Part 1

111 2 0
                                    

Kesibukan tampak ketara disebuah ruangan yang menjadi tempat berlalu-lalangnya beratus orang dengan pakaian berwarna sama dan penampilan yang sama. Rata-rata dari mereka memang mengenakan setelan hitam putih rapi dan jangan lupa dengan makeup yang cukup tebal yang membuat mereka terlihat menarik. Tak jarang beberapa diantara mereka harus menangis sesaat setelah keluar dari ruang yang bertuliskan ruang interview tersebut.

Tidak terkecuali seorang gadis manis yang sedang menyiapkan mentalnya jika ditolak "lagi" untuk bekerja di tempat kesekian ini. Walaupun dirinya adalah salah satu lulusan universitas ternama di tapi tidak membuatnya dengan mudah untuk mencari pekerjaan. Dia melihat sekelilingnya yang didominasi oleh wanita-wanita cantik bermerk itu. Mereka mengenakan stelan yang terlihat mahal dan berkelas, berbeda dengan dirinya yang hanya mengenakan stelan yang tidak bisa dikatakan berkelas karena dirinya hanya membeli semua itu dipasar di daerah. Apakah aku harus menyerah? Itulah yang ada dipikirannya saat ini. Tapi mengingat jika dia menyerah berarti kembali kesangkar emasnya dia kembali bersemangat. Dia harus berjuang demi kehidupan yang dia impikan, demi semua kebebasan yang ingin dia peroleh.

"Nomor urut 047!" seruan itu membuat gadis yang sedang hanyut dalam pikirannya itu menegakkan badannya. Dia menghela nafas untuk menetralkan rasa gugup yang tiba-tiba hadir begitu saja. Walaupun dengan tampilan apap adanya dia tidak akan menyerah karena dia memiliki otak yang jenius.

"Silahkan masuk!" gadis itu memasuki sebuah ruangan interview yang hanya ada seoarang pria didalamnya. Pria yang dengan nama Kang Daniel yang terpampang di meja tempat kedua pasang mata yang sedang membolak-balik berkas yang dia yakini miliknya.

"O-h H-a-y-o-n-g." Pria tampan engan nama Kang Daniel itu tampak mengeja nama yang sedikit familiar untuknya.

"Nde tuan..."

"Kang Daniel. Panggil saja namaku Daniel." Ujar Daniel memotong ucapan dari gadis yang dia kenal dengan nama Oh Hayong tersebut. "Menarik, dengan nilai yang nyaris sempurna kenapa anda belum mendapatkan pekerjaan nona Oh dan wow kau melamar sebagai bagian pemasaran?" Daniel mengernyitkan kedua alisnya penuh selidik pada gadis bermarga Oh tersebut. Jika dilihat nilai gadis didepannya ini hampir mendekati sempurna dan sedaritadi dia menginterview semua calon sekertaris baru bosnya tak ada satupun yang memiliki nilai hampir sempurna seperti ini dan gadis di depannya ini bukannya melamar sebagai sekretaris dan dia lebih memilih sebagai bagian pemasaran.

"Mungkin mereka hanya mempekerjakan seseorang yang memiliki fisik menarik bukan karena intelektual atau nilai dalam ijazah mereka, dan saya juga tidak berharap diterima sebagai sekretaris karena saya jauh darikata sempurna seperti wanita-wanita diluar sana." Hayong sudah merasakan sangat minder karena dia sedaritadi yang dia lihat di luar sana banyak sekali wanita-wanita pelamar yang memiliki penampilan yang mahal dan menarik yang sama sekali tak ada didalam dirinya. Dia sudah benar-benar pasrah jika memang hari ini dia kembali akan ditolak kerja. Apalagi dia mendengar desas-desus saat dia menunggu diruang tunggu yang mengatakan jika CEO yang akan menjadi bos nya itu menjunjung nilai kesempurnaan. Dan itu sama sekali tak ada dalam dirinya, dari segi penampilan dia sangatlah kurang meyakinkan dan dari segi ketelitian dia memang teliti tapi tak jarang sikap cerobohnya akan keluar jika dirinya sedang gugup.

Daniel melepas kacamata mulatnya dan melihat penampilan Hayoung yang jauh dari kata sempurna. Dia hanya mengenakan setelan yang tidak terlihat baru dan lihatlah sepatu yang dia gunakan terlihat kusam dan tidak bermerk. Tapi ada satu yang menarik peratian Daniel wajah gadis itu terlihat manis ketika dirinya sedang cemberut seperti itu dan dia bahkan berani menatap balik mata Daniel dengan tenang tanpa tergoda sekalipun. Perfect! Ini yang sahabat bodohnya itu perlukan, seorang wanita dengan raut muka manis dan imut yang memiliki sorot mata pemberani.

My Lovely SekretarisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang