" bahkan rasa bisa tumbuh jika hanya dengan pertemuan pertama"
~Reyhan SaputraTuk.. tuk.. tuk...
Suara langkah kaki yang terdengar sangat jelas dan sangat cepat di lorong sekolah yang kebetulan sepi. Di rutukinya kebodohannya karena telat bangun dan akibatnya terlambat masuk ke sekolah. Bel masuk sudah berbunyi sekitar 15 menit tadi Sambil berjalan cepat tidak sengaja dia menabrak seseorang.Duggh...
Reyhan pov
Awhh.. Lenguh seseorang yang terdengar suaranya seperti cewe.
Kulihat dia yang terduduk di lantai koridor sambil mengusap lembut tangannya yang sedikit memar. Kulangkahkan kaki untuk mendekatinya seketika itu juga dia mendongak dan mata kami saling bertemu.
Indah. Itu lah yang ada dalam pikiranku sekarang mata biru cerah dan paras yang cantik.satu detik.. dua detik.. tig-
Belum sempat tiga detik dia langsung berdiri dan berjalan kearah berlawanan denganku dengan sangat cepat.
Ku gedikkan bahu acuh lalu berjalan ke kelas yang sempat tertunda tadi.Sesampainya di kelas ku intip sedikit dari celah pintu.
Mampus. guru killer itu sudah ada di kursinya. Belum sempat satu langkah untuk pergi guru itu lebih dulu memanggil."Kesini kamu" panggil guru itu datar.
Ku hampiri Bu Mega, guru matematika yang dijuluki guru killer disekolah.
"Iya bu" ucap ku sopan.
"Kamu tau ini jam berapa" tanyanya tajam
"Iya saya tau bu" ucap ku santai.
"Kamu.. Cepat bersihkan perpustakaan" ucap bu mega menahan marah.
"Baik bu. Permisi" ucap ku sesopan mungkin.Setelah keluar dari kelas segera kulangkahkan kakiku ke perpustakaan untuk melaksanakan tugas yang diberi bu mega.
Sesampainya di perpustakaan ku amati perpustakaan yang jarang sekali ku kunjungi ini dan tidak sengaja aku melihat perempuan yang ku tabrak tadi di koridor dia sedang asyik membaca buku dan sekali kali tersenyum. Aku baru sadar dia sangat sangat cantik bila tersenyum seperti itu. Aku jadi tersenyum sendiri melihat tingkahnya.
Kuhampiri dia yang masih asyik membaca ku tarik kursi sebelahnya dan segera ku duduki perlahan. Ku pandangi dia dari samping."Hay" sapaku sambil tersenyum.
Dia terkejut dan menatap ku tak percaya dengan muka konyol nya itu.
"Kenapa" ucap ku mengulum senyum.
Dan seketika dia langsung mengubah mimik mukanya sedatar mungkin.
"Gak pp" jawabnya acuh dan kembali membaca novel yang tadi dia baca.
"Romance?" ucap ku ingin tau.
"Kepo" ujarnya sambil tertawa.
"Ohya.. kenalin gue reyhan saputra dan nama lo?" ucap ku sambil mengulurkan tangan.
"Sudah tau.. Rizka Hefny" ucap nya singkat sambil menjabat tanganku.
"Lo kelas berapa" ucap ku.
"Dua" ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari novelnya.
"Masa sih, kenapa gue baru lihat" ucap ku bingung.
"Gue anak baru sekitar 3 bulan lalu" ucapnya sambil menutup novel yang tadi dibacanya.
" pantesan baru lihat" ucap ku angguk angguk.Dia berdiri dan memegang novel yang dia baca tadi.
"Mau kemana" ucap ku.
"Kelas" ucap nya singkat.
"Besok kesini lagi" tanya ku ragu.
"Tergantung" ucapnya menatap ku "Kenapa" sambungnya lagi.
"Nggak" jawab ku "minta id line lo dong" ucap ku langsung.Dia kayak terkejut gitu.
"Kenapa" tanya ku.
"Nggak.. Nih" ucapnya dan menyodorkan kertas kecil dan langsung ku ambil.
"Rzkhfny" ucap ku.Dia hanya mengangguk dan pergi. Setelah itu tinggallah aku sendiri di perpustakaan yang sedang melamun kejadian tadi sambil tersenyum dan tidak terasa bel istirahat berbunyi.
Segera keluar aku dari perpustakaan dan menuju ke kantin untuk mengisi perut yang kebetulan belum diisi tadi pagi.
Sesampainya di kantin ku edarkan pandangan ku dan pas di dekat jendela ada dua teman ku yang asyik mengobrol, ku hampiri mereka dengan senyum yang mengembang."Woy" sapa ku girang pada temanku.
"Woy" balas mereka kompak.
"Asyik makan sendiri teman ditinggal" ejek ku pada mereka.
"Lo kan dihukum" ucap rizky teman ku sambil cengengesan.
"Iya" sambung rio ikut cengengesan.
"Yaudah" ucap ku "tapi.." sambungku.
"Apa" ujar mereka takut takut.
"Traktir gue makan" ucap ku santai.
"Apa" pekik mereka.
"Kenapa" ucap ku natap mereka tajam.
"Tekor deh gue" ucap rio dramatis.
"Kering deh dompet gue" ucap rizky ikut ikutan.
"Alay" ucap ku jijik "jadi gak" sambung ku lagi sambil natap mereka satu satu.
"Iya" pasrah mereka bareng.Segera ku pesan nasi goreng seafood dan lemon tea lumayan uang jajan jadi aman. Setelah 5 menit pesanan datang dan segera ku lahap habis.
Mereka natap gue gak percaya.
"Gila lo" ucap rio natap ku lekat.
"Kenyang kan lo sekarang" timpal rizky pelan natap gue aneh.
"Beruntung gue lagi bahagia jadi sekarang gue cuman minta ini aja" ucap ku yang diberi balasan senyum bahagia mereka.
"Alhamdulillah gak jadi tekor deh" ucap rizky langsung.
"Iya" timpal rio langsung.
"Kelas kuy" ucap ku.
"Kuy lah" jawab mereka langsung.Kami berajalan beriringan ke Kelas dan mengikuti pelajaran. Hingga bel pulang pun berbunyi.
"Sampai disini dulu, dan kerjakan pr hal 125" ucap pak anto guru sejarah lalu pergi keluar kelas.
Reyhan pov end
Kami pun membereskan buku buku kami dan berjalan ke arah parkiran untuk pulang.
Sesampainya di parkiran segera Reyhan mengambil kunci motor dari saku celananya dan menghidupkannya lalu pulang kerumah.
Next guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Late To Fall In Love
Teen FictionCinta memang sangat sulit untuk ditebak. Bagaikan teka teki yang sulit dipikirkan. Cinta? ketika dua insan yang saling menyayangi dan mempercayai. Cinta tak segampang kata kata yang terucap. Namun cinta seperti sikap yang dikemukakan. percayalah ci...