Seketika dua gadis yang sedang mengobrol itu pun langsung panik bercampur marah.
'What the fuck!! Cobaan apalagi ini? Kenapa bisa si Eca kelacak?'
'Sebelum Tata kecelakaan ada orang yang ngelacak Eca dan dapet data tentang Eca. Dan sialnya, kemarin dia udah duduk dirumah Eca.'
'Oh my God! Terus si Eca gimana?'
'Gue udah coba hubungin Eca, tapi gak bisa. Gue takut si Eca diculik sama mereka.'
'Shit! Terus kita harus gimana?'
'Elo berdua pergi dari Inggris dulu. Masalah disini biar gue handle dulu. Gue bakal cari si Eca. Elo berdua harus pergi dari sini secepatnya atau elo bakalan kelacak!'
'Oke. Kalau cuman pergi itu masih gampang. Pertanyaannya kita berdua mau kemana?'
'Iya elo tau keluarga itu punya koneksi di berbagai negara. Kita harus cari negara yang nggak bakal kelacak mereka.'
'Yang gue tau, Korea Utara belum accept keluarga itu buat punya koneksi disana. Gue rasa kalian bakal aman disana.'
'Elo tuh bego atau gimana sih? Kalau elo ngirim kita kesono ya sama susahnya buat masuk kesitu. Belum lagi disana kan cukup tertutup sama dunia luar.'
'Yang terpenting elo berdua udah keluar dari Inggris. Nanti gue nyusul kesana. Lagupula, gue punya villa disana. Kalian kesana pakai jet perusahaan aja. Jangan pakai penerbangan komersial, kalian bisa kelacak.'
Dua gadis itu saling menatap lalu menjawab secara bersamaan.
'We're in.'
***
"Alin, follow me," ucap Ayu. "Kita ke kantin sekarang, oke?"
Alin hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Lo apa kabar Ta? Gue kangen lo. Semoga lo baik-baik aja. Semoga lo udah sadar. Semoga keadaan lo pulih secepatnya.
"Pesen apa Lin?" Tanya Ayu.
"Jus jeruk sama mi ayam."
"Oke. Yang lain?"
"Samain aja, Yu."
"Oke. Gue pesen dulu."
Beberapa menit kemudian.
"Makanan datang!" Seru Ayu semangat.
Dita sudah memegang supitnya bersiap makan mi ayam didepannya, dan tepat saat sudah akan mengambil mi, tangannya dipukul dengan sumpit oleh Alin.
"Doa dulu ih!"
"Iya iya. Maaf sih, gue lupa."
Alin hanya mengangguk. Setelah berdoa, mereka pun makan dengan khidmat.
***
Laki-laki itu duduk di teras sebuah rumah bergaya minimalis berwarna putih gading dengan sentuhan warna emas.
Sudah 20 menit dia menunggu wanita pemilik rumah ini.
5 menit......
10 menit.....
15 menit......Waktu terus berjalan dan akhirnya wanita yang ditunggunya pun datang.
"Lo siapa?" Tanya wanita itu.
"Gue? Gue orang yang bakal bikin hidup elo gak tenang!"
"Siapa elo sebenernya? Gue gak kenal sama elo!"
"Iya kita emang gak kenal. Yang jelas elo pasti tau cewek difoto ini. Iya kan? Ngaku lo!" Ucap lelaki itu sambil melemparkan amplop coklat berisi beberapa lembar foto.
"Gue tau cewek itu. Tapi apa maksud elo ngasih foto dia ke gue?"
"Lo yang udah celakain dia kan?" Tuduh lelaki didepannya.
"Enak aja lo kalo ngomong! Gue baru 2 minggu di London, gue baru balik dari LA. Apa buktinya kalo gue nyelakain dia?"
"Lo kenal sama dua cewek ini?"
"Mereka itu cuma kenalan gue. Gue gak deket sama mereka berdua. Ada apasih?"
"Lo pengen tau?"
"Iyalah!"
"Ikut gue!" Ucap lelaki itu sambil menarik tangan wanita didepannya.
"Nggak mau! Kita mau kemana sih!?"
"Kalo elo ikut gue, elo bakalan tau semuanya. Jadi, lo mau ikut nggak?"
"Oke. Gue ikut." Putys wanita itu lalu mereka pun menaiki mobil BMW sport berwarna biru elektrik itu.
***
Kamu kapan sadar Ta? Wake up Ta! Please, wake up Ta.
"Rey...."
"Kenapa Ren?"
"Tata gimana?"
Rey hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Kita saat ini cuma bisa berdoa Ren."
"Iya. Lo bener, Rey."
"Orang tuanya Tata udah kesini belom?"
"Belum Rey."
"Yaudahlah. Mau gimana lagi?"
"Gue kasian sama Tata, Rey. Orang tuanya kok gitu banget sih!"
"Santai sih!"
"Ah elo mah! Dia sahabat lo Rey!"
"Gue juga tau kalo Tata sahabat gue Ren. Tapi tante Marissa sama om Tommy itu emang susah buat dihubungin. Mereka punya apart hampir di setiap negara tapi nggak tau mereka ada dimana sekarang. Gue juga udah suruh Justin buat ngelacak mereka tapi belum ada hasil. Huh! Gue capek." Ucap Rey sambil menghela nafas lelah.
"Eh gue mau cari makan, lo jagain Tata nanti gue balik kesini bawain lo makan sekalian. Kita makan disini, oke?"
"Iya Ren, cepetan ya?!"
"Iya iya."
Drrtt..... Drrtt.....
'Halo, kamu mendapatkan apa?'
'Saya sudah bersama dengan gadis difoto itu, Tuan. Saya membawanya ke apartemen saya.'
'Kerja bagus. Segera kirimkan alamat apartemen kamu! Saya harus segera menemui gadis itu.'
'Baik Tuan. Saya akan mengirimkan alamatnya lewat pesan.'
Klik.
Panggilan itu pun diputuskan secara sepihak oleh lelaki itu.Sebentar lagi, dan semuanya akan segera berakhir.
###
Ketemu lagi sama gw!!
Makasih buat yg udah vote cerita gaje ini!
Thanks juga buat yg udah masukin cerita ini ke reading list kalian!
Makasih banget!!
See you next chapter!
Love,
K I K I
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl And Bad Boy
Novela JuvenilApa lagi yang lebih sakit dari penghianatan orang yang kau beri kepercayaan? Apalagi jika orang itu sangat kau sayangi, rasa kecewa itu seakan membunuhmu secara perlahan. Keluarga yang berantakan membuat Tata memilih lari menjauhi keluarganya. Apaka...