Lisa tidak tau apa dan dimana letak kesalahannya.
Yang jelas Lisa tau jika Hanbin tengah mencoba menghindari bahkan yang lebih parah pria itu menjauh dari Lisa.
Lisa bertanya-tanya sambil mengingat apa yang telah ia perbuat? Tapi nihil. Ia bahkan tidak paham dimana letak kesalahannya sehingga membuat Hanbin menjauhinya secara tiba-tiba.
Lisa berjalan sendirian kearah lapangan indoor setelah berpisah dengan Rose di toilet tadi.
Kaki jenjangnya terus melangkah, walaupun sedikit berat mengingat beberapa saat yang lalu ia sempat berpapasan dengan Hanbin dan respon pria itu masih sama seperti dua hari belakangan ini. Acuh tak acuh. Seperti orang yang tidak kenal satu sama lain.
Lisa menggumam kecil mendengungkan petikan lirik Let's not Fallin Love milik Bigbang hingga langkahnya terhenti didepan ruang kelas 12 S 1 dimana Hanbin tengah bernyanyi koplo bersama Jaewon didepan kelas menggunakan sapu sebagai mic. Lisa berhenti dan menatap pria yang tengah asyik berjoget itu dengan nanar.
Hingga tepukan di pundak nya membuat Lisa berjengit kaget dan segera sadar dari lamunannya,
"Kok bengong disini sih, Lis? Ada apa?"
Lisa menggeleng dan tersenyum kikuk merasa tertangkap basah, "E-eh? Ngg-ngga kok Donghyuk, ini mau ke lapangan indoor buat ngasih laporan ke Mr. Jay. Aku duluan ya?"
Sepertinya kesalahpahaman semakin rumit karena sedari tadi Lisa tidak sadar, Kim Hanbin menatapnya dengan tatapan kecewa dan terluka.
"Hanbin!"
Hanbin berhenti dari kegiatan mengancingkan helm nya lalu menoleh kearah seseorang yang memanggilnya.
"Ada apa?" Sahutnya seadanya.
Gadis didepannya nampak gugup dan ketakutan, "U-uhmm... a-apa aku boleh menumpang seperti biasanya? Uang saku ku tertinggal di saku seragam lain."
Hanbin menggumam kecil menyerahkan sebuah helm cadangan yang sering ia bawa jika saja seseorang ingin menumpang secara cuma-cuma.
"Sebenarnya kenapa?" Lisa memberanikan diri membuka pembicaraan.
Mereka kini berada didepan gerbang rumah lisa. Dengan Hanbin yang masih bersender di motornya dan lisa yang berada beberapa centi di depannya.
"Apanya yang kenapa?" Hanbin mencoba tidak terpengaruh oleh wajah memelas gadis dihadapannya.
Lisa mendengus, "Kenapa sikapmu berubah, Kim Hanbin? Sebutkan apa yang telah kuperbuat dan selesaikan masalah ini. Jangan menjadi seperti anak kecil yang selalu menghindar dari masalahnya." Lisa menaikkan sedikit nada suaranya, merasa jengah dengan lelaki dihadapannya, "Jadi... sebelum semua nya menjadi semakin runyam, just tell me what the hell is going on Kim Hanbin? Tell me what's my fault Kim!"
Hanbin melangkah maju, memperpendek jarak keduanya.
Dengan cepat Lisa telah terperangkap didekapannya, "I dont like sharing. What's mine is MINE. Lalisa is belong to Kim Hanbin not anyone else. Even Ketua Osis Kim Donghyuk." Bisiknya tepat ditelinga Lisa membuat darah gadis itu berdesir cepat hingga memompa jantungnya membuat suara debaran yang tak karuan. Lisa tersipu, ini begitu menggelikan.
"...jadi? Kau cemburu pada Donghyuk?"
Hanbin melepaskan pelukan mereka membuat Lisa kehilangan kehangatannya, "Cemburu?"
Lisa mengangguk cepat, "Lalu apa lagi kalau bukan cemburu? Tapi yang jelas, seminggu belakangan aku hanya membantu Donghyuk pdkt dengan Suhyun, adik sepupuku. Jadi Kim Hanbin si pencemburu, lebih baik kau berpikir ulang untuk berjauhan denganku. Apa kau sanggup menahan rindu nya nanti?" Canda lisa membuat kedua nya terkekeh bersamaan.
"Whatever Lalisa. Just listen to me this time" Hanbin memegang pundak Lisa, mengunci pandangan mereka,
"Lalisa, would you be Kim Hanbin's universe?"
Lisa tentu tidak bodoh apa maksud perkataan Hanbin barusan.
Jadi ia tersenyum lebar sambil menganggukkan kepalanya bertepatan dengan sebuah kecupan yang menempel tepat di bibirnya.#5 she loves the way he got jealous and his ego to protect her.
A/n: makin absurd dahh bhay.
#6🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Reasons Why [hanlis]✔
Fiksi PenggemarIn French, you don't really say "I miss you", you say "Tu me manques"