MCB - 13

5.3K 207 5
                                    

SELLY masuk ke dalam rumah Randy dengan muka ditekuk, Clara yang menyadarinya menanyakan mengapa ia menekuk mukanya dan ia hanya mengelaknya dengan lembut

Setelah mengobrol dengan Clara, Selly masuk ke dalam kamarnya dan duduk di tepi ranjang.

Ia menangis tersendu dan menutup matanya menggunakan telapak tangannya.

Mengapa ia bisa menangis tersendu-sendu seperti ini?

Jawabannya adalah Julian. Julian yang terlalu protektif kepadanya membuat ia lelah berhadapan dengan Julian.

Julian yang tidak mau mendengarkan perkataannya malah menolaknya mentah-mentah dan melarangnya ini-itu yang membuat ia menjadi dikekang.

Selly mengusap air matanya menggunakan jarinya, ia mendatarkan tatapannya.

Ia ingin sekali menyudahi hubungannya dengan Julian tetapi di dalam lubuk hati terdalamnya ia masih sangat mencintai Julian.

Ia sekarang hanya memerlukan teman curhat, biasanya ia akan menceritakannya kepada mamanya. Mamanya akan menasihatinya walaupun waktu dengan mamanya sangat sedikit.

Ia ingin memeluk mamanya sekarang, ingin bercanda ria walaupun hanya sejam saja. Ia hanya membutuhkan teman cerita.

Selly memeluk dirinya sendiri sambil mengelap bekas cucuran air matanya yang berada di pipinya.

"Ma, Selly rindu," ujar Selly pelan memejamkan matanya.

"Jangan rindu, berat." ujar seseorang dengan nada dingin, Selly yang mendengarnya menoleh ke asal suara yang berada di belakangnya.

Di belakang sana, seorang pria tengah berdiri dengan gagah menggunakan kaos berwarna hitam dan bercelana setengah tiang melihat ke arahnya.

Randy sang pria tersebut berjalan pelan ke arah Selly, ia memberanikan diri untuk duduk di sebelah Selly.

"Kenapa?" tanyanya dengan nada berat sekaligus dingin

"Nggak-papa," elak Selly sambil mengucek-ucek matanya

"Jangan bohong, dosa," ujar Randy kembali

"Gue cuma kangen sama mapa aja kok," ujar Selly

"Oh," ucap Randy

Selly hanya mendengus kesal melihat Randy yang sekarang berada di sampingnya. Sejak kapan Randy berada di belakangnya? Apakah sedari ia masuk ke dalam kamarnya?

"Ni," ujar Randy sambil menyodorkan serbet kain kepada Selly.

Selly melirik ke arah Randy dan Randy menaikkan satu alisnya, Selly pelan-pelan mengambil serbet kain tersebut.

"Thanks," ujar Selly sambil mengambilnya dan mengelapnya kembali

Randy langsung bangkit berdiri dan ingin meninggalkan kamar Selly, Selly langsung menahan Randy dengan menarik tangan kanannya.

"Tunggu," ujar Selly

Randy membalikkan badannya dan melihat Selly dengan tatapan dingin.

"Sejak kapan lo ada di sini?" tanya Selly

"Sejak gue dengar lo nangis," jawab Randy dengan nada dingin

"Oh, terus lo tadi lewat mana kok bisa masuk ke dalam sini?" tanya Selly

"Balkon, balkon lantai dua terhubung sama kamar ini," ujar Randy dengan nada dingin.

"Oh, oke," ujar Selly

Randy segera berjalan pelan meninggalkan Selly di dalam kamarnya. Tapi lagi-lagi Selly mencegatnya

"Tunggu, lo jangan cerita sama siapapun kalau gue nangis. Gue nangis karena Julian," ujar Selly pelan sebelum Randy membuka kunci pintu kamar Selly.

**

A/n : VOTE!

My Cool Boy【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang