Prolog

28 6 0
                                    

Namaku Lyana Isabella, aku sering dipanggil Lyana. Aku berasal dari keluarga yang berada. Ayahku bekerja di kedutaan Amerika, meski ia asli Indonesia. Ibuku seorang desainer pakaian ternama di Indonesia, bahkan butiknyapun bercabang cabang di setiap kota besar di Indonesia.

Orang tuaku jarang sekali berada dirumah bersamaku, mereka lebih sering diluar dengan dunia mereka seperti halnya aku dengan duniaku. Tak heran bila ku tak pernah merasa apa itu kehangatan di tengah keluarga, perhatian, sampai kasih sayang orang tua. Semua itu tak pernah kurasakan.

Dari kecil aku sudah terbiasa tinggal dirumah sendiri, dirumah yang bisa dibilang cukup besar ini aku berteman dengan sepi. Saat tiba tahun ajaran baru Sekolah Dasar (SD) aku berharap bisa mendapat kehidupan yang baru, yang lebih hidup dan penuh cerita. Tapi semua itu tak pernah kudapatkan. Semenjak teman sekelasku mengejekku. Mereka berkata bahwa aku menyebalkan dan membosankan, aku tak asik jika diajak bermain. Bagaimana itu tak terjadi, bila aku saja tidak pernah berkomunikasi dengan orang disekitarku, aku selalu hidup menyendiri.

Kehidupanku yang seperti itupun berlanjut hingga aku SMP, aku selalu menjadi bahan tertawaan dan sasaran yang tepat bagi senior senior kejam. 'Bully' itu yang sering mereka lakukan padaku.

Sampai timbul rasa itu, rasa tak suka dan ingin membalas. Tapi aku selalu tau cara yg tepat untuk membalas perbuatan mereka semua terhadapku, dan inilah kisahku.

***

Vote and coment for next story

It's MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang