teman dan cinta

180 10 3
                                    

Allesia Azzahra itu namaku, tapi teman teman ku biasa memanggil ku dengan sebutan Alle atau Allesa. Saat ini aku berusia 18th, aku bekerja sebagai operator di salah satu pabrik ternama di Bekasi. Di tempat kerja aku mempunyai dua sahabat yaitu Vindri mustika dan Rania Indira. Kita bertiga kenal dari awal tes sampai masuk dan penempatan pun kebetulan satu bagian, kemana mana kita selalu bertiga, kerja 1 line, snack time selalu bareng, makan bareng, di luar tempat kerja pun kita selalu main bareng, sampai sampai banyak orang yang menjuluki kita dengan sebutan 3 serangkai.

"Teng...teng..teng.." waktu menunjukan pukul 12.00 menandakan bahwa jam istirahat telah tiba, semua karyawan pabrik yang sedang bekerja pun segera merapihkan kerjaan nya masing masing, mematikan mesin, membereskan produksi yang belum terpacking lalu mereka semua bergegas menuju ke kantin untuk antri mengambil makan siang.
Semua karyawan mengantri dengan rapih dan teratur. Hari itu kebetulan Vindri tidak masuk kerja karena dia sedang ada urusan keluarga. Jadi aku dan Rania cuma makan berdua,
Cuaca cerah siang ini, dengan suasana kantin yang ramai dengan banyaknya karyawan yang berada di kantin itu menambah hawa di kantin jadi lebih panas. Tapi semua itu tidak mematahkan semangat para pekerja disini.

"Kita duduk disini aja ya ran" ajakku sembari menaruh makananan nya di meja

"yaudah boleh boleh" sahut Rania yang langsung duduk dan menaruh makanan nya juga

Di tengah sesi makan aku pun curhat ke Rania tentang masalah percintaan ku yang dulu pernah kandas karena pacarku ketahuan selingkuh, walaupun aku putus sudah terbilang cukup lama yaitu 1 tahun yang lalu tapi bagiku tidak mudah untuk melupakan nya karena kita pacaran cukup lama. Begitu banyak kenangan yang sudah di lalui sehingga membuat aku susah move on.

"Ran lo tau kan mantan gue yang dulu gue pernah cerita dia selingkuh itu ?" tanyaku memulai pembicaraan

"he'em.. " jawab singkat Rania yang sibuk menyantap makan siangnya

"lo tau ga sih,  gue kok susah banget ya lupain dia. Pengen gitu cepet move on, capek hati rasanya berharap balikan tapi gue gabisa maafin perbuatan nya itu"

"Yaudah lah sa, lo gausah sedih lagi. Gausah lah lo memikirkan dia yg sudah berkhianat sama lo" jawab rania dengan wajah santai dan terus fokus menyantap makananya

"Iya ya ran harusnya gue juga gausah lah inget inget dia lagi, toh perselingkuhan itu kan sifat yang susah di rubah kan. Bahkan entah kapan atau suatu saat dia bakal mengulang hal yang sama, pasti itu lebih menyakitkan lagi kalau harus jatuh di lubang yang sama" balasku dengan penuh percaya diri

"Nah bagus tuh sa gausahlah galau galau lagi, nih ya gue punya temen namanya Daniel. Dia itu kakak kelas gue cuma gue udah sahabatan lumayan lama sama dia, orang nya bisa di bilang ganteng lahh, ga neko neko juga, trus pendiem sih tapi kalo udah kenal dia asyik ko, dia juga udah punya usaha sendiri , mau ga gue kenalin sama dia? yakan siapa tau cocok" dengan penuh semangat rania menjelaskan tentang Daniel

"Hmmm , boleh juga tuh, nanti lo kasih aja nomer gue sama dia ya" ucapku mengiyakan tawaran rina

Karena keinginanku yang ingin cepat move on aku tidak berpikir panjang lagi untuk mengiyakan, yang ada di pikiranku sekarang adalah gimana caranya aku untuk segera melupakan mantanku itu. Mungkin dengan berkenalan sama Daniel aku bisa melupakan dia.
Tak terasa bel masuk tinggal 15 menit lagi, aku dan Rania bergegas untuk membereskan bekas makanan kita setelah itu lanjut ke musholah untuk melaksanakan sholat dzuhur terlebih dahulu sebelum kembali ke ruang kerja.
Beberapa jam kemudian waktu sudah menunjukan pukul 14.50 dan semua karyawan bersiap siap untuk membereskan semua pekerjaan nya, tidak lupa juga untuk menyelesaikan semua laporan kerja hari ini, karena jam 15.00 sudah waktunya bel pulang.

Disini aku pulang naik mobil jemputan fasilitas dari tempat kerjaku, aku dan rania pun beda jemputan karena rumah kita berbeda arah. Aku menuju ke barat sedangkan rania menuju ke timur. Sebelum pulang tidak lupa juga aku mampir ke musholah untuk melaksanakan kewajibanku sholat ashar, setelah itu barulah aku menuju ke mobil jemputan.

Diary AllesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang