Bagi sebagian besar orang Hemming tak ubahnya seperti kebanyakan pedesaan di Birmingham. Rumah - rumah dua lantai bertembok batu bata merah berderet di sepanjang jalan paving yang berkelok - kelok. Di sisi sepanjang jalan paving itu ditanam pohon mapple yang kini tumbuh menjulang hampir melebihi atap rumah - rumah penduduk.Penerangan jalan yang di pasang masih sederhana. Dengan bantuan jaringan kabel bawah tanah, lampu - lampu spiral yang di pasang di atas tiang besi itu berhasil menerangi jalan desa. Beberapa bangku panjang dan tempat sampah juga di sediakan di kiri kanan tiang.
Pohon ek besar berdiri kokoh di tengah desa. Daunnya hijau rimbun tertimpa sinar hangat matahari musim semi bulan April. Pagar teralis besi dibangun melingkari batang pohon kokoh itu. Menurut cerita, pohon itu ditanam oleh kepala desa pertama.
Dari pohon itu, jika anda melihat ke arah utara, akan tampak sebuah gereja tua yang sudah berusia hampir seratus tahun. Temboknya terbuat dari batu - bata tebal dan besar yang mulai menghitam. Dua buah jendela tinggi dan besar dipasang di kedua sisi pintu ganda memberi kesan simetris pada bangunan tersebut.
Tetapi yang terkenal dari Hemming bukanlah pohon ek besar di tengah desa ataupun gereja tua diseberangnya. Orang lebih sering datang ke Hemming untuk mampir ke Crockfoot. Sebuah pub tua yang terkenal dengan steak daging kambing mudanya.
Seperti biasanya hari Sabtu sore di Crockfoot selalu ramai. Beberapa warga desa yang menjadi langganan tetap di Crockfoot tampak bercengkerama dan saling bertukar cerita. Mereka duduk bergerombol di atas bangku - bangku panjang yang terbuat dari kayu mahogany yang dipelitur mengkilat.
Walley Belt, seorang laki - laki bertubuh tambun, berkumis tebal dan berkepala botak, tampak tengah berkonsentrasi membaca koran pagi Daily Mail. Ekspresi wajahnya berganti dengan cepat, dari kaget, cemas, takut dan terakhir nampak marah. " Hei, Phil! Kau sudah lihat koran hari ini?" tanyanya tiba - tiba pada Phillips Willbert si pemilik Crockfoot yang sedang membersihkan meja counternya.
Phillips adalah seorang pria berumur empatpuluh tahun dengan rambut dan alis pirang. Matanya biru terang dan wajahnya agak bulat. Rambut di kepalanya sudah mulai jarang dan hampir botak di bagian depan, membuat dahinya kelihatan lebih lebar. Tubuhnya agak tambun dan tampak seperti pegulat. Tetapi orang yang mengenalnya selalu tahu kalau Phillips adalah orang yang ramah dan murah senyum.
"Walley, koran tidak hanya punya satu berita, kawan!" balas Philip. Walley memang selalu bisa membuat heboh pubnya. Entah berita apa lagi yang dibawa Walley kali ini.
"Tapi ini sudah benar - benar kelewat batas!" Kali ini Walley melemparkan korannya dengan kasar ke atas meja, "Ini sudah yang ketujuh kalinya, kau tahu, ketujuh!" Walley mengarahkan pandangannya ke seluruh ruangan yang setengah penuh. Pandangan semua orang pun kini tertuju padanya. Ia mungkin tidak sadar kalau jarinya hanya lima yang semuanya telah dibukanya untuk memperjelas maksudnya.
"Sembelitmu kumat lagi, Walley?" Mrs. Wilson melempar pandangan kasihan ke arah Walley.
"Aku sudah bilang padamu kan Walley berhentilah makan keju basi!" Wendell Brook ikut menimpali. Ia juga sering merasa kasihan pada Walley karena sembelitnya.
"Oh ayolah! Ini tentang Jack the Ripper bukan sembelitku!". Sahut Walley.
Begitu kalimat itu meluncur dari mulutnya, sontak semua pengunjung terdiam. Seperti ada saklar yang mematikan segala suara di pub tua itu. Jawaban dan simpati yang akan mereka berikan pada Walley terhenti di ujung lidah mereka. Beberapa orang bahkan sukses memperagakan akting kaget mereka.
Walley mulai frustasi dengan orang - orang di pub ini. Ia tidak merasakan tatapan dingin dari Bernard dan Richard atau suhu ruangan yang tiba - tiba dingin yang tidak ada kaitannya dengan mesin pemanas yang mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
BURRIED PAST
Mystery / Thriller"Aku benci hujan." Gerutu Alfin Tragedi tewasnya sang kakak, Mahendra, dan hari ulang tahunnya adalah kenangan yang paling ingin dikubur Alfin selamanya. Sayangnya, hujan di bulan April selalu saja membangkitkan ingatannya kepada dua hal yang terjad...