Prolog

15 0 0
                                    

Dua lelaki satu wanita, menuliskan sebuah cerita tentang pahitnya persahabatan yang terputus karena sebuah alasan klasik. 'You Love Her, So do I.' Ketika Cinta datang pada waktu dan tempat yang salah, hanya ada satu yang bisa membuatnya menjadi anugrah. Ikhlas atau mengikhlaskan.

Beban hidup terberat Taehyung, ia harus tau kenyataan bahwa sebenarnya ia harus terjebak dalam rangkaian pahit sebuah kisah cinta dengan alur yang sangat pahit. Bahkan hujan juga enggan turun di jalan yang ia pilih. Terlalu pedih terlalu pahit. Banyak gadis yang mengantri untuk menjadi wanita Taehyung, bahkan barisan itu bisa berjejer sampai kebulan. Apa istimewanya gadis itu?

'Aku tak membutuhkan wajah cantik untuk meluluhkan hatiku. Sekedar tau saja cantik itu relative.' – Kim Taehyung.

"Aku sudah bilang aku tak ingin menatap matamu lagi." Rose.

"Lalu kapan kita akan bertemu lagi?" Taehyung.

"Tidak untuk rentang kehidupanku yang sekarang." Rose.

Jimin mendadak takut kehilangan Rose saat ia berhadapan dengan Taehyung. Jimin hanya mendalami perannya sebagai kakak yang kemudian terjatuh pada bagian yang sama dengan Taehyung.

'Tuhan sudah menghempaskanku jauh lebih dalam lagi dan hujan turun sangat lebat disini.' Park Jimin.

"Jimin, ada yang perlu aku katakan." Rose

"Jangan katakan apapun jika itu juga akan melukai aku, atau kita." Jimin.

Berdiri di bawah langit yang sama atau berpijak di atas bumi yang sama tidak akan menjamin hidup akan sesuai dengan apa yang kita mau, sampai Cinta memilih waktu dan caranya sendiri.

'Aku tidak akan bisa memilih diantara keduanya, bahkan jika salah satunya berhasil membuatku jatuh cinta aku tidak akan pernah memilihnya.' – Rose

"Kamu yakin Rose?" Lisa

"Iya, Aku yakin. Taehyung, Jimin., Kami sudah seperti saudara. Aku tak akan bisa memilih." Rose

Cinta Tanpa Batas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang