3

40 8 0
                                    

Jinan pulang membawa setengah tumpukan kertas yang tadi ditunjuk oleh Teddy. Tidak mungkin dia sanggup membawa semuanya terlalu banyak dan berat bagi Jinan.

Jinan telah sampai di depan rumahnya. Rumah yang cukup besar tapi kecil untuk ukuran seorang pengusaha besar. Tidak-tidak bukan Jinan si oengusaha besar itu tapi Appanya.

Jinan masuk kedalam rumah dan mencari ibunya.

"Eomma aku pulang, kau dimana?" Teriak Jinan.

Tidak ada jawaban sedikitpun membuat Jinan curiga lalu berjalan menuju dapur dan benar saja disana ibunya terduduk dan menangis di tengah keadaan dapur yang kacau.

"Eomma, wae?" Tanya Jinan dambil merangkul ibunya.

"Aku panik karena appamu mengatakan bahwa temannya akan datang untuk makan malam bersama, eomma berniat untuk mebuat sagalaanya sendiri tapi seperti yang kau lihat, semuanya hancur." Ucap eomma Jinan sambil terus menangis.

"Gwenchana eomma, eomma hanya panik tidak apa. Kita bereskan bersama ne?" Ucap Jinan yang di balas anggukan oleh Eommanya.

Jinan dan eommanya mulai membersihkan dapur yang hancur setelah selesai Jinan bertanya.

"Jam berapa mereka akan datang eomma?" Tanya Jinan.

Eommanya melihat jam di tangannya.

"Sepertinya setengah jam lagi." Ucap eommanya.

Jinan mengangguk "Tidak mungkin untuk memasak sekarang, aku akan membeli makanan siap saji di restoran depan." Ucap Jinan.

Eommanya hanya mengangguk. Jinan mengambil barang barangnya yang berada di atas meja makan dan meletaknnya di sudut ruangan, lalu pergi menggunakan sepedannya.

Jinan memasang earphone ke telingannya lalu menlfon appanya.

"Yeoboseyo?"

"Ya! Appa! kau membuat eomma panik." Ucap Jinan.

"Aku tidak. Aku sudah menyuruhnya membeli saja tadi."

"Jam berapa appa sampai?"

"Sebentar lagi, kami sedikit terjebak macet."

"Baguslah, aku akan membeli makanan di restoran depan dengan cepat."

"Ah kau akan membeli makanan di restoran depan? Belikan aku iced Americano cofee."

"Ne. Sudah dulu appa aku sedang menyetir."

"Ckck memangnya kau sedang menyetir apa? Kau kan tidak bisa mengendarai motor atau mobil. Kau hanya bisa menggunakan sepeda mu." Ucap appannya lalu tertawa.

"Haish, biar saja. Dengan sepedaku aku bisa membalab mobil appa lihat saja nanti. Sudah matikan, bye appa." Ucap Jinan.

Jinan melajukan sepedanya dan benar saja dia sangat handal memakai sepeda buktinya tidak sampai lima menit dia telah sampai di tempatnya.

Jinan memesan makanan yang ingin dibeli sekaligus Americano coffee yang di pesan ayahnya.

"Oh ya, satu americano coffenya di buat sekarang dan yang satunya nanti saja ketika makanannya hampir selesai dibuat." Ucap Jinan.

"Ne." Ucap oelayan tersebut lalu membuatkan satu Americano coffe yang di pesan Jinan lalu memberikannya kepada Jinan.

"Gumawo."

"Ne, ahgassi kau bisa menunggu sambil duduk di sebelah sana." Ucap pelayan tersebut.

Jinan berjalan menuju kursi yang di tunjuk pelayan tadi namu sebelum benar-benar sampai di depan kursi tersebut ada seseorang memanggil nama Jinan.

Fool- K.J.YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang