Sorry for making you wait for so long, jadi maba emang menyiksa ya *hiks. Here's a chapter
***
RAYANNE POV
Walaupun mood Zayn sedang kacau belakangan ini, tetapi itu tidak mengangguku sama sekali. Karena Harry akhirnya memperhatikanku.
"sayang, kenapa senyam-senyum sendiri?" tanya mom sembari membalik telur di penggorengan.
"ah.. tidak apa-apa mom." Wajahku merah padam saking malunya.
Itulah yang membuat Zayn semakin cemberut.
"mom i'm leaving." Kembaranku itu beranjak langsung dari kursinya begitu dia menelan potongan terakhir telurnya.
"sepagi ini?"
"yeah, aku ada urusan." Zayn bahkan tidak melirikku sama sekali. Dia menyambar jaket bomber army nya dari sandaran kursi dan langsung berjalan keluar.
"kalian bertengkar?" mom menatapku penasaran.
Aku hanya mengangkat bahu.
Setelah menghabiskan sarapan dan membantu mom membersihkan dapur, aku naik kembali ke kamarku dan berbaring di ranjang dengan muram. Membosankan. Tanganku menekan tombol home di ponselku yang tergeletak hening di sebelahku. 0 message.
"Harry kemana sih.." gumamku.
Mungkin dia sedang bersama Cal?
Ah, jangan berpikir yang tidak-tidak.
Aku meraih novel Eleanor & Park yang tergeletak dimeja nakas, membukanya dimana pembatas buku kuletakkan beberapa malam kemarin, dan mulai membaca. Aku baru saja menginjak halaman ketiga ketika pikiranku kembali melayang pada Harry Styles. Rasanya aku seperti seorang gadis bodoh yang baru saja jatuh cinta. Well, sepertinya itu memang benar. Harry Styles adalah virus yang mematikan dan aku baru saja terjangkit.
Setelah mencoba membaca 3 halaman lagi, aku menyerah. Kusambar ponselku dan mengirimkannya pesan.
Ray: Hey, what's up?
Sedetik setelah aku mengirimkannya, aku menyesal. Dia mungkin masih tidur dengan Cal disebelahnya. Lalu mereka akan bangun, membuat sarapan, dan minum kopi dari gelas norak bertuliskan nama mereka. Lalu aku? Aku hanya akan berbaring disini seperti orang menyedihkan.
Jangan membayangkan yang tidak-tidak, Rayanne.
1 jam berlalu dan kali ini aku benar-benar menyesal. Aku pasti menganggunya.
Aku membaca novelku.
3 jam berlalu.
Aku mengecek e-mail dan bermain games online.
5 jam.
Ting!
Harry Styles is calling...
Ya ampun!
Aku hampir melompat dari ranjangku. Kugigit jemariku agar tidak berteriak, dan walaupun dia tidak bisa melihatnya, aku merapikan rambutku dulu sebelum menjawab panggilannya.
"hey."
"hey."
Suara seraknya menandakan bahwa dia baru saja bangun.
"aku membangunkanmu?"
"tidak, aku men-silent ponselku."
"oh okay." Aku menggigit bibir bawahku, tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted
Fanfiction18+ Mungkin sudah 1 jam pelajaran berlalu ketika Zayn menyeletuk, "kau menggambar sebotol vodka?" Aku mengangguk. "sebenarnya aku ingin menggambar penis, tapi aku tahu Mr. Edgar akan membakarku hidup-hidup nanti." Aku melirik kertas Zayn. "dan... ka...