Sebelas

1.7K 177 17
                                    

Warning!!! Ini chapter yang panjang
Jadi yang sabar bacanya tayang:*

Awas keserimpet typo
Ehehe maafin yaa!!

*****

Sudah sejak dari tadi lagit telah berubah menjadi warna gelap, senja tengah hilang. Mentari tak lagi menerangi, semuaya tergantikan oleh lampu-lampu yang berada di taman dan toko-toko. Udara dingin mulai terasa menusuk, nampaknya itu tak berpengaruh pada kedua orang yang kini sedang duduk dibangku taman dengan coklat panas di tangan mereka. Mungkin sudah beberapa menit setelah berbasa-basi yang terkesan sedikit canggung itu, kini mereka hanya terdiam melihat seorang gadia yang tak jauh didepan mereka sedang bermain bersama seekor kucing liar yang baru saja mendekatinya.

"Bukan kah dia manis sekali Jungkook ?", gadis yang tengah duduk disamping Jungkook mulai membuka suaranya. Ia tersenyum dan mulai menoleh kearah Jungkook yang lebih dulu menoleh padanya.

Jungkook hanya diam, mata mereka kini saling bertemu. Entah paham atau tidak, mata Jungkook terlihat begitu sendu saat menatapnya seolah ia ingin menarik gadis disampingnyabitu ke dalam pelukannya.

"Jungkook-ah ?" gadis bernama Nayeon itu pun menatap heran Jungkook.

"kau akan pergi dari ku lagi ?" lirih Jungkook, ia swmakin lekat menatap manik Nayeon yang kini terlihat sedikit membesar saat mendengar pwerkataan Jungkook.

"Kau sudah mengucapkan selamat tinggal waktu itu, dan sekarang kau muncul di depan ku..." Jungkook menggeser tubuhnya agar bisa menghadap Nayeon.

"....kau akan pergi lagi, meninggalkan ku ?" kali ini pertanyaan Jungkook membuat Nayeon berpaling dari pandanganya, ia lebih memilih untuk menunduk.

Hening sejenak, ya Jungkook tahu ini adalah pilihan yang berat Untuk Nayeon. Nayeon pernah bilang padanya bahwa alasannya meninggalkan Jungkook itu adalah alasan yang lebih penting dari apapun, alasanya yaitu demi ayahnya. Ya, perusahan ayahnya sedang mengalami masalah yang besar dan satu-satunya yang bisa membantunya adalah keluarga dari Taeyong. Hanya dia yangbbisa membantu Ayah Nayeon, tak ada pilihan lain ia harus mensetujui perjodohan yang keluarga Taeyong inginkan. Karna hanya itu yang bisa ia lakukan, Nayeon hanya tak ingin ayahnya menderita. Untuk itu ia lebih memilih meninggalkan Jungkook, orang yang ia cintai.

"Jungkook-ah, Mianhae" hanya itu yang keluar dari bibir Nayeon.

"aku butuh jawaban, bukan permintaan maaf Noona" lagi pernyataan Jungkook membuat Nayeon kembali menatapnya.

"beri aku jawaban" lirih Jungkook saat kembali menatap Nayeon.

Nayeon hanya diam, ia tak tahu harus menjawab apa. Ya Nayeon masih mencintai Jungkook, tapi keadaan tak mendukung perasaannya.

Sementara Umji yang kini tengah asik mengelus kucing dipangkuannya sekilas menoleh ke belakang, tempat dimana Jungkook dan Nayeon duduk saat ini. Matanya menemukan Jungkook yang tengah begitu lekat menatap Nayeon, seolah mata itu tak mau berpaling dari pandangannya.

Terdengar suara helaan nafas yang berat dari Umji saat berpaling dari pemandangan yang tak ingin ia lihat itu. Tangannya dengan lembut mengelus pucuk kepala sang kucing yang kini terpejam di pangkuannya.

"kau tahu, jantungku serasa berhenti berdetak secara perlahan" ujar Umji pada sang kucing. Tangannya merayap meremat dadanya sendiri, seolah memang benar seperti itu.

Tak ada jawaban dari sang kucing, ia hanya menggeliat nyaman tidur di pangkuan Umji.

"kenapa aku begini ?" kali ini ia bergumam pada dirinya sendiri.

Jeon Jungkook ; My Lovely SunbaenimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang