang di kerucutkan naruto menjawab " kenapa kau bertanya seperti itu???" balasnya
"Jangan kerucutkan bibirmu,  nanti banyak yang suka" kata shika sambil tersenyum tampan
Wajah naruto bersemu , dan dengan gemas dia memukul lengan shika pelan.
"Shika... " manjanya
Wajah shikamaru kembali serius,  di tatapnya mata Indah naruto
"Jawab aki naru" katanya
"Tentu saja aku mencintaimu,  kenapa kau tiba-tiba bertanya begitu??? "
Herannya., tapi dia erasakan firasat yg tidak enak.
"Terimakasih"kata shikamaru
"Hemm"jawab naruto sambil tersenyum manis
"Kalau aku pergi mau kah kau menungguku" katanya tiba-tiba
"Eeh..??? Apa maksudmu shika???"
Tanya naruto bingung
"Hem...  Aku ingin kuliah di luar negeri untuk menggapai cita-citaku selama ini naru,  apa kau, mau menungguku???  Hanya 3 tahun naru?  Mau kah??? "
Tanya shikamaru berharap
Mata naruto berembun siap mengeluarkan air matanya
"Shika... " katanya
"Sssst... Jangan menangis,  aku janji akan kembali, dan saat aku kembali nanti,  aku akan langsung melamarmu,  mau kah kau menungguku naru?? "
"Aku sangan ingin memilikimu seutuhnya naru,  tapi nanti saat aku telah sukses,  maka dari itu aku akan memulainya,  jadi maukah kau menungguku??? " katanya sambil berlutut di depan naruto dengan kotak berisi cincin di hadapkan kepada naruto.
Naruto terharu,  dan tidak tau harus berkata apa,  dia hanya bisa membekab bibirnya terharu.

Grep

"Hiks ..iya shika aku pasti menunggumu hiks... " katanya sambil memeluk shikamaru dengan haru
"Terima Kasih naru"

Flaahback end

  Naruto masih betah berdiri di balkon gedung tempat resepsi,  masih betah mengenang masa lalunya dengan orang yang sudah menyakitinya,  hingga-
"Naru... "Panggilnya lirih

Deg

-suara yang sangat di kenalnya memanggilnya lirih.

"Maaf" lirihnya

"Apa ini imbalan yang harus aku terima dari penantian ku selama ini shika??? " tanya naruto lirih
Shikamaru hanya diam di belakang naruto sambil memandang punggung yang terlihat rapuh itu.
"Aku kira saat kau bilang belum bisa pulang karna kau memang sedang menyiapkan semuanya untuk kita kelak... "Katanya lagi
"Tapi ternyata aku terlalu percaya diri... " katanya lirih
"Benar kata ino,  hubungan jarak jauh itu tidak pernah bisa bertahan lama,  pasti hanya ada satu hati yang sanggup bertahan, harusnya aku percaya kata-kata ino dulu yang berkata jangan terlalu menggunakan hati saat hubunganmu jarak jauh,  karna hal buruk bisa saja terjadi,  tapi karna aku mencintaimu dan percaya padamu aku menyangkal semuanya, hiks.. Tapi nyatanya apa??? APA??!" teriaknya

Grep

Shikamaru memeluknya daei belakang
"Maaf naru, maaf kan aku"katanya lirih
Naruto menangis mendapati shika memeluknya dari belakang.
Andai saja keadaannya tidak seperti sekarang, pasti naru sangat bahagia, tapi kenyataannya tidak seperti itu
"Lepas" katanya dingin
Shikamaru hanya bisa mengeratkan pelukannya pada naruto.
Dia sangat bersalah padanya.
"Lepas shika" lirihnya
"Tidak" jawabnya
"Ku bilang LEPAS shika!!! " katanya penuh emasi sambil melepas paksa pelukan dari shikamaru
"Naruto"lirih shikamaru
Sambil menunduk naruto berkata"setidaknya kalu kau sudah tak mempunyai rasa Cinta lagi padaku,  katakan sejujurnyajangan dengan cara seperti ini,  karna ini sangat menyakitkan shika" kata naruto lirih masih sambil menundukan kepalanya.
Naruto tak sanggup kalau harus memandang shikamaru,  dia takut kalau dia akan kelepasan.
Dia teringat wajah bahagia kiba sang sahabat,  dia tak mau sang sahabat bersedih
"Setidaknya kalau kau jujur,  aku mungkin dapat menerimanya "
"Tapi smenyesal sekarang pun sudah tidak ada gunanya-"
Naruto mengangkat kepalanya,  dan terlihatlah mata sembab penuh dengan linangan air mata.
"-sekarang kau sudah menikah dengan sahabat ku , aku bisa apa selain mendoakan kalian"sambil tersenyum dengan dibuat luaka dia bekata
"Semoga kalian bahagia,  dan untukmu shika,  terima Kasih untuk Cinta,  juga luka yang telah kau berikan padaku, jadi kumohon shika, jaga kiba dengan baik,  dia pemuda yang baik, jangan sakiti dia, cukup aku saja yang sakit jangan kiba, selamat tinggal shika"
Kata terakhir naruto sebelum melangkah meninggalkan shikamaru dengan air mata yang masih Setia mengalir deras di mata Indah sebiru langit cerah yang sekarang di penuhi dengan luka dan kecewa.

Shikamaru masih berdiri mematung mendengar ucapan naruto, tak tau harus berbuat apa, dia memandang langit malam dengan rasa bersalah yang besar di hati serta pikirannya, walau malam ini adalah malam bahagianya,  seharusnya.

Drap
Drap
Drap

Naruto berlari , dia tak ingin lebih lama di gedung ini, 
Bohong kalau dia bisa dengan mudah mengiklaskan shikamaru dengan kiba.
Dia tidak rela sungguh tidak rela,  tapi dia bisa apa?  Kiba sahabatnya,  shabat yang sudah dia anggap seperti saudaranya sendiri.

Hiks.. Hiks.. Hiks

Tiba-tiba

"Dobe"

"Eh..??? "


Tbc

Lanjut gak ya???
Vote + komennya pliss
Hehehe

love youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang