Semua orang berkumpul dalam aula sekolah. Menyemarakan acara perpisahan kelas 12 yang diadakan di sekolah. Menghemat biaya akan tetapi membawa kenangan. Bayangkan saja kau bersenang- senang atas kelulusanmu sambil bernostalgia apa saja yang selama ini kau lakukan di sekolah. Mulai dari kegiatan sia-sia sampai yang kocak sekalipun. Tangisan kerinduan sudah memupuk dimata masing-masing tinggal menunggu kata perkata yang diucapkan oleh wali kelas masing- masing. Dan semuanya akan turun begitu saja.
"Jadi saya selaku wali kelas 12-3 dan guru yang membimbing kalian semua mengucapkan selamat atas kelulusan kalian. Terima kasih selama ini sudah ikut serta membanggakan sekolah. Dan jan-
Jangan pernah sungkan un-tuk datang ke sekolah dan-.. bertemu kami para orang tua kalian di.. sekolah" Bu siti selaku wali kelas 12-3 menyampaikan pidatonya sambil tersengguk-sengguk menahan tangis. Ia merupakan guru killer kesayangan kami. Tak tahan menahan air mata kami Semua menangis. Dari yang laki-laki, perempuan,bahkan campuran tak segan- segan berteriak menahan rasa kehilangan. Sekolah sudah dianggap rumah bagi kami, ketika di rumah kami memiliki masalah sekolahlah tempat kami tertawa. Ketika di rumah kami sendirian disekolah kami bisa bergaul dan berbagi bersama. Dan sekarang kami tak bisa merasakan kehangatan itu lagi. Memang saat di sekolah hidup kami penuh lika liku dari mulai percintaan, Masa depan, masalah keluarga,dan persahabatan. Semuanya bercampur aduk dan disinilah kami. Menangis karena akan meninggalkan rumah asuh kami. Tidak ada lagi guru killer yang kami takuti,takkan ada lagi canda tawa antar guru murid.
Sedih rasanya.
Tapi ketika podium diambil alih oleh kepala sekolah. Kami menahan tangis dan mencoba untuk hening.
" Kalian tidak perlu menangis. Kalian masih bisa datang ke sekolah dan menemui kami semua. Kami siap menerima keluh kesah dari para anak murid yang kami sayangi.-
Jeda beberapa saat
Esok ketika kalian sudah bekerja,sudah mapan jangan melupakan kami. Kami disini menunggu kalian sukses dan datang dengan membawa kebahagiaan. Jadi ingat ya anak-anak, jas merah"
Prok prok prok
Tepuk tangan meriah dari para siswa atas pidato kepala sekolah sekaligus guru bahasa Indonesia kami. Kami tidak terlalu mengenalnya,tapi guru inilah yang paling solid terhadap murid. Banyak murid yang tidak jadi dikeluarkan karena toleransi dan kesabarannya.
Sekarang adalah giliran ketua osis dan mantan ketua osis menaiki podium dan memberikan pidato.
Para murid-murid mulai sibuk sendiri. Ketua osis sekarang memang kurang dihargai dikalangan kakak kelas karena kepelitannya yang luar biasa. Tahun lalu sekolah ini mengadakan perpisahan digedung dan diadakan juga acara tambahan yaitu prom night. Lalu saat jabatan diganti prom night dihapuskan karena katanya melanggar kode etik. Kami para murid tidak merasa bermasalah karena kami tidak terlalu tertarik tentang prom night. Bagi kami yang penting adalah tersedianya makanan enak. Apalagi yang berbentuk nasi kotak. Dan ternyata acara perpisahannya lebih di sederhanakan lagi. Acaranya di sekolah dengan modal tenda sederhana dan para murid hanya lesehan. Dan tidak ada nasi kotak yang bisa dibawa pulang,hanya prasmanan. Banyak murid yang tidak tau sehingga lupa membawa kresek.
Nyesale aku rek.
😂😂😂
'Jadi dengan ini acara perpisahan kelas 12 saya buka'
Yeeeeeeeeeeeeeeee
Kalimat Ketua osis baru disambut dengan meriah. Pembukaan acara sudah selesai saatnya pentas seni.
"Kita persembahkan Genie dari kelas 12-6"
Para murid bersorak terutama kpopers. Murid laki-laki terlihat berminat begitu mendengar bahwa yang akan tampil adalah kelas 12-6,soalnya perempuan disana seger-seger.