BRAK
Badan wendy tidak bisa menahannya. Ia pingsan di saat kerja dan teman teman kerjanya segera menghubungi rumah sakit terdekat agar wendy bisa dirawat dan diperiksa keadaannya. Jika dia tetap berada disini, kemungkinan kecil wendy tidak akan bisa mereka rawat.
Petugas medispun akhirnya berdatangan kelantai 2 mall tersebut dan segera membawa wendy ke dalam ambulance agar segera mendapatkan pertolongan di rumah sakit. Selama diperjalan menuju kerumah sakit, petugas medis mengecek keadaan tubuh wendy yang pingsan tadi. Tidak lama dari situ, ambulance sudah sampai didepan rumah sakit dan segera dibawa ke ruangan ICU untuk di tangani oleh dokter.
Other side
"Bisakah kau mengurus semua biayanya? Aku akan bayar berapapun pengeluaran dari rumah sakit tersebut. Tolong urus dia dan masukkan dia ke ruangan VVIP"
"....."
"Aku tidak mau tau. Aku akan datang ke Korea 2 hari lagi setelah proyekku selesai dan akan membawa semua keluargaku pindah dari California ke Korea"
"....."
"Kau cukup meminta perusahan jika membutuhkan uang banyak dan mengatas namakanku. Jika hanya untuk anak perempuan itu, aku sanggup membayarnya"
"....."
"Baiklah"
BIP
Itulah isi percapakan yang ada didalam panggilan tersebut. Ya wanita paruh baya ini adalah sahabat dari mendiang orang tua Son Wendy. Panggil saja wanita paruh baya ini adalah Nyonya Park atau nama panjangnya adalah Park SeoHyi.
Sudah 3 tahun belakangan ini dia mencari keberadaan Son Seungwan atau wendy. Tapi SeoHyi tidak mengetahui bahwa nama anak dari temannya tersebut memiliki nama lain selain SeungWan yang membuatnya kesusahan mencari identitasnya, dan sekarang waktunya tepat. Ketika orang suruhan SeoHyi yang bekerja sebagai perawat disalah satu rumah sakit ternama di Seoul telah memberi tahu kepadanya bahwa dia menemukan seseorang yang mirip dengan apa yang di cari SeoHyi selama ini dan memberi tau keberadaan wendy.
SeoHyi bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan oleh wendy atas pengobatannya nanti, dia ingin merawat wendy mulai sekarang.
"Chan, kemarilah" panggil SeoHyi kepada anak laki lakinya yang bernama ChanYeol.
"Hmm ada apa eomma?" Jawab chanyeol sembari menghampiri ibunya.
"Siapkanlah semua barang barangmu, 2 hari lagi kita akan pulang ke Seoul" ucap SeoHyi sambil menyesap kopi yang ada digenggamannya.
"Secepat ini? Aku bahkan belum berpamitan dengan teman temanku. Mungkin YooRa nuna juga belum berpamitan, apalagi Joy yang belum sama sekali berpamitan dengan siapa itu lelaki yang disukainya itu" protes Chanyeol dengan cepat.
"Besok sudah ada waktu untuk kau berpamitan dengan temanmu sayang. Yoora nuna mungkin besok akan pergi untuk berpamitan. Tapi untuk Joy, joy akan tetap sekolah disini sementara waktu dan tinggal bersama paman dan bibi." Ucap Seohyi lembut dan membaca majalah yang ada ditangannya.
"No mom. Kenapa joy bisa tinggal disini sedangkan aku tidak? Aku oppanya yang bisa menjaganya. Aku malas untuk kembali ke Korea"
"Kau bahkan melupakan negara kelahiranmu, Chan" kata Seohyi sambil menatap ChanYeol.
"Baiklah, aku kekamar dulu ingin membereskan barang barangku" jawabnya sambil memasang wajah yang ditekuk dan pergi kekamarnya.Dilain tempat
Lebih tepatnya di Seoul Hospital. Wendy masih berbaring di ranjang rumah sakit. Sesekali dia merasakan kepalanya yang masih sakit dan sedikit mual.
"Apakah saat aku makan mie dipagi hari tadi membuat sakit seperti ini?" Gerutu wendy sembari memejamkan matanya untuk meredakan pusing dikepalanya."Nyonya Son Wendy" panggil suster yang baru memasuki ruangan wendy dan menghampiri gadis yang masih lemas di ranjangnya.
"Ya?" Sahut wendy sambil membuka matanya perlahan
"Mohon maaf, kami akan memindahkan kamar anda keruang rawat inap sekarang. Dimohon untuk tidak bergerak di atas kasur ya nyonya"pinta suster itu sembari melepaskan pengait infus dari tiangnya.
"Baiklah suster" jawab wendy sambil memejamkan matanya kembali.Ketika perawat lainnya sudah datang keruangan tersebut, barulah Wendy segera dipindahkan keruang rawat inap oleh beberapa perawat yang membawa Wendy dan memasangkan kembali infus ke tiang yang sudah berada ditempat ditambah lagi mengatur lancarnya infus tersebut. Ketika mereka sudah selesai menjalankan tugas, mereka segera keluar dari ruangan tersebut dan meninggalkan wendy seorang diri yang sudah kembali tertidur akibat pusing yg dideritanya.
Di lain tempat
Chanyeol setengah mati membereskan barang barang yang akan dia bawa kembali ke Korea. Chanyeol setengah hati untuk pindah ke Korea, karena dia sudah terlalu nyaman untuk tinggal di California.
"Apakah eomma tidak tau bahwa aku nyaman disini ketimbang aku di Korea?" Gerutu Chanyeol sembari memasukkan bajunya ke dalam koper. Tanpa diketahui oleh Chanyeol, Joy sudah masuk ke dalam kamar Oppanya.
"Oppa! Kau menggerutu!" Protes Joy yang mendengar oppanya barusan menggerutu.
"Aish, diamlah bocah. Kau tidak tau apa apa" jawab Chanyeol sekenanya.
"Begitukah? Baiklah akan kuberitahu eomma, jika Oppa tadi menggerutu dan menyebutkan kalau eomma itu menyebalkan" jawab Joy lalu berlari meninggalkan Chanyeol yang masih didalam kamar.
"YAK! PARK JOY!" teriak Chanyeol sambil mengejar adik perempuannya yang kurang ajar itu *haha maaf*Chanyeol segera menyusul adik perempuannya itu yang sudah memasuki kamar Ibunya dan tidak lama dari situ, teriakan ibu Chanyeol terdengar.
"Dia memang adik yang tidak bisa diandalkan dan menyebalkan" maki Chanyeol dalam hati untuk adik perempuannya itu.Tidak lama dari situ, ibu Chanyeol keluar dari kamar dan bertemu dengan Chanyeol didepan kamarnya. Chanyeol hanya menampilkan deretan giginya itu sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal tersebut.
"Chanyeol apa benar kau tidak mau ikut eomma ke Korea?" Tanya ibunya sembari menatap Chanyeol dengan tajam
"Aku bosan kembali kesana eomma, aku sudah nyaman disini" jawab Chanyeol sambil memasang wajah melasnya
"Baiklah, penerbangan akan dipercepat. Besok pagi kita pulang ke Korea" balas ibunya sambil melewati Chanyeol begitu saja.
"Tapi eommaaaaa" rengek Chanyeol sambil menyusul ibunya yang memasuki dapur.
"Apalagi? Di Korea sana ibu akan menjodohkanmu dengan anak sahabat ibu. Mengerti! Tidak ada tapi tapian Chan" tegas ibunya yang sedang membuat teh.
"Eomma! Aku tidak ingin dijodohkan!" Bentak Chanyeol
"Aku sudah memiliki kekasih" lanjutnya.
"Putuskan dia" jawab ibunya dengan enteng lalu meninggalkan Chanyeol yang berdiri di dapur."Arghh"
To Be Continued
Uhyeahhhhhhh wkkekwkw maaf ya jarang post. Lagi sibuk nih heuheu
KAMU SEDANG MEMBACA
Obey Girl
RomanceMungkin jika orang tuaku tidak meninggal dalam kecelakaan itu, mugkin aku tidak merasakan pahitnya hidup saat ini -Son Wendy Hidupku selama ini berjalan dengan lancar. Sampai wanita itu datang kedalam hidupku, hidupku semakin kacau dan aku berjanji...