part 3

533 70 70
                                    

Happy reading..
Typo everywhere

Kini woohyun dan key sedang dalam perjalanan pulang. Woohyun memang berniat mengantarkan key pulang, kalau saja tadi woohyun tidak memaksa key untuk ikut, mungkin saat ini key akan pulang sendirian. Selama dalam perjalanan tak ada dari mereka yang bersuara, woohyun yang fokus pada jalan di depan, dan key yang sibuk dengan pikiran nya sendiri.

"Jja key sudah sampai." key akhirnya tersadar dari lamunan nya karena ucapan woohyun barusan.

"O-oh sudah sampai ya!" Ucap key seraya melepas sealt belt nya. Tak lama key keluar dari mobil dan di susul oleh woohyun.

"Kau tak mau menginap di apartemen ku saja key-ah, kau sudah lama tak menginap di apartemen ku." Ucap woohyun setelah berada di sisi key.

"Tidak hyun, lain kali saja aku menginap di apartemen mu." Tolak key.

"Kau tak apa jika sendiri di apartemen mu?" Khawatir woohyun.

"Kkkkk gwaenchana hyun, lagi pula sejak kapan kau menghawatirkan aku sendiri atau tidak di apartemen? Lagi pula jinki hyung sudah kembali hyun." Key menjawab ke khawatiran woohyun seraya terkekeh.

"Jinjja key, jinki hyung sudah kembali? Kenapa kau tak memberitahuku?" Kesal woohyun.

"Hehehe mianhe hyun, bukan nya aku tak ingin memberitahumu, tapi aku lupa."

"Baiklah kalau begitu, biarkan aku mampir sebentar ke apartemen mu." Pinta woohyun.

"Tidak malam ini hyun, aku lelah, aku ingin segera beristirahat." Tolak key, sebenar nya ia juga tidak tega melihat ekspresi keceea woohyun saat ia menolak permintaan woohyun.

"Ok baiklah, kalau begitu aku pulang." Ucap Woohyun pasrah. Woohyun berjalan masuk ke mobil nya.

Perlahan mobil woohyun beranjak dari tempat nya, dan Key masih setia berdiri di tempat nya, sambil memperhatikan mobil Woohyun yang perlahan hilang di telan gelap nya malam.

"Aku ingin selalu melihat senyum tulus mu Hyun, bukan senyum terpakasa yang selalu kau perlihatkan setiap hari di hadapan ku. Aku selalu mendo'akan untuk semua kebahagian mu." Ucap key lirih, dan perlhan ia pun beranjak dari tempat nya berdiri.

Skip time

Woohyun pov

Udara pagi ini terasa sangat dingin, sampai-sampai aku menarik lebih ke atas selimut menutupi seluruh tubuhku. Tapi sepertinya aku tidak bisa melanjutkan tidur ku, karna seseorang berusaha membangunkan ku, tapi tak ku hiraukan, sampai-sampai aku di buat kaget dan langsung terduduk di atas kasur ku karna teriakan cempreng seseorang.

"Yaak hyung, Nam Woohyun hyuuuung palli irona."

"Hentikan teriakan mu itu jjongie, kupingku sakit mendengar teriakan mu itu."

Yups, dia Nam Sungjong adik ku satu-satu nya, yang telah berani menggangu acara tidurku. Entah apa yang akan dia minta hari ini dariku, sampai-sampai ia membangunkan ku di pagi hari yang dingin ini.

"Yaa hyung, apa kau melupakan janjimu padaku?"

"Janji? Apa? Aku tidak merasa ada janji dengan mu jjongie, jadi keluarlah dari kamarku dan biarkan hyung mu ini tidur."

"Omo.. yaa Nam Woohyun kau masih muda tapi sudah pelupa, ckckck."

"Apa katamu barusan? Yaa dasar adik durhaka." Karena reflex, aku melempar bantal ke arah adik ku karena perkataan nya barusan, tapi berhasil di tangkis oleh nya.

"Aish hyung, hyung kan sudah janji kalau kau akan megantar ku sekaligus menjemput calon adik ipar mu di bandara?"

"Mwo? Aish jinjja, kenapa kau tidak bilang dari tadi jjongie!"

"Jangan salahkan aku hyung, aku kan dari tadi juga sudah berusaha membangunkan dan memberitahumu, tapi kau sulit sekali di bangunkan dan di beritahu." Aku menangkap ucapan Sungjong yang agak sedikit marah padaku. Tapi aku hiraukan semua ucapan adik ku, dan berlalu menuju kamar mandi.

"Aku tunggu di meja makan hyung."

***********

Kulangkahkan kaki ku menuju meja makan, setelah menghabiskan waktu satu jam hanya untuk mandi dan bersiap-siap. Setelah sampai di meja makan, aku lihat Sungjong menatapku sinis, kekeke mungkin ia bosan karena lama menunggu. Aku menarik salah satu kursi dan duduk tepat di hadapan adikku, tanpa rasa bersalah aku mengambil roti dan mengoleskan selai stroberry pada rotiku.

"Yaa Sungjong-ah, mengapa kau menatapku seperti itu?" Merasa di tatap, akhirnya aku berbicara pada adikku.

"Kau menyebalkan hyung."

"Memang nya aku kenapa?" Aku menjawab santai pernyataan adikku, seolah aku tak mempunyai dosa pada nya.

Tapi sejurus kemudian adikku melangkah keluar meningalkan ku yang masih melahap sarapanku, dan seolah mengabaikan teriakanku, sungjong terus saja melangkah keluar dari rumah.

Akhirnya aku mengikuti langkah adikku, dan ku lihat adikku sudah berada di dalam mobil sambil menggerutu tak jelas. Aku yang melihat nya hanya bisa terkikik geli melihat nya.

"Sudah menggerutu nya? Bisa kita jalan sekarang?"

"Huh kenapa mesti nanya segala sih, cepat jalankan mobil nya, jangan sampai kita terlambat tiba di bandara."

"Baiklah tuan muda." Aku menjawab omelan adikku seraya tersenyum, pasal nya aku suka sekali membuat adikku kesal seperti ini, karena menurut ku ekspresi Sungjong sangat imut ketika ia sedang kesal.

Woohyun pov end

Dan tak butuh waktu yang lama, mereka sudah sampai di bandarara, karena memang jalanan tidak terlalu macet. Mereka kini sedang menunggu di pintu kedatangan, menunggu kedatangan seseorang.

"Oh hyung disini."seketika Woohyun ikut menolehkan kepala nya mengikuti arah pandang Sungjong.

Dan tak lama, orang yang yang di tunggu menghampiri mereka, seraya berucap.

"Annyeong haseo, maaf merepotkan kalian untuk menjemputku." Sapa orang itu seraya tersenyum ramah.

"Eheeey Dongwoo-ya tak usah merasa tak enak begitu, kau itu sahabatku, jadi aku sama sekkali tidak keberatan." Woohyun menjawab pertanyan orang yang di ketahui bernama Dongwoo itu seraya tersenyum.

"Yups hyung, tak usag merasa begitu. Hyung bogoshippo." Tanpa aba-aba Sungjong langsung menghambur ke pelukan dongwoo.

"Nado bogoshippo Sungjongie, woah dongsaeng ku ternyata sudah besar ya." Dongwoo menjawab seraya membalas pelukan sungjong.

"Ya ya ya hentikan, kalian melupakan kalau disuni masih ada aku." Woohyun menyela acara berpelukan woojjong sambil mempoutkan bibirnya.

"Hehehe mianh Hyunie hyung, habisnya aku rindu sekali pada Dongwoo hyung."

"Sudah-sudah ayo kita pergi makan, aku sudah sangat lapar." Ucap Dongwoo menengahi.

"Kajja kajja." Ucap Woohyun sembari membantu membawa barang bawaan dongwoo.

Tak lama setelah kepergian Woohyun dkk, muncul seorang namja dari pintu kedatangan. Ia terlihat menghirup udara pagi hari di area bandara. Dari sorot matanya terlihat sekali aura kesedihan.

"Aku kembali..."

Tbc or end

Adakah yang menunggu lanjutan cerita gaje bin absurd saya??
Sudah kuduga ternyata tidak ada 😔😔😔😔

Maafkan saya yang lama up cerita gaje bin absurd saya.
Karena pada dasar nya saya memang bukan penulis 😔😔😔😔
Saya ngerasa klo cerita ini ga nyambung, jadi buat readersnin yang ga suka saya sarannkan agar menjauh dari cerita gaje bin absurd saya...

Udah ah ga usah panjang-panjang cuap cuap nya
Di tunggu voment nya

Maniac WooHyun 😘😘😘😘


THAT PERSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang