Kalau

993 158 46
                                    

Waktu itu Hyojong cuman tau yang namanya masuk kelas, ngerjain tugas, kongko kongko sama temennya terus balik ke kost an.

Tapi semenjak Hyojong bantuin cewek di parkiran yang ban motornya kempes, Hyojong jadi tau yang namanya cinta pada pandangan yang pertama.

Setiap Kai atau Sehun bilang 'cinta pada pandangan pertama' itu nyata, Hyojong bakal paling pertama yang teriak kalo itu salah—tapi itu dulu.

"Akhir akhir ini muka lo cerah bener, kenapa si?" Tanya Kai penasaran kepasa cowok di sebelahnya.

Hyojong gelengin kepala terus ngisep rokok yang ada di jarinya.

"Brengsek! Jangan ke gua asep nya!" Seru Sehun saat asap yang keluar dari mulut Hyojong ber hembus tepat di wajah Sehun.

"Ngomel mulu lo, kayak ABG lagi dapet," ledek Hyojong dengan cengiran di wajahnya.

"Lo lagi kenapa si? Ngapa bahagia banget? Jadi takut gua." Sahut Hoseok menyeruput kopi panasnya.

"Lo tau Seola anak fakultas ekonomi kan?" tanya Hyojong masih dengan cengiran di wajahnya.

"Ha? Siapa? Seola? Ga pernah denger namanya gua," sahut Namjoon yang berada di fakultas ekonomi juga.

"Anak ekonomi menejemen dia, bukan akuntansi." Jawab Hyojong membuat Namjoon mengangguk, karna memang cowok itu tidak terlalu tau dengan anak anak akuntansi.

"Kenapa? Lo suka sama dia?" tanya Sehun melanjutkan topik.

"Ya belom sampe suka sih, tapi penasaran aja gitu gua sama dia."

Namjoon menggeleng geleng tak habis pikir, "ck. Sok sok an penasaran, paling minggu depan juga jadian!"

Hyojong hanya tersenyum simpul membalas seruan Namjoon tadi.

Hyojong menghabiskan satu batang rokoknya lalu berpamitan pulang dengan teman temannya.

k a l a u

"Ban motornya kempes lagi?" tanya Hyojong yang membuat perempuan berambut panjang itu terlonjak kaget.

"Ck! Bikin gue kaget aja lo!" Dengus Seola.

Hyojong terkekeh melihat eskpresi yang di berikan oleh Seola.

"Mau di bawa ke bengkel sekarang?"

"Gatau, tapi mendung gini. Kayaknya gue tinggal aja deh," jawab Seola memandang langit kota Bandung yang sedang mendung.

"Terus lo pulang naik apa?" tanya Hyojong menaikkan alisnya.

"Jaman udah canggih Hyojong. Udah ada uber dan kawan kawannya." Jawab Seola sambil tersenyum kecil.

Senyum yang bahkan cukup membuat seorang Christianus Hyojong terpaku melihatnya.

"Ga aman. Lo pulang sama gua aja."

Seola mendelik, "emang pulang sama lo aman?"

Hyojong mengangkat kedua bahunya, "mungkin. Setidaknya lebih aman dari naik uber."

"Kenapa lo mau nganterin gue?"

"Karna gue suka sama lo." Jawab Hyojong to the point.

"Gabisa."

Hyojong menyerngitkan alisnya, "kenapa gabisa?"

"Kalau gua suka sama lo emang kenapa?"

"Ada dinding yang misahin kita Christianus Hyojong."




















end

jhaaa

salam dari mamas christianus hyojong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

salam dari mamas christianus hyojong

salam juga dari mbak aisyah hasna seola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

salam juga dari mbak aisyah hasna seola.

kalau | edawn [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang