3

7.3K 443 3
                                    

Di dalam mobil

Ghina masih sesenggukan karena nangis di pelukan Adel
Jadi posisi nya sekarang itu Nina di bangku pengemudi, Aisyah di samping Nina, lalu Adel dan Ghina di tengah

Setelah merasa baikan Ghina angkat bicara

"maaf ya wee" - Ghina sambil mengusap air mata nya yang jatuh

"maaf untuk apa?" - Aisyah

"maaf karna gue, jalan kita jadi keganggu" - ucap Ghina sambil menunduk

"gwechana, kita ngerti kok. Lagian kalau lo ada masalah atau ada yang ngejanggal di hati lo, lo jangan sungkan untuk cerita ke kita" - Adel

"iya benar kata Adel. Lagian kita udah anggap lo sebagai kakak kita sendiri" - Nina yang dangguki oleh kedua sahabatnya yang lain

Fyi, Ghina itu yang tertua diantara mereka, lalu Adel, Nina, dan yang terakhir Aisyah

"makasih yaa, kalian memang sahabat gue yang terbaik" - Ghina

"udah eonni gak usah nangis lagi ya. Tu liat mata cantik nya jadi bengkak karna nangis jelek tadi" - Aisyah

"iihh apaan sih Syah, geli tau gak denger nya" - Ghina sambil tersenyum

"yeeyy eonni Ghina udah senyum" - Aisyah yang berbicara seakan dia anak kecil

"Aisyaaahhh" - Ghina

"hahaha iya iyaa" - Aisyah

Mereka pun tertawa bersama di dalam mobil yang lagi melaju ke rumah mereka

Skip
Di rumah Ghina

Adel dan Aisyah udah di anter ke rumah nya masing2

Ghina pun turun dari mobil nya bersamaan dengan Nina

"lo pulang nya gue anter aja ya" - Ghina

"ani, gwechana, gue jalan aja. sekalian juga olah raga udah lama gue gak olahraga. Toh ruma gue cuma beda 1 gang doang kan dari sini" - Nina

"Hmm ya udah deh, gomawo nina, hati hati di jalan yaa" - Nina

"Hmm" - Nina

Nina pun pulang dengan berjalan kaki

Rumah Ghina dan Nina itu beda 1 gang, sedang kan dengan rumah Adel beda 1 komplek begitu juga dengan Aisyah

"Adek pulang" - Ghina
"mama lagi gak di rumah ya bi?" - tanya Ghina pada pembantu nya

"nyonya lagi pergi non, mungkin sebentar lagi pulang" - bibi

"oh ya udah bi, aku ke atas dulu ya bi" - Ghina

"non udah makan? Kalau belum bibi masakin ya" - bibi

"gak usah bi, aku gak laper lagian itu kan bukan pekerjaan nya bibi. Nanti kalau aku laper aku masak sendiri aja" - Ghina sambil berjalan ke kamarnya

"Hmm ya udah deh" - bibi

Sampainya di kamar, Ghina langsung mandi karena memang badannya sudah lengket semua

Setelah mandi dia pun menuju kasur nya yang berukuran king size itu. Dia termenung sebentar dan melihat foto dirinya dan orang tua nya yang berada di samping nya

"pa, maaf ya pa adek jadi lemah gini. Adek kangen papa, papa baik2 aja di sana kan? Adek bakalan jagain mama disini kok pak, tenang aja" - Ghina

Tak terasa ada buliran air mata yang jatuh ke pipi Ghina
Dia pun menangis lagi sambil memeluk foto tersebut

Karena telah lelah menangis ia pun tertidur dengan tangan yang masih memeluk foto itu

Tanpa ia sadari ternyata ada yang mendengar tangisannya itu. Mama nya lah yang mendengar nya, tak lama Ghina masuk ke kamarnya ternyata mamanya sudah pulang dan ingin menemuinya. Namun mamanya mendengar tangisan Ghina.

Setelah mamanya tak mendengar lagi isakan Ghina, mamanya pun membuka pintu kamar Ghina dengan perlahan

Mama nya berjalan menuju ke arah Ghina yang telah tertidur

"maafin mama nak, mama belum bisa ngasih kebahagiaan yang lebih sama adek. Mama juga rindu sama papa nak, jangan nangis lagi ya. Mama sedih dengar adek nangis sendirian kayak gini" - ucap mama nya pelan sambil membelai lembut rambut Ghina

Ternyata Ghina terbangun dan mendengar perkataan mama nya

Air mata pun lolos dari mata Ghina yang masih tertutup

Posisi Ghina sekarang itu membelakangi mama nya, jadi mamanya tak melihat bahwa ia menangis lagi

Mama nya pun menyelimuti badan Ghina dan mengambil foto yang ada di tangan Ghina. Ia pun menaruh foto tersebut ke lemari kecil yang berada si samping tempat tidur Ghina

Ia pun keluar dari kamar Ghina dan menutup pintu kamar Ghina dengan air mata yang mengalir di pipi nya

Skip
Malam nya

Ghina terbangun dan menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka nya
Setelah itu ia turun dan menuju ke dapur

"mama udah pulang?" - tanya Ghina basa basi

"iya, udah sayang" - mama

"ada yang bisa adek bantu?" - Ghina

"waah boleh deh, ayo kita masak bareng" - mama

Setelah mereka selesai memasak mereka pun makan malam bersama di meja makan yang berada di dapur

"dek" - mama

"Hmm apa ma?" - Ghina

"Adek kalau ada masalah cerita aja sama mama ya. Jangan simpan sendirian, mama siap kok dengerin cerita adek" - mama sambil memegang lembut tangan Ghina

Ghina pov

Deg...
"Kok mama bilang gitu sih, apa mama denger gue nangis tadi?" - batin Ghina

"Hmm iya ma" - gue
"lagian kenapa sih mama tiba2 bilang kayak gitu. Adek lagi baik2 aja loh ma" - tanya gue heran

"gak ada, mama cuma mau bilang itu aja ke adek. Mama khawatir aja ke adek nak" - mama

"apaan sih ma, adek gak papa kok. Mama jangan khawatir lagi yaa" - ucap gue sambil memeluk mama gue

Kita pun berpelukan. Setelah beberapa lama gue pelukan sama mama gue, gue melepas pelukan gue

"mama pasti capek kan? Ini biar adek aja yang beresin ya" - gue

"gak apa nih dek?" - mama

"gwechana, mama istirahat aja gih" - gue

"ya udah, mama ke kamar ya nak" - mama sambil mengecup kening gue

"ne" - gue

Tbc

Hai hai hai
Author balik lagi nih

Makasih yang udah mau baca cerita gaje bin aneh ini

Jangan lupa vote yaaa

See you, mumuta emuuah :*

My Brother (?) (EXO FF) 🔕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang