"Baik lah..saya rasa hari ini cukup sampai di sini.dan jangan lupa untuk tugas yang sudah saya berikan,sesuai dengan tim masing- masing."Dosen pun lantas meninggalkan kelas.
"Hai brey.bukan kah kita satu tim?!"jully tiba-tiba saja berdiri di depan Aubrey saat dia hendak memasukkan buku ke dalam tas nya.
"Hai jully.ya! Kita satu tim.dan..kapan kau punya waktu untuk mulai mencari bahan materinya?"
"Hari ini pun aku tak keberatan.bagai mana dengan mu?"
Satu jam kemudian.
"Aku lelah sekali brey.bagai mana kalau kita duduk di taman kota.tapi sebelumnya aku ingin membeli minuman.dan beberapa makanan ringan."
"Ya! Kurasa aku juga ingin."balas aubrey dengan cengiran khas nya.
"Ku perhatikan sejak awal masuk hingga sekarang.kau tak pernah berbaur dengan siapa pun."tanya jully spontan.kini mereka ber dua telah duduk di salah satu bangku yang terletak di tengah taman kota.sore ini tak begitu ramai.mungkin karena hari biasa.
"Aku hanya tidak begitu pandai bersosialisai dengan baik."jawab nya sesantai mungkin.kenyataan nya.memang tak begitu tertarik begabung dengan beberapa genk.dia sadar bahwa nerd akan tetap menjadi nerd!
"Haaha...kau ini konyol sekali!baiklah..aku mengerti sekarang.so...."jully menggantung kalimatnya.
"So...?"tiru aubrey.
"Mulai sekarang.kita berteman!apa kau mau?"tawar jully sambil mengangkat satu alis nya.
"Of course.why not?!
Dan mereka pun tertawa bersama.Aubrey pov
Malam ini entah kenapa,aku ingin sekali membuka album foto saat masih sekolah dulu.mengenang beberapa potongan cerita masa lalu yang masih terekam dalam ingatan.lembaran demi lembaran ku lewati,hingga berhenti di halaman terakhir.ada dua foto yg terpampang di sana.yaitu gambaran diriku dan david.dimana kami berdua sedang bersama seharian,setelah acara kelulusan.
Membaca tulisan itu.aku teringat akan sesuatu.dimana aku baru saja mengakui perasaan ku pada nya.
Flashback on.
Malam ini, dua remaja itu baru saja sampai di depan sebuah rumah.tepat nya berada di depan pintu rumah si gadis berambut panjang itu,setelah seharian menghabiskan waktu berdua untuk bersenang-senang,layak nya remaja pada umumnya.
"Baiklah.sampai bertemu besok brey."lelaki itu hendak membalik kan badan nya.tapi sebuah tangan tiba-saja menariknya.membuat dia menatap tangan gadis yang tengah tersenyum canggung,di hadapannya.
"Ada apa?"
"Ak.a.aku ingin mengatakan sesuatu."ekspresi nya pun mulai tampak tak yakin.tapi kalau tidak sekarang,kapan lagi.batin aubrey.
Lelaki itu pun mengangguk.
"Katakan.aku akan mendengarkanya.""Mungkin ini terlihat konyol.tapi..
Aku tak mau lagi menutupi ini semua darimu.""David..a.aku menyukai mu.tidak sebagai teman,tapi..sebagai seorang wanita pada lelaki."setelah itu dia menunduk,dan menutup matanya rapat-rapat.menunggu jawaban apa yang keluar dari mulut david.
Hening beberapa detik.
"Maaf."hanya itu yang keluar dari mulut lelaki itu.dia begitu terkejut akan pengakuan aubry.
Wanita itu pun lantas mendongak kan wajah nya sambil tersenyum getir.dan mengangguk.memberi isyarat seperti, 'jangan kuatir aku mengerti'
"Seharusnya aku yang meminta maaf,sudah melibatkan perasaan di dalam persahabatan kita.
Anggap saja aku tak pernah mengatakannya."Tidak! Terimakasih telah berani jujur.kau yang terbaik.maafkan aku yang tak bisa membalas perasaan mu.sungguh..jika saja dia.."
"Di..a?!.siapa yang kau maksut?
Apa k..kau sudah punya kekasih?!aubrey pun semakin di buat penasaran."Sebenarnya aku menunggu seseorang tap-"
"Aku mengerti.lupakan apa yang baru saja aku ungkap kan.dan..ku harap kita masih bisa berteman."
Aubrey pun membalik kan badan.
"Terimakasih sudah mengantarku.selamat malam."Segera dia mengaitkan jari nya, menggenggam handle pintu untuk di bukanya dan menutupnya seketika.tubuh nya pun luruh ke lantai.wajah nya di benamkan di kedua lututnya.dia berjanji akan mengubur dalam-dalam.rasa yang salah ini.selamanya.
Di balik pintu.david pun merasakan hal serupa.dia tampak menyesal tidak meneruskan kata-katanya,kalau sebenarnya dia memang menunggu seseorang wanita yang berjanji akan kembali.dia adalah Marissa.
Sebenarnya,ada beberapa hal yang ingin di bicarakan.perihal kenapa dulu marissa mengahiri hubungan mereka.tapi memohon agar david mau menunggunya saat dia kembali dari Jerman.
Dua pernyataan yang mampu membuat nya,seolah di bodohi dalam waktu yang sama.tapi cinta david padanya,membuat dia rela menunggu.
Namun sejak mengenal aubrey.baginya Marissa adalah masa lalunya.tapi entah kenapa,david masih saja berharap wanita itu akan kembali.dan menjelaskan semu.terdengar klise memang.Tapi david tak ingin melukai siapa pun di sini.
Biarkan seperti ini.dia sudah terlanjur menolak perasaan aubrey,yang tanpa david sadari.sebenarnya wanita itu sudah memiliki tempat di hati nya.hanya saja masih terbayang sosok marissa.Dua hari berlalu semenjak malam itu.aubrey tampak menghindar.ponsel nya pun di matikan.
dia memutuskan ingin mengalihkan fikirannya dari bayang-bayang david.dengan alasan pergi berlibur ke rumah bibi nya yang terletak di luar kota.Hari-hari tanpa aubrey,rasanya begitu membosan kan.tak ada suara nyanyian, yang menyerupai teriakan suporter,saat membangun kan david.tak ada pesan mau pun video call saat aubrey melakukan aktifitas tak penting.seperti melihat orang dengan pakaian unik,memperlihatkan hasil masakan nya yang selalu gagal,dan sebagai nya.banyak moment yang suda dilewati dengan dia.dan david tak rela jika harus berakhir begitu saja.saat ini fikirannya kalut.
Genap lima hari.wanita itu menghilang,seakan di telan bumi.hari ini aubrey telah kembali.dia bersikap seperti tak terjadi apa-apa.antara mereka berdua.di sisi lain david merasa bingung,tapi sekaligus bahagia.karena aubrey telah kembali.ada yang berbeda dari wanita itu.
Dia memotong rambut panjang nya se bahu,dan sedikit memberi warna brown.kaca mata yang semula mini,sekarang terlihat sedikit lebar.tapi tak merubah kecantikannya.(di mata david.tapi tidak dengan teman-temannya)
Mereka berdua sibuk membahas rencana masuk universitas mana.dan faakultas apa.semua telah kembali seperti aubrey dan david yang kemarin.
Flashback off.
To Be Continued....
Maaf kalo banyak typo bertebaran.Jangan lupa vote nya.komentar apa lagi.happy reading guys^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
You
RomanceAubrey! Dulu..Aku pernah mengutarakan perasaan ku pada david.dia adalah sahabat ku. Katakan lah aku begitu agresif.biarkan saja! Itu lebih baik,dari pada harus memendamnya dalam hati.tapi...dia mengatakan bahwa berteman lebih nyaman. detik itu juga...