Chapter 24 : - The Rain Never Be The Same -

631 40 16
                                    

Suara deras hujan memenuhi ruangan yang di isi dua makhluk berbeda jenis ini. Mereka tengah asik bercumbu di atas kasur yang sangat nyaman. Koike beberapa kali melepaskan ciuman yang ia lakukan dengan Habu, ia selalu kalah jika sudah melakukan ini.

Koike mengarahkan pandangannya keluar jendela. Ia perhatikan titik-titik hujan yang turun sejak tadi pagi.

"Kau tau, aku sangat suka ketika hujan turun. Mereka memiliki aroma tersendiri yang bisa membuat hatiku merasa tenang"

Habu menarik wajah Koike dan menatap kedua matanya.

"Bagiku, anda lah yang membuat saya tenang. Mii-chan"

Koike tersenyum dan kembali melumat bibir vampirenya itu.

Suara desahan beberapa kali terdengar dari mulut Koike. Karena Habu kini membuatnya merasa "enak".

Seseorang mengetuk pintu dari luar. Koike tiba-tiba melepas ciumannya dan menajamkan pendengarannya.

"Se..sebentar Habu. Aku mendengar seseorang mengetuk pintu"

"Benarkah? Kalau begitu biar aku yang bukakan pintunya"

Habu melepas peluknya dari tubuh Koike. Ia segera menyambar pakaiannya yang sudah berserakan di lantai dan memakainya. Habu berjalan menuju pintu depan dan memutar knop pintu dengan cepat

"Ya? Ada apa?"

"Oh, kau Habu"
Ucap gadis itu

"Risa? Ada perlu apa?"

"Aku ingin menemui Minami-sama. Ini penting!"

"Baiklah, tunggu sebentar"

Habu menutup pintu itu dan berjalan ke kamar tidur. Ia menemui Koike yang masih menutup dirinya dengan selimut.

"Siapa yang datang?"
Tanya Koike

"Risa. Dia bilang ingin bicara dengan anda"

"Suruh saja dia masuk dulu, aku tidak akan lama"

"Baiklah"

Habu kembali berjalan dan membuka pintu depan dan Risa masih berdiri disana dengan tatapan kosong. Vampire bertubuh tinggi itu mempersilahkan Risa untuk masuk ke dalam.

Risa melangkah perlahan. Matanya tampak sembab, penampilannya begitu berantakan. Seperti tidak terurus.

"Risa, kau kenapa? Yui-sama mana?"

Risa tidak menanggapinya. Ia betah berdiam diri dan menatap ke bawah.

Koike baru saja keluar dari kamar tidurnya. Ia melihat Risa yang tidak seperti biasanya. Ia menghampiri vampire itu dan menepuk pundaknya.

"Risa, apa yang terjadi? Kau terlihat kusut sekali. Mana Yui?"

Risa perlahan menegakkan kepalanya. Ia menatap lama wajah Koike. Tubuhnya tiba-tiba gemetar.

"Yui...... Yui sudah tiada Minami-sama. Maafkan aku..."

Koike perlahan melebarkan kedua matanya, tertegun karena ia mendengar adiknya sudah tiada. Koike menutup mulutnya tak percaya. Air mata mulai mengalir dari sudut kedua matanya.

"Bohong... tidak mungkin!! Yui...!! Kau bercanda kan Risa!!"

Koike terus-terusan mengulang kata-kata itu dan Habu sudah memeluk tubuhnya. Ia tidak percaya kalau ia harus kehilangan adik kesayangannya.

Risa kembali menunduk. Ia memejamkan matanya, menahan air mata yang ingin keluar dari tadi.

Habu terus mengelus pundak pemiliknya yang masih menangis. Koike merasa dirinya gagal menjaga adik satu-satunya itu. Ia terus-terusan menyalahkan dirinya di balik tangisnya yang tidak berkesudahan itu.

Should I, LOVE You? (1) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang