"Wahh tumben nih bangun cepat banget. Biasanya perlu di bangunin dulu baru bangun",ucap seseorang yang tak lain adalah bang vino.
"Iya donk." jawabku semangat.
"Wahh. Semangat betul ya, kamu mau cari calon suami di pesantren? ",ucap bang vino menggoda. Haduh. Kasian banget ya bang vino gak dapat tanggapan apa apa sama adeknya yang manis ini. Haha..
"Dek. Kenapa sih mau aja di suruh bunda cari calon?",ucapnya mengambil barang barang ku dan memasukkannya di dalam koper.
"Sebenarnya sih dita mau nyangkal. Tapi, gak bisa bang. Yasudahlah dita nyerah aja timbang nanti akhirnya kayak abang",ucapku meliriknya.
"Kok jadi bawa bawa abang? ",sahutnya berkecak pinggang.
"Haha. Kan memang kenyataannya begitu abangku yang ganteng tapi.. Belum punya istri. Haha"ucapku tertawa.
"Ih.. Untung adek. Kalau enggak udah ku lempar di selokan samping rumah",jawab bang vino menjewer telingaku.
Efeknya aku kesakitan. Merah deh nih kuping."Abang. Sakit. Ih lepas, dita panggil bunda nih ya? ",ucapku kesakitan.
"Haha.. Coba aja kalau berani? ",katanya mengejek. Siapa bilang aku tidak berani. Lihat ya? Satu.. Dua.. Tig---
"BUNDA.. BANG VINO JEWER TELINGA DITA BUNDA",teriakku dibalas mata melotot bang vino.
"Eh. Diam, ntar bunda masuk, abang dimarahin" ,ucapnya membekap mulutku.
"Ada apa sih--vino" ,ucap bunda tiba tiba muncul diambang pintu sambil brrkecak pinggang.
"Hehe. Bunda",jawab bang vino menggaruk lehernya yang sama sekali menurutku tidak gatal.
Aku hanya nyengir melihat wajahnya,seperti maling ketangkap basah.haha ,sungguh kasihan abangku ini."Kamu.cari cari masalah saja vin.umur udah tua masih aja kayak anak anak",ucap bunda masuk kekamarku.
"Bukan begi---"
"Seharusnya kamu juga cari calon istri vin?",ucap bunda memotong perkataan bang vino.
kalau sudah menyangkut masalah cari calon istri.pasti bang vino cemberut.memangnya sampai segitunya yak dia bete banget dengar kata 'CALON'.
Is.sungguh kasian nasibmu bang vino."Bagaimana dit. Kamu udah siap, kalau sudah siap langsung bawa turun aja tasnya. "Ucap bunda. "Kamu cari calon yang pas ya disana dit? Pokoknya bunda kasih waktu sebulan. Bunda gak mau kamu seperti---",bunda melirik bang vino yang wajahnya sudah seperti orang bodoh.
"---ya. Kalau kamu tidak bisa cari calon selama waktu yang bunda kasih? --",ucap bunda menggantung perkataannya.
"Selama waktu yang bunda kasih? Terus",jawabku mengulang perkataan bunda dengan mengerutkan dahiku.sama halnya juga dengan abang ku yang kepo itu,ia juga menanti kelanjutan perkataan bunda.
"Ehem..selama waktu yang bunda butuhkan kamu belum dapat calon.bunda yang bakalan cariin kamu calon" ,perkataan bunda membuatku melotot.sedangkan bang vino yang nyebelin itu tertawa kencang.
"Hahaa..kasian banget ya kamu dit.haha",jawab bang vino menertawaiku yang sudah cemberut ini.
"Kamu juga vino.kalau kamu tidak juga mendapatkan calon?bunda bakalan jodohin kamu?",ucap bunda membuat bang vino melotot sehingga matanya hampir keluar.
Sekarang giliran aku yang tertawa."Haha..rasain itu.lebih parah mana?haha."ucapku mengejeknya.
"Sama aja dita.gak ada bedanya.dijodohin sama dicariin itu sama?",ucapnya cemberut bebek.
"Biarin. Wkkk" ,ucapku menjulurkan lidah dengan bang vino.
"Sudah. Sudah ayukk, dita bawa turun barang barang kamu. Nanti ada yang ketinggalan lagi.",ucap bunda tiba tiba.
Aku hanya menganggukkan kepalaku.
"Bang bantuin yak. ",ucapku. Bang vino hari ini sengaja tidak masuk kantor, karena ingin mengantarku berangkat ke pesantren. Uh...soswet nya abangku yang satu ini. Cinta deh. Haha
"Iya bawel",jawabnya sambil mengangkat barang barangku.
Aku hanya tertawa kecil mendengar jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Hujan Dipesantren
Novela JuvenilCara Kepincut sama Seseorang itu ternyata susah banget ya? Tapi.. Ketika ia muncul dihadapanku, ia malah mengajarkan ku sebuah Arti Cinta yang sesungguhnya. (Adam Hernata Kusuma) "Ternyata manusia juga bisa kemakan omongannya sendiri ya? Ketika di...